Aprianti Aprianti
Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH PENDAMPINGAN GIZI TERHADAP POLA MAKAN DAN BERAT BADAN ANAK BALITA YANG MENGALAMI MASALAH GIZI (DI PINGGIRAN SUNGAI KOTA BANJARMASIN) Aprianti Aprianti; Yasir Farhat; Rijanti Abdurrachim
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 1 No 1 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.046 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i1.27

Abstract

Latar Belakang : Anak yang sehat dan normal akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan genetik yang dimilikinya. Tetapi pertumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh intake zat gizi yang dikonsumsi dalam bentuk makanan sehari-hari. Kekurangan atau kelebihan gizi akan dimanisfestasikan dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola standar. Pertumbuhan fisik sering dijadikan sebagai indikator untuk mengukur status gizi baik individu maupun populasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendampingan Gizi Terhadap Pola Makan dan Berat Badan anak balita Bermasalah gizi di Pinggiran Sungai kota Banjarmasin. Jenis Penelitian kuasi eksperimen dan pendekatan pre and post test control group design. Tempat penelitian di pinggiran sungai puskesmas Sungai Bilu, puskesmas Cempaka Putih dan puskesmas Gedang Hanyar wilayah kerja Dinkes Kota Banjarmasin. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki anak balita yang mengalami masalah gizi dan sampel adalah sebagian populasi yang diambil secara Purposive Random Sampling sebanyak 44 orang. Data pendampingan, berat badan, dan pola makan dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan form FFQ. Data dianalisis dengan Uji Regresi sederhana Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan anak balita sebelum dan sesudah pendampingan sebagian besar di bawah rata-rata (56,8% dan 50%) sedangkan pola makan sebagian besar juga dibawah rata-rata (70,5% dan 56,8%). Tidak ada pengaruh pendampingan terhadap berat badan dan pola makan anak balita. Perlu tetap dilakukan pendampingan terhadap ibu yang memiliki anak balita untuk memantau perkembangan berat badan dan pola makan oleh pihak puskesmas.
GAMBARAN SISA MAKANAN BERDASARKAN KETEPATAN PEMBERIAN DIET DAN CITA RASA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH KOTA BANJARMASIN Ramona Insyeah; Aprianti Aprianti
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 1 No 1 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.028 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i1.30

Abstract

Rumah Sakit Dr. H.M Ansari Saleh Banjarmasin mengalami masalah sisa makanan yang melebihi standar pelayanan rumah sakit minimum yang <20%. Sisa makanan pada 2015 sebanyak 23%. Hasil studi pendahuluan terhadap 5 pasien rawat inap penderita diabetes melitus sebanyak 43,55%. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran sisa makanan berdasarkan ketepatan pemberian diet dan cita rasa pada pasien diabetes mellitus di RSUD Dr. H. M. Ansari Saleh. Jenis penelitian observasional deskriptif. Populasi pasien diabetes mellitus. Sampel ada 30 pasien diabetes mellitus diambil secara accidental sampling. Tempat RSUD Dr.H.Moch.Ansari Saleh. Waktu pada bulan Mei 2017. Data dikumpulkan dengan observasi, penimbangan, dan wawancara yang dibantu alat ukur tabel Comstock, standar diet di rumah sakit, dan kuesioner. Pengolahan data yaitu data hasil observasi, penimbangan dan wawancara disajikan dalam tabel dan dilakukan analisis secara deskriptif. Hasil penelitian ketepatan pemberian diet pada penderita diabetes mellitus terbesar tidak tepat yaitu 96,77%, sisa makanan pada pasien diabetes militus terbesar yang tidak tepat yaitu 89,7%, cita rasa makanan terbesar baik yaitu 73,3%. Sisa makanan berdasarkan ketepatan pemberian diet terbanyak tidak habis pada ketepatan diet tidak tepat yaitu 89,7% dan berdasarkan cita rasa makanan, tidak habis terbanyak dari makanan cita rasa baik yaitu 81,8%. Perlunya untuk dapat memberikan jenis diet berdasarkan besar porsi sesuai dengan standar rumah sakit agar memudahkan pasien untuk menghabiskan makanan sesuai dengan kemampuannya.
HUBUNGAN BODY IMAGE, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PRAKTIK PERSONAL HYGIENE TENAGA PENJAMAH MAKANAN Widya Lestari; Aprianti Aprianti
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol 2 No 1 (2019): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.284 KB) | DOI: 10.31964/jr-panzi.v2i1.56

