Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Syariat Penyembelihan dan Pendistribusian Daging Kurban dalam Tafsir Fiqih Imam Syafi’i: Studi Kasus di Indonesia Febry Rudiantara; Haiyin Lana Lazulfa; Wahyudin Darmalaksana
Gunung Djati Conference Series Vol. 9 (2022): The 3rd Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS)
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (331.941 KB)

Abstract

This study aims to discuss the shari'a of slaughtering and distributing sacrificial meat in the interpretation of Imam Shafi'i. This study uses a qualitative approach by applying descriptive-analytical methods through literature studies and field studies. The formal object of this research is the interpretation of Imam al-Shafi'i fiqh. While the object of this research is the slaughter and distribution of sacrificial meat. The context of this research is mosques in several locations in West Java, Indonesia. The results of the research and discussion show that the law of sacrificial worship is understood by the sunnah mu'akkad following the Shafi'i school which takes the interpretation of bi al-matsur in the interpretation of the Koran by carrying out the slaughter and distribution of various sacrificial meats based on the implementation in 1442 H in three locations. The conclusion of this study is that the implementation of qurbani shows practices that are in accordance with the rules of Imam Syafi'i law, although there are also practices outside the rules, such as the sale of the skin and bones of the sacrificial animal in one location, where this is a consequence of the dynamics of sharia in Indonesia.
Mustad’afin pada Surah an-Nisa ayat 97-100 (Studi Analitik Penafsiran Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir al-Munir) Febry Rudiantara
Gunung Djati Conference Series Vol. 19 (2023): The 4th Conference on Islamic and Socio-Cultural Studies (CISS)
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.925 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membahas makna mustad’afin pada surah an-Nisa ayat 97-100 dalam tafsir al-Munir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menerapkan metode deskriptif-analitis. Objek formal penelitian ini adalah tafsir. Sedangkan objek material penelitian ini ialah kaum Mustad’afin. Adapun konteks penelitian ini pada surah an-Nisa ayat 97-100. Hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa az-Zuhaili menafsirkan bahwa ketika malaikat maut mencela, mengecam, dan mempertanyakan dasar mereka tidak ikut berhijrah, kaum mustad’afin itu membuat-buat alasan. Itu karena mereka orang-orang yang terkekang oleh nafsunya dari melaksanakan hijrah, tempat tinggal mereka adalah jahannam. Hal itu disebabkan keengganan mereka melakukan perjalanan hijrah, padahal hijrah itu diwajibkan bagi kaum muslimin pada awal pemulian Islam. Namun Allah mengecualikan bagi orang-orang yang hendak berhijrah namun tertindas dan uzur, maka mereka dalam ampunan-Nya dan tidak tergolong kaum mustad’afin. Kesimpulan penelitian ini mengarah kepada kaum muslim yang enggan berhijrah dan mengabaikan peritah tersebut walaupun mampu menurut tafsir al-Munir. Ini menunjukkan bahwa mustad’afin sendiri tidak hanya tertuju pada orang yang telah kehilangan kuasa sehingga tidak mampu melawan. Maka pemaknaan mustad’afin pada surah tersebut hanyalah asumsi mereka saja yang enggan berhijrah, bukan ketetapan yang Allah Swt sematkan kepada mereka.