Annisa Nur Wafiq Azizah
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Institut Agama Islam Negeri Purwokerto, Indonesia

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembentukan Pondok Pemulihan Gizi dalam Upaya Pencegahan Balita Kurang Gizi dan Stunting di Desa Pakuncen Kecamatan Selomerto Kabupaten Wonosobo Annisa Nur Wafiq Azizah; Hermawan Hermawan
Jurnal Inovasi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1 No 1 (2021): JIPPM - Juni 2021
Publisher : CV Firmos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.663 KB) | DOI: 10.54082/jippm.4

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat dilakukan kepada masyarakat umum, dan yang menjadi sasaran pengabdian adalah anak-anak usia 1 tahun hingga 5 tahun yang berada di Desa Pakuncen Kecamatan Selomerto. Gizi kurang sering dialami oleh balita, salah satu faktor yang berpengaruh terhadap masalah gizi kurang ini adalah masih rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan gizi balita, sehingga berdampak pada kurangnya konsumsi zat gizi anak. Konsumsi zat gizi yang kurang pada balita dapat berakibat terganggunya pertumbuhan dan perkembangan anak serta melemahnya daya tahan tubuh terhadap infeksi. Keadaan ini akan memperburuk status gizi anak. PKM ini diusulkan karena mencermati masih banyaknya jumlah balita dengan gizi kurang dan stanting di Desa Pakuncen wilayah kerja Puskesmas Selomerto yang merupakan potret kecil dari masyarakat. Setiap kelompok kader posyandu selalu aktif dan bertugas menyiapkan makanan tambahan untuk balita yang datang sekaligus memberikan contoh menu sehat untuk pengunjung posyandu. Namun, berdasarkan informasi dari koordinator kader, makanan yang disiapkan cenderung monoton tanpa variasi yang menarik dan tanpa memperhatikan perbedaan kebutuhan balita tersebut. Menu MP-ASI dan PMT balita yang disajikan antara lain bubur kacang hijau, sesekali diberi bubur ayam. Hal ini disebabkan menu yang disajikan sesuai dengan sumber dari Puskesmas setempat yang harus ditunggu karena kendala ekonomi masyarakat setempat.