Abstract

Latar Belakang Personal hygiene tenaga penjamah makanan merupakan hal penting mengingat makanan yang disajikan kepada konsumen harus terjaga dan terjamin kualitasnya demi keamanan pangan. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa praktik personal hygiene tenaga penjamah makanan di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jalan Ahmad Yani KM 34.5 Banjarbaru sebanyak 60% buruk. Tujuan untuk mengetahui hubungan body image, tingkat pengetahuan dan sikap terhadap praktik personal hygiene tenaga penjamah makanan (di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Banjarbaru). Metode jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 30 tenaga penjamah makanan di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jalan Ahmad Yani KM 34.5 Banjarbaru dengan teknik total sampling. Instrumen menggunakan kuesioner. Variabel pada penelitian ini adalah praktik personal hygiene, body image, tingkat pengetahuan, dan sikap. Penghubungan data menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki personal hygiene baik 83.3% dan yang sedang 16.7%. Sebanyak 86.7% memiliki body image positif dan 13.3% memiliki body image negatif. Responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 86.7% dan pengetahuan sedang 13.3%. Sebanyak 76.7% memiliki sikap positif dan 23.3% memiliki sikap negatif. Kesimpulan terdapat hubungan antara body image, pengetahuan, dan sikap dengan praktik personal hygiene tenaga penjamah makanan. Rumah Makan perlu melakukan pengawasan agar tenaga penjamah makanan memperhatikan higiene seperti menggunakan masker menutupi hidung dan mulut, sarung tangan, tidak menggunakan perhiasan dan berbicara pada saat bekerja serta perlunya penambahan pengetahuan higiene dengan cara pelatihan terhadap tenaga penjamah makanan.
PENGARUH PENDAMPINGAN GIZI TERHADAP POLA MAKAN DAN BERAT BADAN ANAK BALITA YANG MENGALAMI MASALAH GIZI (DI PINGGIRAN SUNGAI KOTA BANJARMASIN) Aprianti Aprianti; Yasir Farhat; Rijanti Abdurrachim
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i1.27

Abstract

Latar Belakang : Anak yang sehat dan normal akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan genetik yang dimilikinya. Tetapi pertumbuhan ini sangat dipengaruhi oleh intake zat gizi yang dikonsumsi dalam bentuk makanan sehari-hari. Kekurangan atau kelebihan gizi akan dimanisfestasikan dalam bentuk pertumbuhan yang menyimpang dari pola standar. Pertumbuhan fisik sering dijadikan sebagai indikator untuk mengukur status gizi baik individu maupun populasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pendampingan Gizi Terhadap Pola Makan dan Berat Badan anak balita Bermasalah gizi di Pinggiran Sungai kota Banjarmasin. Jenis Penelitian kuasi eksperimen dan pendekatan pre and post test control group design. Tempat penelitian di pinggiran sungai puskesmas Sungai Bilu, puskesmas Cempaka Putih dan puskesmas Gedang Hanyar wilayah kerja Dinkes Kota Banjarmasin. Populasi adalah seluruh ibu yang memiliki anak balita yang mengalami masalah gizi dan sampel adalah sebagian populasi yang diambil secara Purposive Random Sampling sebanyak 44 orang. Data pendampingan, berat badan, dan pola makan dikumpulkan dengan wawancara menggunakan kuesioner dan form FFQ. Data dianalisis dengan Uji Regresi sederhana Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat badan anak balita sebelum dan sesudah pendampingan sebagian besar di bawah rata-rata (56,8% dan 50%) sedangkan pola makan sebagian besar juga dibawah rata-rata (70,5% dan 56,8%). Tidak ada pengaruh pendampingan terhadap berat badan dan pola makan anak balita. Perlu tetap dilakukan pendampingan terhadap ibu yang memiliki anak balita untuk memantau perkembangan berat badan dan pola makan oleh pihak puskesmas.
GAMBARAN SISA MAKANAN BERDASARKAN KETEPATAN PEMBERIAN DIET DAN CITA RASA PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD DR. H. MOCH. ANSARI SALEH KOTA BANJARMASIN Ramona Insyeah; Aprianti Aprianti
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 1 No. 1 (2018): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v1i1.30

