Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH BEBAN KERJA TERHADAP STRES KERJA KARYAWAN PADA PT. INFRASTRUKTUR TERBARUKAN BUANA PLTS SELONG LOMBOK TIMUR Silvia Firda Utami; Koko Hermano
Hexagon Jurnal Teknik dan Sains Vol 3 No 2 (2022): HEXAGON - Edisi 6
Publisher : Fakultas Teknologi Lingkungan dan Mineral - Universitas Teknologi Sumbawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (262.632 KB) | DOI: 10.36761/hexagon.v3i2.1652

Abstract

ABSTRAK Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah alat pembangkit tenaga listrik yang mengubah tenaga matahari menjadi tenaga listrik. PLTS sering juga disebut sel bertenaga matahari, atau Solar Photovoltaic, atau energi berbasis matahari. PLTS menggunakan siang hari untuk menghasilkan listrik. DC (Direct Curent atau aliran langsung), yang dapat diubah menjadi daya AC (Alternating Current atau aliran bolak balik). Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) adalah pembangkit listrik yang memperoleh sumber daya dari radiasi berorientasi matahari melalui sel berbasis matahari (Photovoltaic) untuk mengubah radiasi foton berbasis matahari menjadi energi listrik. Beban kerja merupakan besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan ataupun unit organisasi dan menggambarkan hasil antara volume kerja dan norma waktu. Sementara stres kerja merupakan suatu keadan sesorang yang mengalami kondisi ketegangan dalam menghadapi pekerjanya.. Semakin besar persentase yang dihasilkan oleh variabel beban kerja maka semakin buruk pengaruhnya terhadap stres kerja karyawan. Semakin baik stres kerja yang dialami karyawan, maka semakin baik pula produktivitas dan performansi yang diberkan kepada perusahaan tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang dihasilkan oleh beban kerja terhadap stres kerja yang diberikan kepada karyawan. Untuk memenuhi tujuan tersebut, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini guna mengungkapkan seberapa besar pengaruh beban kerja terhadap stres kerja karyawan adalah dengan menggunakan metode regresi linear sederhana. Proses penyelesaian metode ini menggunakan software Statistical Product and Service Solution (SPSS) untuk lebih memudahkan peneliti dalam proses analisis dan pengolahan data. Berdasarkan dari tujuan penelitian ini, maka didapatkan hasil penelitian uji hipotesis T (uji parsial) dan F (uji simultan) sebesar 0,011 > 0.05 yang dimaksudkan bahwa beban kerja berpengaruh secara signifikan terhadap stres kerja karyawan. Kata Kunci : Regresi Linear Sederhana, SPSS, Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), Beban Kerja, PT. Infrastruktur Terbarukan Buana PLTS Selong Lombok Timur.
Optimasi Sistem Antrian Pada Loket Apotek RSUD Kabupaten Sumbawa Koko Hermanto; Muhammad Zikri Kautsar; Iksan Adiasa; Silvia Firda Utami
Jurnal Matematika Vol 12 No 2 (2022)
Publisher : Publisher : Mathematics Department, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/JMAT.2022.v12.i02.p154

Abstract

Loket pengambilan obat atau apotek menjadi fasilitas yang wajib ada setiap Rumah Sakit. Namun masih banyak terjadi antrian yang cukup ramai pada loket pengambilan obat terutama pada hari sibuk, persoalan tersebut terjadi juga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sumbawa. Persoalan antrian yang terjadi harus diselesaikan secara optimal agar para penebus merasa puas terhadap pelayanan yang diberikan. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sistem antrian pada loket pengambilan obat menggunakan metode teori antrian. Berdasarkan hasil analisis, bahwa sistem antrian eksisting yaitu penggunaan satu loket layanan atau single channel single phase masih belum optimal dalam mengatasi jumlah antrian pada loket pengambilan obat di setiap hari kerja karena masih terdapat steady state (?) lebih besar dari satu yang berarti masih terdapat jumlah penebus obat masih mengantri lama di sistem. Oleh karena itu diusulkan untuk menambah satu pelayanan menjadi dua loket pelayanan pada setiap hari kerja sehingga memenuhi kondisi steady state (?) dan diperoleh jumlah penebus obat dalam antrian (Lq) adalah 1 penebus sampai 2 penebus, sedangkan waktu tunggu penebus obat dalam antrian (Wq) adalah 1,464 menit hingga 2,58 menit.