p-Index From 2020 - 2025
0.751
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal Tahsinia
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHETMATIC EDUCATION (RME) PADA MATERI LUAS BANGUN DATAR Nasem Nasem; Nur Chabibah; Ismi Melaniadari
Tahsinia Vol 1 No 1 (2019): Edisi Cetak - Agustus
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.813 KB) | DOI: 10.57171/jt.v1i1.42

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masih rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika khususnya materi luas bangun datar, salah satu faktor penyebabnya adalah penggunaan pendekatan yang masih menggunakan pendekatan konvensional. Dalam pembelajaran di SD khususnya di SDN Melati masih menggunakan pendekatan atau metode yang kurang sesuai dengan materi yang diajarkan, guru hanya menjelaskan materi, memberikan contoh-contoh, dan menyuruh siswa mengerjakan latihan soal. Untuk itu peneliti mencoba menggunakan pendekatan RME yang dimana pembelajarannya dikaitkan dengan kehidupan nyata (real) dengans siswa, sehingga siswa dapat menemukan sendiri konsep yang diajarkan dan siswa pun dapat memberikan ide-idenya sendiri sesuai dengan pengalaman siswa. Berdasarkan latarbelakang di atas maka dapat di rumuskan beberapa masalah yaitu :(1)Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika denganmenggunakan pendekatan RME pada penyelesaian soal luas bangun datar? (2) Apakah ada peningkatan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunaan pendekatan RME dalam menyelesaikan soal luas bangun datar? Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) ingin meningkatkan hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan RME dalam menyelesaikan soal luas bangun datar. (2) ingin meningkatkan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan-pendekatan RME dalam menyelesaikan soal luas bangun datar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas atau PTK yang dilaksanakan ke dalam beberapa tahapan yaitu: prasiklus, siklus I, dan siklus II, dan setiap siklus terdiri dari: perencanaan, tindakan, observasi dan releksi. Sedangkan instumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi dan tes tertulis. Berdasarkan pengolahan data hasil analisis dan pembahasan terhadap meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pendekatan RME ini setiap siklus semakin meningkat dapat di lihat dari nilai rata-rata siklus, yaitu siklus I nilai rata-ratanya 58 dan siklus II nilai rata-ratanya 78,66 siklus .Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa penggunaan pendekatan RME pada pembelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa pada konsep luas bangun datar.
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI TOKOH SEJARAH PADA MASA HINDU, BUDHA DAN ISLAM Ety Kusmiati; Nur Chabibah; Nurul Adaniah
Tahsinia Vol 2 No 1 (2021): Edisi Cetak - Agustus
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.997 KB) | DOI: 10.57171/jt.v2i1.276

Abstract

Berdasar studi awal, kemampuan siswa dalam memahami materi tokoh sejarah pada masa Hindu, Budha dan Islam di kelas V SD Negeri Parungjaya Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang belum mencapai tujuan yang diharapkan. Hal tersebut diketahui karena adanya permasalahan, sebagian besar tidak melibatkan siswa secara aktif, siswa hanya dijadikan sebagai objek bukan sebagai subjek. Tujuan penelitian ini mendeskripsikan peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan model cooperative learning teknik two stay two stray dengan media gambar pada materi tokoh sejarah pada masa Hindu, Budha Dan Islam di kelas V Sekolah Dasar Negeri Pancawati III Kecamatan Klari Kabupaten Karawang. Melalui metode penelitian tindakan kelas (classroom action research), desain yang digunakan Kemmis dan Taggart, dengan menggunakan instrument observasi, wawancara, catatan lapangan, dan tes akhir sebagai upaya untuk memperbaiki permasalahan tersebut di atas. Berdasarkan hasil pelaksanaan tindakan sebanyak dua siklus, persentase pencapaian indikator dari siklus I sampai siklus II mengalami peningkatan. data awal siswa yang tuntas sebanyak enam siswa dengan persentase 37,5%, pada siklus I menjadi siswa yang tuntas sebanyak 12 siswa dengan persentase 75%, pada siklus II menjadi siswa yang tuntas sebanyak 14 siswa dengan persentase 87,5%. Dengan demikian, penerapan model pembelajaran kooperatif teknik two stay two stray dengan menggunakan media gambar di kelas V SD Negeri Parungjaya dapat meningkatkan pemahaman materi tokoh sejarah pada masa hindu, budha dan islam dan hasil belajar siswa.
PENERAPAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA Nur Chabibah; Nasem; Putri Kamelia
Tahsinia Vol 2 No 1 (2021): JURNAL TAHSINIA
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (712.347 KB) | DOI: 10.57171/jt.v2i1.288