Abstract

Rumah Sakit Dr. H.M Ansari Saleh Banjarmasin mengalami masalah sisa makanan yang melebihi standar pelayanan rumah sakit minimum yang <20%. Sisa makanan pada 2015 sebanyak 23%. Hasil studi pendahuluan terhadap 5 pasien rawat inap penderita diabetes melitus sebanyak 43,55%. Penelitian ini untuk mengetahui gambaran sisa makanan berdasarkan ketepatan pemberian diet dan cita rasa pada pasien diabetes mellitus di RSUD Dr. H. M. Ansari Saleh. Jenis penelitian observasional deskriptif. Populasi pasien diabetes mellitus. Sampel ada 30 pasien diabetes mellitus diambil secara accidental sampling. Tempat RSUD Dr.H.Moch.Ansari Saleh. Waktu pada bulan Mei 2017. Data dikumpulkan dengan observasi, penimbangan, dan wawancara yang dibantu alat ukur tabel Comstock, standar diet di rumah sakit, dan kuesioner. Pengolahan data yaitu data hasil observasi, penimbangan dan wawancara disajikan dalam tabel dan dilakukan analisis secara deskriptif. Hasil penelitian ketepatan pemberian diet pada penderita diabetes mellitus terbesar tidak tepat yaitu 96,77%, sisa makanan pada pasien diabetes militus terbesar yang tidak tepat yaitu 89,7%, cita rasa makanan terbesar baik yaitu 73,3%. Sisa makanan berdasarkan ketepatan pemberian diet terbanyak tidak habis pada ketepatan diet tidak tepat yaitu 89,7% dan berdasarkan cita rasa makanan, tidak habis terbanyak dari makanan cita rasa baik yaitu 81,8%. Perlunya untuk dapat memberikan jenis diet berdasarkan besar porsi sesuai dengan standar rumah sakit agar memudahkan pasien untuk menghabiskan makanan sesuai dengan kemampuannya.
HUBUNGAN BODY IMAGE, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PRAKTIK PERSONAL HYGIENE TENAGA PENJAMAH MAKANAN Widya Lestari; Aprianti Aprianti
Jurnal Riset Pangan dan Gizi Vol. 2 No. 1 (2019): JURNAL RISET PANGAN DAN GIZI
Publisher : Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31964/jr-panzi.v2i1.56

Abstract

Latar Belakang Personal hygiene tenaga penjamah makanan merupakan hal penting mengingat makanan yang disajikan kepada konsumen harus terjaga dan terjamin kualitasnya demi keamanan pangan. Hasil studi pendahuluan menunjukkan bahwa praktik personal hygiene tenaga penjamah makanan di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jalan Ahmad Yani KM 34.5 Banjarbaru sebanyak 60% buruk. Tujuan untuk mengetahui hubungan body image, tingkat pengetahuan dan sikap terhadap praktik personal hygiene tenaga penjamah makanan (di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Banjarbaru). Metode jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 30 tenaga penjamah makanan di Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Jalan Ahmad Yani KM 34.5 Banjarbaru dengan teknik total sampling. Instrumen menggunakan kuesioner. Variabel pada penelitian ini adalah praktik personal hygiene, body image, tingkat pengetahuan, dan sikap. Penghubungan data menggunakan uji korelasi Rank Spearman dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan responden memiliki personal hygiene baik 83.3% dan yang sedang 16.7%. Sebanyak 86.7% memiliki body image positif dan 13.3% memiliki body image negatif. Responden memiliki pengetahuan baik sebanyak 86.7% dan pengetahuan sedang 13.3%. Sebanyak 76.7% memiliki sikap positif dan 23.3% memiliki sikap negatif. Kesimpulan terdapat hubungan antara body image, pengetahuan, dan sikap dengan praktik personal hygiene tenaga penjamah makanan. Rumah Makan perlu melakukan pengawasan agar tenaga penjamah makanan memperhatikan higiene seperti menggunakan masker menutupi hidung dan mulut, sarung tangan, tidak menggunakan perhiasan dan berbicara pada saat bekerja serta perlunya penambahan pengetahuan higiene dengan cara pelatihan terhadap tenaga penjamah makanan.