This Author published in this journals
All Journal Jurnal MIPA
Seni H.J Tongkukut, Seni H.J
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Analisis Tingkat Pencahayaan Ruang Kuliah Dengan Memanfaatkan Pencahayaan Alami Dan Pencahayaan Buatanklorofil Tongkukut, Seni H.J; -, As'ari -
Jurnal MIPA Vol 5, No 2 (2016)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.5.2.2016.13513

Abstract

Telah dilakukan analisis  tingkat  pencahayaan ruang kuliah di Jurusan Fisika FMIPA Unsrat mencakup  empat  ruang perkuliahan masing-masing dengan menggunakan pencahayaan alami dan pencahayaan alami tambah pencahayaan buatan dari lampu fluorescent. Pengukuran tingkat pencahayaan dilakukan dengan menggunakan luksmeter  L200 dengan rancangan pengukuran mengikuti  SNI 16-7062-2004 untuk penerangan umum. Diperoleh hasil bahwa tingkat pencahayaan rata-rata maksimum ruang kuliah RK FIS 1, RK FIS 2, Ruang Seminar dan RK FIS 3 dengan sumber pencahayaan alami adalah 77 lux, 55 lux, 71 lux dan 128 lux. Pencahayaan dengan sumber alami yang ditambah pencahayaan buatan dari sumber lampu CFL  memberikan tingkat pencahayaan 128 lux, 166 lux, 138 lux dan 170 lux.  Nilai-nilai tersebut belum memenuhi standar pencahayaan 250 lux untuk ruang kuliah seperti yang direkomendasikan SNI.The analysis of the illumination level of the lecture rooms in the Department of Physics  at MIPA Faculty on Sam Ratulangi University have been carried. Four lecture rooms are investigated by using natural lighting and natural light plus artificial lighting from fluorescent lamps. Illumination level measurement is done by using luxmeter L200 with measurements design follow SNI 16-7062-2004 for general illumination. The results show that the average level of illumination maximum for lecture room RK FIS 1, RK FIS 2, Seminar Room and RK FIS 3 wih a source of natural lighting are 77 lux, 55 lux, 71 lux and 128 lux respectively. The Illumination with natural sources plus artificial lighting from CFL Lamps provide the illumination level of 128 lux,166 lux, 138 lux dan 170 lux, respectively. The illumination level value of the research do not meet the recommended SNI Standard of illumination 250 lux for the lecture room
Studi Perbandingan Struktur Selulosa Dengan Pretreatment Larutan Ion Pada Kayu Cempaka (Elmerillia Ovalis) Sehe, Muhamad RIfai; Sangian, Hanny F.; Tongkukut, Seni H.J
Jurnal MIPA Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.7.1.2018.18806

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan struktur selulosa dari serbuk kayu cempakasebelum dan sesudah pretreatment menggunakan SEM, XRD, dan FTIR. Serbuk kayu cempaka ditreatment menggunakan larutan ion dengan konsentrasi 10%, 20%, dan 27% garam. Hasilnya menunjukan bahwa secara X-ray Diffraction ukuran partikel terkecil terjadi pada treatment dengan konsentrasi 27% garam yaitu 2,8 nm. Secara spktrum inframerah terjadi perubahan yang signifikan  yang ditunjukan pada gugus fungsi O-H streaching dengan bilangan gelombang 3317,56 . Selanjutnya ukuran pori terkecil  terjadi pada konsentrasi yang sama dan tergolong sebagai membran konvonsional filtrasi.This study aims to determine the cellulosic structure of wood powder before and after pretreatment using SEM, XRD, and FTIR. Chestnut wood powder is treated using ion solution with concentration of 10%, 20%, and 27% salt. The results showed that X-ray Diffraction of the smallest particle size occurred in treatment with 27% salt concentration whose the size was  of 2.8 nm. In infrared spktrum there was a significant change shown in the O-H streaching function group with wave number 3317.56 . Furthermore, the smallest pore size occurred at the same concentration the highest precentegc of salt and is classified as conventional filtration membrane.
Perbandingan Konfigurasi Wenner Alfa, Wenner-Schlumberger, Dipol-dipol Dan Pol-dipol Dalam Metode Geolistrik Tahanan Jenis Untuk Mendeteksi Keberadaan Air Tanah Puluiyo, Juwana; -, As’ari; Tongkukut, Seni H.J
Jurnal MIPA Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.7.1.2018.19181