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa kelas V SD Negeri Pisangsambo I dengan menggunakan model Example Non Example. Example Non Example adalah model yang menggunakan gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan mendorong siswa untuk belajar berpikir kritis untuk jalan memecahkan permasalahan-permasalahan yang terkandung dalam contoh-contoh gambar yang disajikan. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V yang berjumlah 34 siswa, terdiri dari 14 putra dan 20 putri. Model penelitian yang digunakan adalah model Kemmis dan Taggart. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket, dan tes. Pembelajaran dengan menggunakan model Example Non Example terbukti meningkatkan aktivitas belajar siswa pada pemebelajaran IPA, hal itu dapat dilihat dari hasil belajar siswa meningkat. Dari kondisi awal rata-rata nilai mencapai 68.0 atau 53% setelah dilaksanakan siklus ke-I meningkat menjadi 70.5 atau 68% pada siklus ke-II 76.6 atau 79%, dan pada siklus ke-III 87.7 atau 91%. Selain hasil belajar derdapat hasil aktivitas guru dan presentasenya. Dari siklus ke-I mencapai 66% pada siklus ke-II meningkat menjadi 78% dan pada siklus ke-III 91%. Selain itu hasil aktivitas siswa terdapat prentasenya. Dari siklus ke-I mencapai 66% pada siklus ke-II meningkat menjadi 78% dan pada siklus ke-III 91%. Angket siswa dari siklus ke-I 60% pada siklus ke-II meningkat menjadi 80% dan siklus ke-III 91%. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA melalui penerapan model Example Non Example dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas V SD Negeri Pisangsambo I, sehingga dapat dijadikan salah satu solusi alternatif untuk meningkatkan pembelajaran IPA.
PENERAPAN MODEL PICTORIAL RIDDLE DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS Ety Kusmiati; Nur Chabibah; Mala Khoiri Rizkiah
Tahsinia Vol 2 No 2 (2021): Oktober
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (679.247 KB) | DOI: 10.57171/jt.v2i2.298

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kreativitas belajar siswa dengan penerapan model pictorial riddle pada pembelajaran IPS. Penelitian menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri Mulyasejati II dengan jumlah 19 orang siswa, yang terdiri dari 10 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas V SDN Mulyasejati II, data siswa yang diambil berupa tes hasil belajar. Guru sebagai peneliti berupa aktifitas guru dalam pembelajaran, dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil dari penelitian ini bahwa penerapan model pictorial riddle (Kunci kesuksesan) dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan hasil belajar kreatifitas siswa. Melalui dua siklus tindakan yaitu siklus ke-1 dan siklus ke-3 keterlibatan siswa secara fisik, emosional, dan social dalam proses pembelajaran baik secara klasikal maupun individual terus mengalami peningkatan. Kemudian berdasarkan hasil ulangan juga mengalami peningkatan hal ini dibuktikan pula dengan jumlah siswa yang mencapai KKM sebelum penelitian dilaksanakan yaitu hanya 19 siswa dengan presentase 39,57%.
PEMANFAATAN MEDIA SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN PKN Nasem; Nur Chabibah; Tatang Taryana; Rini Novianti Yusuf; Ade Ismail Fahmi
Tahsinia Vol 3 No 1 (2022): April
Publisher : STIT Rakeyan Santang Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (158.375 KB) | DOI: 10.57171/jt.v3i1.308

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi masalah yang dihadapi pada pelaksanaan proses pembelajaran yang belum optimal. Proses pembelajaran seharusnya diarahkan untuk membangun dan mengembangkan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, yang mampu memecahkan masalah secara kreatif dan inovatif, akan tetapi kenyataannya tidak seperti itu terlebih pada mata pelajaran PKn. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Pemanfaatan Media Surat Kabar Sebagai Sumber Pembelajaran Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Terhadap Pembelajaran PKN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa dapat dilihat dari data yang diperoleh menyatakan bahwa berita-berita yang ada di Surat Kabar seperti berita-berita tentang Politik, Sosial, Budaya, Agama, Ekonomi, Hukum dan HAM yang ada pada Surat Kabar dapat dijadikan sumber belajar PKn (60%) dan sebagian kecil menyatakan bahwa berita-berita tentang Pancasila dan UUD 1945 yang ada di Surat Kabar dapat dijadikan sumber belajar PKn (20%). Kemudian bahwa artikel tentang Politik, Sosial, Budaya, Agama, Ekonomi, Hukum dan HAM yang ada pada Surat Kabar dapat dijadikan sumber belajar PKn. Berita dan artikel yang memuat seperti di atas banyak memiliki relevansi dengan nilai dan konsep yang diajarkan dalam cakupan pembahasan PKn.