Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Penggunaan Ciprofloxacin terhadap Histologi Insang dan Hati Ikan Botia (Botia macracanthus, Bleeker) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Sukarni Sukarni; Maftuch Maftuch; Happy Nursyam
The Journal of Experimental Life Science Vol. 2 No. 1 (2012)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1118.574 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2012.002.01.02

Abstract

Aeromonas hydrophila mampu menyebabkan terjadinya infeksi dan kematian ikan botia dalam waktu yang relatif singkat pada konsentrasi yang tinggi, terbukti dengan konsentrasi 108 selml-1 menyebabkan 50% ikan uji mati. Hasil pengamatan histopatologi pada ikan terinfeksi menunjukkan ginjal yang mengalami degenerasi hyaline, munculnyavakuola yang disebabkan lisis pada glomerulus dan kemudian hancur, nekrosis pada glomerulus, terdapat banyak koloni bakteri A.hydrophila didalam ginjal, serta terjadi infiltrasi limfosit. Sel hati tidak terlihat jelas karena tertutup infiltrasi limfosit dan koloni bakteri A.hydrophila yang sangat banyak, nekrosis yang menyebabkan vakuola, terdapat infeksi sekunder bakteri yang belum teridentifikasi, serta terjadi cloudy swelling. Pada bagian insang, nekrosis lamela primer menyebabkan munculnya vakuola, kongesti pada lamela primer dan edema pada lamela sekunder, infiltrasi limfosit, poliferasi sel/fusi lamela serta hyperplasia pada lamela primer. Sementara itu pada ikan botia yang terinfeksi A.hydrophila tetapi kemudian diobati, ginjal mengalami perbaikan glomerulus dan kapsula bowman sehingga terlihat jelas, tubuli berbentuk seperti donat dengan corak titik dan garis, tidak ada lagi nekrosis dan vakuola, tidak ditemukan lagi koloni bakteri, terjadi perbaikan hyaline yang mengalami degenerasi, jaringan hematopoietic (pembentuk sel-seldarah merah) terlihat jelas dengan inti yang bulat. Pada bagian hati, tidak ditemukan lagi koloni bakteri A.hydrophila dan bakteri sekunder lainnya sehingga hepatosit terlihat jelas dengan bentuk polyhedral dengan inti 1-2, jumlah eritrosit terlihat normal, karena tidak ada lagi infiltrasi limfosit. Akan tetapi masih terdapat penyumbatan pada vena centralis yang dipenuhi oleh eritrosit. Pada insang tidak ada lagi nekrosis dan vakuola pada lamela primer sehingga jaringan terlihat solid, namun ditemukan infeksi sekunder parasit Monogenea sp. Tidak ada lagi infiltrasi limfosit, lapisan epithelium terlihat 1-2 lapis, tidak ada lagi edema dan fusi lamela sehingga lamela tampak jelas dengan ukuran panjang yang bervariasi. Kata Kunci : histopatologi, Aeromonas hydrophila, Ikan Botia
Kajian Penggunaan Ciprofloxacin terhadap Hematologi Ikan Botia (Botia macracanthus, Bleeker) yang Diinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila Maftuch Maftuch; Happy Nursyam; Sukarni Sukarni
The Journal of Experimental Life Science Vol. 2 No. 2 (2012)
Publisher : Postgraduate School, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (801.242 KB) | DOI: 10.21776/ub.jels.2012.002.02.02

Abstract

Uji hematologi sangat bermanfaat sebagai alat diagnostik didalam menetapkan status kesehatan ikan. Salah satu aspek dari infeksi adalah terjadinya perubahan gambaran darah. Pemeriksaan darah dapat digunakan sebagai indikator keparahan suatu penyakit tertentu. Beberapa parameter yang dapat memperlihatkan perubahan patologi pada darah meliputi jumlah leukosit, deferensial leukosit, eritrosit. Dari hasil penelitian diketahui jumlah rata-rata sel darah merah dalam darah ikan botia sehat pada masing-masing perlakuan K-, K+, A, B, C, D berturut-turut adalah 2.470.000, 2.500.000, 2.560.000, 2.350.000, 2.440.000, dan 2.430.000. Sementara itu pada ikan botia yang terinfeksi bakteri A.hydrophila diketahui jumlah rata-rata eritrosit pada masing-masing perlakuan K-, K+, A, B, C, dan D berturut-turut adalah 2.420.0000, 1.770.000, 1.780.000, 1.890.000, 1.780.000, dan 1.870.000. jumlah rata-rata eritrosit ikan botia yang terinfeksi bakteri A.hydrophila, dan kemudian diobati dengan ciprofloxacin pada masing-masing perlakuan K-, K+,A, B, C, dan D berturut-turut adalah 2.420.000, 1.630.000, 2.090.000, 2.280.000, 2.500.000, dah 2.540.000. Sementara jumlah rata-rata sel darah putih dalam darah ikan botia yang sehat pada masing-masing perlakuan K-, K+, A, B, C, D berturut-turut adalah 97.000, 90.000, 88.000, 87.000, 93.000 dan 88.000. Sementara itu jumlah rata-rata sel darah putih pada ikan botia yang terinfeksi bakteri A.hydrophila, pada masing-masing perlakuan K-, K+, A, B, C, D berturut-turut adalah 97.000, 174.000, 174.000, 179.000, 185.000 dan 185.000. Sedangkan dari hasil penelitian terhadap ikan botia yang terinfeksi A.hydrophila dan kemudian diobati dengan ciprofloxacin diperoleh hasil perhitungan rata-rata leukosit pada masing-masing perlakuan berturut-turut adalah sebagai berikutĀ  980.000, 189.000, 125.000, 137.000, 133.000, dan 136.000. Kata Kunci : Aeromonas hydrophila, eritrosit, hemotologi, ikan botia, leukosit