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk mencari konfigurasi yang paling tepat dalam eksplorasi sumber daya air (air tanah) dengan metode geolistrik tahanan jenis konfigurasi Wenner Alfa, Wenner-Schlumberger, Dipol-dipol dan Pol-dipol menggunakan Resistivity meter (multichannel and multielectrode resistivity and IP meter simultaneous channel merek MAE X612-EM). Pengukuran dilakukuan pada 4 lintasan dengan panjang bentangan 96 meter dan pengolahan data menggunggunakan perangkat lunak (softwere) RES2DINV.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konfigurasi Dipol-dipol adalah konfigurasi yang paling efektif dan efisien dalam mendeteksi keberadaan air tanah dengan karakteristik : waktu eksekusi 24 menit, jumlah data 609 buah, kedalaman 16 meter dan jumlah data pereksekusi 5 titik.Research has been done to find the most appropriate configuration in the exploration of water resources (groundwater) with the geoelectrical Resistivity method of configuration Wenner Alfa, Wenner-Schlumberger, Dipole-dipole and Pole-dipole by using Resistivitymeter (multichannel and multielectric resistivity and IP meter simultaneous channel brand MAE X612-EM). Measurements were performed on 4 line with a stretch length of 96 meters and data processing used software RES2DINV.The results of this study indicate that Dipole-dipole configuration is the most effective and efficient configuration in detecting the presence of groundwater with the characteristics : 24 minutes execution time, 609 pieces of data, 16 meters depth and 5 points of execution data.
Analisis Pengaruh Siklon Tropis Terhadap Curah Hujan Di Sulawesi Utara Kawuwung, Wilhelmus Luky; Tongkukut, Seni H.J; -, Sutikno
Jurnal MIPA Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.8.1.2019.22904

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menganalisis pengaruh siklon tropis terhadap curah hujan di Sulawesi Utara. Pertumbuhan siklon tropis yang terjadi di Belahan Bumi Utara merupakan salah satu faktor yang mempunyai dampak cukup signifikan terhadap curah hujan di Sulawesi Utara karena letak geografisnya. Data dianalisis menggunakan metode analogi subjektif melalui interpretasi data model angin, citra satelit, tekanan udara, arah angin dan curah hujan. Hasil analisis menunjukkan siklon tropis yang terjadi di Sulawesi Utara Tahun 2017 berpengaruh terhadap intensitas curah hujan di Sulawesi Utara, sifat hujan yang terjadi dan dampak yang ditimbulkan masing - masing siklon terhadap curah hujan di Sulawesi Utara berbeda beda tergantung karakteristik siklon dan kondisi lingkungannya. Pada siklon Banyan, tahap dewasa hingga punah berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan dengan  sifat hujan dominan di atas normal. Pada siklon Talim, tahap awal tumbuh berpengaruh menurunkan curah hujan dan tahap dewasa berpengaruh meningkatkan curah hujan dengan sifat hujan dominan di atas normal. Pada siklon Kai-Tak, tahap awal tumbuh dan berakhir berpengaruh menurunkan curah hujan dan tahap dewasa meningkatkan curah hujan dengan sifat hujan dominan normalThe research to analyze the impact at the tropical cyclones on rainfall in North Sulawesi has been done. The tropical cyclones growth  that occur in the Northern Hemisphere is one of the factors that has a significant effect on rainfall in North Sulawesi because of its geographical condition. The data were analyzed using subjective analogy method through interpretation of wind model, satellite imagery, air pressure, wind direction, and rainfall. The results show that the tropical cyclones in North Sulawesi in 2017 affect the rainfall in North Sulawesi. The characteristic of the rain and the impact of each cyclone on rainfall in North Sulawesi differs depending on the cyclone and its environmental conditions. For the Banyan cyclone, extinct adult cyclones affect on the increasing of the rainfall with the dominant rain above normal. In Talim cyclone, the initial rainfall grows affect on decreasing of rainfull and in adult growth, it affects to the   increasing rainfall with the dominant rain characteristic above normal. In Kai-Tak cyclones, the initial rain grows and ends affect to decreasing to rainfall and large rainfall increases with normal rain.
Investigasi Bidang Gelincir Tanah Longsor Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Dipol-dipol Sebagai Upaya Mitigasi Bencana Alam di Kabupaten Minahasa _, as'ari; Tongkukut, Seni H.J; Tamuntuan, Gerald H.
Jurnal MIPA Vol 7, No 2 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jm.7.2.2018.21513

