Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Stabilitas Antioksidan Buah Kurma (Phoenix dactylifera L.) Pada Suhu Pemanasan Dengan Metobe ABTS Wieke Sriwulan
THE JOURNAL OF MUHAMMADIYAH MEDICAL LABORATORY TECHNOLOGIST Vol 5 No 1 (2022): The Journal Of Muhammadiyah Medical Laboratory Technologist
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/jmlt.v5i1.18048

Abstract

Free radicals are compounds that are very dangerous for the body because they can attack and cause cell damage in the body, therefore antioxidant compounds are needed that can counteract the presence of these free radicals. One of the fruits that contain antioxidant compounds is dates (Phoenix dactylifera L.) which contain flavonoid compounds that act as antioxidants. The purpose of this study was to determine the antioxidant activity at heating temperatures of 400C, 500C, and 650C. The extraction method used in this study is the maceration method with 80% ethanol as solvent. Testing of antioxidant activity using the method of reducing free radicals, namely the ABTS method and using vitamin C as a comparison control to show antioxidant activity. ABTS is a method of determining antioxidant activity obtained from the oxidation of potassium persulfate with diammonium salt. Absorbance measurements were carried out using a UV-Vis spectrophotometer with a wavelength of 520 nm. Data analysis was carried out using linear regression equations to determine the IC50 value in the sample of dates (Phoenix dactylifera L.). The IC50 value indicates the antioxidant activity in a sample, namely the smaller the IC50 value, the higher the antioxidant in a sample. The results of data analysis using the Kruskal Wallis test obtained a significance value of 0.104 which indicates that > 0.05 which means there is no significant difference between each treatment group. From the results of the analysis data, it is known that there is no effect of heating temperature on the antioxidant stability of dates, this is also strengthened by the value of antioxidant activity in the linear regression equation where the value of antioxidant activity in each treatment group has an equally strong antioxidant activity value. based on the Blois classification. Keywords : Phoenix dactylifera L, Antioxidant and Extract 
Sakura "Periksa Kulit Bersama" Sebagai Deteksi Dini Penyakit Kulit di PP. Al Hikam Bangkalan Maria Ulfa; Marinda Dwi Puspitarini; Wieke Sriwulan; Elly Dwi Masita; Yuriske Agnovianto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1256

Abstract

Latar belakang, Pondok pesantren (ponpes) adalah tempat berkumpulnya banyak orang dimana rentan terjadi penularan penyakit terutama penyakit kulit yaitu skabies. Penyakit skabies mengakibatkan kerusakan pada kulit dan gangguan kenyamanan akibat rasa gatal. Penyakit skabies ini kurang diperhatikan oleh santri di pondok pesantren, faktor penyebabnya adalah lingkungan yang kurang baik, personal hygiene yang buruk, pengetahuan yang kurang sehingga terjadinya risiko penularan penyakit skabies. Oleh karena itu, hal ini menjadi prioritas yang perlu diperhatikan dan dibenahi agar dapat mengurangi risiko penularan penyakit skabies di lingkungan Pondok Pesantren. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dengan memberikan edukasi dan pemeriksaan kulit kepada santri husada agar dapat mengurangi risiko penularan penyakit skabies di lingkungan Pondok Pesantren. Metode, Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab. Sebelum penyuluhan peserta diberi pre-test, kemudian setelah penyuluhan peserta diberi post-test. Hasil, Hasil pre-test dan post-test dinilai kemudian dilakukan pengolahan data dan evaluasi. Hasil pre-test dan post-test mengenai pengetahuan personal hygiene santri dan tanda gejala penyakit kulit skabies melalui kuesioner secara langsung terjadi peningkatan nilai oleh santri yang mengikuti kegiatan ini. Persentase kenaikan nilai rata-rata adalah sebesar 12,24%. Kenaikan nilai rata-rata yang signifikan ini menunjukkan adanya perubahan tingkat pengetahuan pada peserta setelah mengikuti sesi penyuluhan. Kesimpulan, SAKURA "Periksa Kulit Bersama" sebagai deteksi dini Penyakit Kulit di PP. Al Hikam Bangkalan telah meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap penyakit kulit.