Beton merupakan salah satu material konstruksi yang paling banyak digunakan karena memiliki kekuatan tekan yang tinggi. Namun demikian, beton memiliki kelemahan dalam menahan gaya tarik, yang dapat memicu retak awal dan mengurangi durabilitas struktur. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan modifikasi campuran beton dengan penambahan bahan tambahan seperti serat alami dan superplasticizer. Serat ijuk dipilih karena memiliki sifat mekanis yang baik, tahan terhadap lingkungan agresif, dan mudah diperoleh secara lokal, sedangkan superplasticizer digunakan untuk meningkatkan workability beton yang menurun akibat penambahan serat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan serat ijuk sebanyak 5% dari berat semen dengan variasi panjang 3 cm, 4 cm, dan 5 cm serta penambahan superplasticizer sebanyak 0,8% terhadap sifat mekanik beton, khususnya kuat tekan dan kuat tarik belah. Pengujian dilakukan terhadap nilai slump, kuat tekan, dan kuat tarik belah pada umur beton 14 dan 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan serat ijuk menurunkan nilai slump, tetapi dengan bantuan superplasticizer, nilai slump tetap berada dalam batas standar yang dapat diterima. Kuat tekan maksimum sebesar 10,8 MPa diperoleh pada variasi panjang serat 5 cm pada umur 28 hari, sementara kuat tarik belah tertinggi sebesar 1,93 MPa juga ditemukan pada variasi yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa panjang serat ijuk 5 cm memberikan pengaruh paling optimal terhadap peningkatan sifat mekanik beton.penambahan serat ijuk 5% dan superplasticizer 0,8% memberikan pengaruh positif terhadap kuat tarik belah beton dan cukup mempertahankan kuat tekan beton agar sesuai dengan mutu rencana. Kombinasi ini dapat digunakan sebagai alternatif inovatif dalam pengembangan beton struktural yang ramah lingkungan dan ekonomis.