Abstract

Kondisi geografis Kabupaten Minahasa merupakan pegunungan dan perbukitan, jalan utama sebagai sarana akses transportasi yang menghubungan daerah bagian selatan dengan ibukota Provinsi Manado berada di lereng-lereng pegunungan ini. Telah terjadi longsor di beberapa tempat dan menutupi jalan utama. Salah satu faktor penyebab longsoran yang sangat berpengaruh adalah bidang gelincir atau bidang geser.  Guna mengantisipasi terjadinya bencana tanah longsor maka sangat penting untuk dilakukan eksplorasi geolistrik untuk inventarisasi data dan informasi potensi terjadinya bencana tanah longsor. Telah dilakukan eksplorasi untuk mengetahui potensi tanah longsor dengan menginvestigasi keberadaan bidang gelincir di Jalan Manado Tomohon. Eksplorasi menggunakan metode geolistrik resistivitas konfigurasi dipol-dipol. Pengukuran dilakukan menggunakan resistivitymeter MAE X612 EM pada 4 lintasan, lintasan 1-4 menggunakan 24 elektroda dan spasi 10 m dengan panjang lintasan 240 m. Data pengukuran diolah menggunakan software RES2DINV, hasil pengolahan berupa tampang lintang resistivitas 2 dimensi. Bidang gelincir diidentifikasi dengan resistivitas (30 - 215) Ωm, yang merupakan lapisan lempung pasiran. Bidang gelincir ditemukan pada semua lintasan, pada lintasan 1, 3 dan 4 terdapat 2 lapisan dengan kedalaman sampai 23 m. Lintasan 2 bidang gelincir teridentifikasi tersebar pada 3 lokasi dengan kedalaman mencapai 20 m.The geographical conditions of Minahasa Regency are mountains and hills, the main road as a means of transportation access that connects the southern region with the capital of Manado Province on these mountain slopes. Landslides have occurred in several places and covered the main road. One of the most influential factors for landslides is the slip surface or shear surface. To anticipate landslides, it is very important to explore geoelectricity for an inventory of data and information on potential landslides. Exploration has been carried out to determine the potential of landslides by investigating the existence of slip surface on Jalan Manado Tomohon. Exploration using geoelectric resistivity method dipole-dipole configuration. Measurements were made using MAE X612 EM resistivitymeter on 4 lines, line 1-4 using 24 electrodes and 10 m spacing with 240 m line length. Measurement data is processed using RES2DINV software, the results of processing are 2-dimensional resistivity crossection. The slip surface is identified by resistivity (30 - 215) Ωm, which is a layer of sandy clay. The slip surface is found on all lines, on lines 1, 3 and 4 there are 2 layers with a depth of up to 23 m. Slip surface at line 2 are identified spreading over 3 locations with depths reaching 20 m.