Arya Dianta M.Sn
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PERAN EDITOR DALAM PEMBUATAN KARYA DOKUMENTER BERJUDUL “TERBAWA” Angga Ramadian Rohendra; Arya Dianta M.Sn
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 4, No 1 (2022): Inter Community : Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.327 KB) | DOI: 10.33376/ic.v4i1.1662

Abstract

Film bersifat audio visual artinya berisi gambar dan suara yang hidup sehingga mampu menceritakan banyak hal dalam waktu singkat, film juga diyakini sebagai alat komunikasi yang baik terhadap masyarakat atau penonton yang akan menjadi sasarannya. Maka dari itu pencipta membuat sebuah film untuk menceritakan tentang kisah gaya hidup tokoh "Bimo" yang terlihat mewah namun tidak sesuai dengan realita status ekonomi yang ia miliki, film ini dikemas menjadi film dokumenter drama berjudul "Terbawa" yang di dalamnya terdapat nilai-nilai kehidupan di masyarakat, khususnya pesan moral yang akan disampaikan. Dalam penciptaan ini penulis sebagai sutradara yang memiliki tanggung jawab pada proses pembuatan film berlangsung dimulai dari tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi serta memastikan agar sebuah produksi film berjalan sesuai script agar film yang dihasilkan sesuai apa yang diharapkan. Tujuan dibuatnya film dokumenter ini yaitu untuk memberikan edukasi dari pesan moral yang akan disampaikan, serta inspirasi, hiburan untuk masyarakat bahwa kehidupan lebih baik dijalani sesuai dengan status ekonomi yang dimiliki tidak memaksakan keadaan. Alasan pencipta membuat film dalam format dokumenter drama (dokudrama) karena dokumenter merupakan film non fiksi yang dikemas dari realita kehidupan kedalam bentuk audio visual dan drama dalam beberapa bagian filmnya dirancang terlebih dahulu secara detail dengan menceritakan peristiwa yang sudah ataupun belum pernah terjadi sehingga berkembang menjadi penilaian subjektif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan teknik atau cara pengumpulan data seperti literasi, survey lokasi, observasi serta melakukan wawancara dengan orang-orang terdekat narasumber. Dengan harapan pencipta, dokumenter ini bisa memberikan edukasi untuk lebih menghargai orangtua.
PERAN SUTRADARA DALAM PEMBUATAN KARYA DOKUMENTER BERJUDUL “TERBAWA” Agung Surya Kencana; Arya Dianta M.Sn
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 4, No 2 (2022): Inter Community : Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (610.016 KB) | DOI: 10.33376/ic.v4i2.1663

Abstract

Film bersifat audio visual artinya berisi gambar dan suara yang hidup sehingga mampu menceritakan banyak hal dalam waktu singkat, film juga diyakini sebagai alat komunikasi yang baik terhadap masyarakat atau penonton yang akan menjadi sasarannya. Maka dari itu pencipta membuat sebuah film untuk menceritakan tentang kisah gaya hidup tokoh "Bimo" yang terlihat mewah namun tidak sesuai dengan realita status ekonomi yang ia miliki, film ini dikemas menjadi film dokumenter drama berjudul "Terbawa" yang di dalamnya terdapat nilai-nilai kehidupan di masyarakat, khususnya pesan moral yang akan disampaikan. Dalam penciptaan ini penulis sebagai sutradara yang memiliki tanggung jawab pada proses pembuatan film berlangsung dimulai dari tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi serta memastikan agar sebuah produksi film berjalan sesuai script agar film yang dihasilkan sesuai apa yang diharapkan. Tujuan dibuatnya film dokumenter ini yaitu untuk memberikan edukasi dari pesan moral yang akan disampaikan, serta inspirasi, hiburan untuk masyarakat bahwa kehidupan lebih baik dijalani sesuai dengan status ekonomi yang dimiliki tidak memaksakan keadaan. Alasan pencipta membuat film dalam format dokumenter drama (dokudrama) karena dokumenter merupakan film non fiksi yang dikemas dari realita kehidupan kedalam bentuk audio visual dan drama dalam beberapa bagian filmnya dirancang terlebih dahulu secara detail dengan menceritakan peristiwa yang sudah ataupun belum pernah terjadi sehingga berkembang menjadi penilaian subjektif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan teknik atau cara pengumpulan data seperti literasi, survey lokasi, observasi serta melakukan wawancara dengan orang-orang terdekat narasumber. Dengan harapan pencipta, dokumenter ini bisa memberikan edukasi untuk lebih menghargai orangtua.
PERAN KAMERAMEN DALAM PEMBUATAN KARYA DOKUMENTER BERJUDUL “TERBAWA” Nanda Realdy Dwiputra; Arya Dianta M.Sn
Inter Community: Journal of Communication Empowerment Vol 4, No 2 (2022): Inter Community : Journal of Communication Empowerment
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Inter Studi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (671.527 KB) | DOI: 10.33376/ic.v4i2.1664

Abstract

Film bersifat audio visual artinya berisi gambar dan suara yang hidup sehingga mampu menceritakan banyak hal dalam waktu singkat, film juga diyakini sebagai alat komunikasi yang baik terhadap masyarakat atau penonton yang akan menjadi sasarannya. Maka dari itu pencipta membuat sebuah film untuk menceritakan tentang kisah gaya hidup tokoh "Bimo" yang terlihat mewah namun tidak sesuai dengan realita status ekonomi yang ia miliki, film ini dikemas menjadi film dokumenter drama berjudul "Terbawa" yang di dalamnya terdapat nilai-nilai kehidupan di masyarakat, khususnya pesan moral yang akan disampaikan. Dalam penciptaan ini penulis sebagai sutradara yang memiliki tanggung jawab pada proses pembuatan film berlangsung dimulai dari tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi serta memastikan agar sebuah produksi film berjalan sesuai script agar film yang dihasilkan sesuai apa yang diharapkan. Tujuan dibuatnya film dokumenter ini yaitu untuk memberikan edukasi dari pesan moral yang akan disampaikan, serta inspirasi, hiburan untuk masyarakat bahwa kehidupan lebih baik dijalani sesuai dengan status ekonomi yang dimiliki tidak memaksakan keadaan. Alasan pencipta membuat film dalam format dokumenter drama (dokudrama) karena dokumenter merupakan film non fiksi yang dikemas dari realita kehidupan kedalam bentuk audio visual dan drama dalam beberapa bagian filmnya dirancang terlebih dahulu secara detail dengan menceritakan peristiwa yang sudah ataupun belum pernah terjadi sehingga berkembang menjadi penilaian subjektif. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif, dengan menggunakan teknik atau cara pengumpulan data seperti literasi, survey lokasi, observasi serta melakukan wawancara dengan orang-orang terdekat narasumber. Dengan harapan pencipta, dokumenter ini bisa memberikan edukasi untuk lebih menghargai orangtua.