ABSTRAKKinerja lurah sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain adalah pendidikan, pelatihan, motivasi dan pengalaman kerja yang selama ini dimilikinya. Oleh karena itu, evaluasi kinerja sangat perlu dilakukan terhadap hasil kerja individu karena dapat dipergunakan untuk menilai kemampuan pegawai, peringkat kerja, penggajian, kompensasi, promosi dan penentuan dalam jabatan.Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut, nampak permasalahan penelitian ini, yaitu: kinerja lurah sebagai pemimpin di kelurahan khususnya kelurahan teling atas dalam hal produktivitas kerja yaitu capaian hasil pekerjaan dalam melaksanakan program-program peningkatan kesejahteraan masyarakat yang masih belum baik dilaksanakan, sesuai dengan data yang berhasil peneliti peroleh bahwa dari 679 kepala keluarga yang dikategorikan miskin dan layak menerima beras miskin (raskin) hanya 412 kepala keluarga saja yang menerima raskin, disamping itu pendataan untuk dapat menerima kartu Indonesia sehat hanya terdapat 363 orang yang telah menerima jaminan kesehatan tersebut, dalam hal motivasi lurah masih ditemukan adanya keluhan-keluhan dari masyarakat, dimana lurah kurang termotivasi untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai kepala kelurahan, hal ini dapat dibuktikan dengan kurangnya frekuensi kehadiran lurah dikantor tepat pada waktunya, serta sering ditemukan lurah jarang berada di kantor dengan alasan rapat dengan camat, sekda, asisten dan sebagainya.Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pembangunan juga berupaya menumbuhkan aspirasi dan tuntutan masyarakat untuk mewujudkan kehidupan yang lebih baik. Pembangunan tidak hanya dapat dilihat dari aspek pertumbuhan saja. Salah satu akibat dari pembangunan yang hanya menerapkan paradigma pertumbuhan semata adalah munculnya kesenjangan antara kaya miskin, serta pengangguran yang merajalela. Pertumbuhan selalu dikaitkan dengan peningkatan pendapatan nasional.Kata Kunci : Kinerja Lurah, Kesejahtraan Masyarakat