Lele sangkuriang (Clarias gariepinus) merupakan varietas ikan lele unggul dan bernilai ekonomi tinggi. Pakan awal yang baik bagi larva ikan lele sangkuriang adalah pakan alami, seperti cacing sutra. Saat ini penyediaan cacing sutra masih banyak mengandalkan dari alam. Penelitian ini bertujuan menganalisis kandungan nutrisi, kandungan bakteri dan kinerja pakan alami cacing sutra dari tiga sumber berbeda merujuk pada pertumbuhan dan kelangsungan hidup larva ikan lele sangkuriang (Clarias gariepinus). Metode yang digunakan adalah eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan variabel uji berupa sumber pakan yang berbeda, di antaranya perlakuan A (cacing sutra hasil pemeliharaan pada media campuran ampas tahu 80%, dedak padi 10%, dan tepung ikan 10%), perlakuan B (cacing sutra hasil budidaya petani) dan perlakuan C (cacing sutra hasil tangkapan dari alam). Hasil penelitian kandungan nutrisi masing-masing perlakuan kandungan protein tertinggi terdapat pada perlakuan C sebesar 11,10%, kemudian perlakuan A sebesar 10,98%, dan terkecil pada perlakuan B yaitu sebesar10,23%. Hasil uji kandungan bakteri cacing sutra pada perlakuan A tidak mengandung bakteri Salmonella sp. maupun bakteri Escherichia coli, pada perlakuan B dan perlakuan C positif mengandung bakteri Escherichia coli. Perlakuan A memberikan tingkat efektivitas terbaik terhadap SR yaitu sebesar 87±0,007c %, pertumbuhan panjang mutlak sebesar 40,07±1,87c mm, berat mutlak sebesar 0,4701±0,0836 g dan rasio konversi pakan sebesar 3,740±0,6189 g. Hasil uji ANOVA menunjukkan perlakuan yang diberikan berpengaruh signifikan (P0,05) terhadap pertumbuhan berat mutlak, SGR, dan rasio konversi pakan.