Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERBUATAN YANG DILARANG BAGI PELAKU USAHA MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN Lastini, Lastini
LEX PRIVATUM Vol 4, No 6 (2016): Lex Privatum
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk memngetahui apa saja perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha dalam kegiatan Perlindungan Konsumen di Indonesia dan bagaimana penyelesaian sengketa yang akan ditempuh konsumen terhadap perbuatan yang dilarang untuk dilakukan pelaku usaha. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif disimpulkan: 1. Perbuatan yang dilarang bagi pelaku usaha dalam kegiatan perlindungan konsumen di Indonesia, diatur Didalam Pasal 8 sampai dengan Pasal 17 Undang-undang Perlindungan Konsumen (UUPK) Nomor 8 tahun 1999. Undang-undang ini secara khusus mengatur mengenai perbuatan hukum yang dilarang bagi pelaku usaha, seperti larangan dalam memproduksi atau memperdagangkan barang atau jasa tidak sesuai dengan standar yang dipersyaratkan dalam ketentuan perundang-undangan; larangan dalam memperdagangkan barang yang rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa memberikan informasi secara lengkap dan benar atas barang dimaksud, dll. 2. Penyelesaian sengketa yang akan ditempuh konsumen terhadap perbuatan yang dilarang untuk dilakukan pelaku usaha diatur melalui Pasal 45 ayat (2) UUPK No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, bahwa :Penyelesaian sengketa konsumen dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan berdasarkan pilihan sukarela para pihak yang bersengketa.Penyelesaian sengketa konsumen sebagaimana dlmaksud pada ayatini tidak menutup kemungkinan penyelesaian damai oleh para pihakyang bersengketa. Pada setiap tahap diusahakan untuk menggunakan penyelesaian damai oleh kedua belah pihak yang bersengketa.Yang dimaksud penyelesaian secara damai adalah penvelesalan yang dilakukan oleh kedua belah pihak yang bersengketa (pelaku usaha dankonsumen) tenpa melalui pengadilan atau Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen dan tidak bertentangan dengan UUPK. Kata kunci: Perbuatan yang dilarang, pelaku usaha
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KELAS XII MIPA 3 SMA NEGERI 3 CIREBON TAHUN PELAJARAN 2016/2017 PADA MATERI KONVERSI PUISI DI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA Lastini, Lastini
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.863 KB)

Abstract

Konversi teks bacaan ke dalam bentuk puisi adalah salah satu pembelajaran yang digunakan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia kelas XII SMA. Sebagaimana namanya, materi ini mengharuskan peserta didik untuk mampu meramu dan mengonversi suatu jenis bacaan ke dalam bentuk puisi.Dalam penerapannya materi ini cukup menyulitkan peserta didik.Sebagai contoh kasus, siswa kelas XII MIPA 3 adalah siswa dengan nilai rata-rata yang relatif rendah untuk materi konversi teks bacaan ke dalam bentuk puisi. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model Pembelajaran Berbasis Proyek pada materi konversi teks bacaan ke dalam bentuk puisi. Sebelum model pembelajaran baru diterapkan siswa kelas XII MIPA 3 memiliki nilai rata-rata sebesar 70. Setelah diterapkan model pembelajaran baru nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 78,2 di siklus I dan kembali meningkat menjadi 87,4 di siklus II. Tidak hanya meningkatkan nilai rata-rata, model Pembelajaran Berbasis Proyek juga meningkatkan beberapa aspek sepeti nilai tertinggi, terendah, dan kuantitas siswa dengan nilai di atas dan/atau sama dengan 80. Dengan hasil tersebut peneliti menyimpulkan bahwa model Pembelajaran Berbasis Proyek mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII MIPA 3 SMA Negeri 3 Cirebin tahun pelajaran 2016/2017.
Pengaruh Green Marketing terhadap Purchase Intention melalui Brand Image bagi Konsumen Produk Sayur Organik (Studi Kasus CSA Seni Tani di Arcamanik, Kota Bandung) Insaniy, Ghulam Fathir Authar; Lastini, Lastini; Sofiatin, Sofiatin
Jurnal Agristan Vol 6, No 1 (2024): Jurnal Agristan
Publisher : Jurusan Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37058/agristan.v6i1.9222

Abstract

Pertumbuhan penduduk yang cukup pesat memicu peningkatan permintaan produk pangan. Demi memenuhi permintaan tersebut, petani mulai menerapkan teknologi pertanian modern seperti aplikasi pupuk sintetis dan pestisida kimia agar menstimulasi perkembangan tanaman. Namun, teknologi pertanian modern selain memberikan keunggulan, tentunya memberikan kerugian jangka panjang seperti kerusakan lingkungan dan penurunan kesehatan manusia. Pertanian organik merupakan sistem budidaya pertanian yang mengandalkan bahan alami yang didasarkan pada prinsip-prinsip seperti kesehatan, ekologi, keadilan, dan perlindungan. CSA Seni Tani adalah bisnis berbasis masyarakat yang menerapkan konsep urban farming secara organik dan ramah lingkungan yang mengusung misi lingkungan, ekonomi, dan sosial. Tujuan penelitian ini (1) mengetahui pengaruh Green Marketing terhadap Purchase Intention melalui Brand Image bagi konsumen produk sayur organik CSA Seni Tani di Kota Bandung, dan (2) merumuskan prioritas strategi yang relevan berdasarkan kompleksitas permasalahan. Penelitian ini dilakukan September hingga November 2023 dengan teknik purposive sampling dengan pengumpulan data kuisioner dari 34 responden sebagai konsumen CSA Seni Tani. Data penelitian dianalisis melalui Structural Equation Modelling (SEM) untuk mengetahui pengaruh setiap variabel baik dari variabel eksogen, variabel endogen, atau variabel mediasi. Di sisi lain, data penelitian dioperasikan dengan penggunaan IFE, EFE, SWOT, dan QSPM untuk merumuskan prioritas alternatif strategi dalam mengatasi kompleksitas permasalahan. Pengaruh Green Marketing terhadap Purchase Intention melalui Brand Image bersifat positif namun tidak signifikan yang berarti Brand Image tidak efektif menjadi mediasi kedua variabel. Strategi yang digunakan yaitu strategi menjalin kerjasama dengan mitra produsen organik, strategi melakukan riset dan pengembangan olahan kuliner, strategi menyediakan peluang kemitraan dengan usaha kuliner, dan strategi membentuk saluran video pertanian dan kuliner.