Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Sistem Informasi Tindak Lanjut Data Calon Mahasiswa Pada Divisi Marketing: (Studi Kasus : STMIK Bandung) Yus Jayusman; Rahmat Jaenal; Wafa Fitriani
JURTIK:Jurnal Penelitian dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol 10 No 2 (2021): JURTIK: Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Publisher : LPPM STMIK BANDUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.309 KB) | DOI: 10.58761/jurtikstmikbandung.v10i2.161

Abstract

Istilah follow up jika disebut dalam bahasa indonesia memiliki arti sebagai tindak lanjut. Mahasiswa merupakan sebutan untuk seseorang yang sedang menempuh atau menjalani pendidikan tinggi di sebuah perguruan tinggi seperti sekolah tinggi, akademik, dan yang paling umum ialah universitas.Marketing bisa disebut sebagai ujung tombak dari suatu perusahaan. Sehingga perusahaan yang mempunyai marketing yang bagus tentu perusahaannya akan mengalami perkembangan yang signifikan dalam waktu tertentu. Tindak lanjut sangat dibutuhkan untuk menghasilkan proses data yang lebih maksimal. Berdasarkan permasalahan tersebut, STMIK Bandung memiliki keinginan untuk memanfaatkan teknologi informasi secara baik melalui pengembangan sistem tindak lanjut.
SISTEM INFORMASI TINDAK LANJUT DATA CALON MAHASISWAPADA DIVISI MARKETING Yus Jayusman; Rahmat Jaenal; Wafa Fitriani
Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi Vol. 10 No. 2 (2021): JURTIK : Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi
Publisher : LPPM STMIK Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58761/jurtikstmikbandung.v10i2.161

Abstract

The term follow up when it is called in indonesia means a follow up. Student is a term for someone who is currently pursuing or undergoing higher education in a college such as a high school, academy, and the most commin is a university. Marketing can be called as the spearhead of a company. So that companies that have good marketing will certainly experience significant development within a certain time. Follow up is needed to produce maximum data processing. Based on these problems, STMIK Bandung has a desire to make good use of information technology through the development of a follow-up system. Because the current follow-up data categorization system is not optimal for data management and reporting when needed. The software development model used is a waterfall and the data flow used is an activity diagram, the programming language is DBMS