Ricky Lukman Tawekal, Ricky Lukman
Staf Pengajar, PST Kelautan, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan-ITB.

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

Studi Kehandalan Struktur Anjungan Lepas Pantai Tipe Brace Monopod Tawekal, Ricky Lukman; Baskara, Aria R; Adriadi, Ricky
Jurnal Teknik Sipil Vol 11, No 4 (2004)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (266.977 KB)

Abstract

Abstrak. Standard API RP2A – LRFD dikembangkan berdasarkan kondisi lingkungan di Teluk Meksiko. Karena itu, penggunaan standard tersebut di Indonesia akan menghasilkan desain struktur yang berlebih karena kondisi lingkungan di Indonesia lebih tenang dibandingkan kondisi lingkungan di Teluk Meksiko. Dalam makalah ini, sebuah model struktur anjungan lepas pantai tipe brace monopod digunakan untuk mempelajari angka kehandalannya dan untuk menentukan faktor beban yang sesuai dengan kondisi lingkungan di perairan Sumatera Tenggara. Struktur tersebut didesain berdasarkan standard API RP2A – WSD. Hasil studi menunjukkan bahwa struktur memiliki angka kehandalan yang melampaui kebutuhan minimum dan, berdasarkan angka kehandalan yang sama, faktor beban lingkungan yang digunakan  seharusnya lebih kecil dari yang ditentukan dalam API RP2A – LRFD.Abstract. API RP2A –LRFD standard was developed based on Gulf of Mexico environment. Therefore, application of the standard in Indonesia will result in an over designed structure since the environment in Indonesia is less severe compare to the environment in Gulf of Mexico. In this paper, a model of a brace monopod platform is used to study the reliability index of the structure and to determine the environmental load factors based on environmental condition at South East Sumatera Area. The structure was designed based on API RP2A – WSD standard. The result shows that the reliability index of the structure is exceeding the minimum requirement and, by using the same reliability index, the environmental loading factors shall be less then those determined in API RP2A – LRFD.
Analisis Kehandalan Anjungan Lepas Pantai Tipe Jacket Berdasarkan Kapasitas Fatigue pada Sambungan Tawekal, Ricky Lukman; Heriana, Rony
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 2 (2007)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.508 KB)

Abstract

Abstrak. Konsep dasar dari analisis kehandalan menyatakan bahwa kapasitas dan faktor beban adalah suatu besaran statistik dengan nilai rata-rata, standar deviasi, dan memiliki bentuk probabilitas tertentu (misalnya bentuk probabilitas normal, log normal, dan lain-lain). Ketika kapasitas dan beban tersebut diekspresikan dalam bentuk fungsi performansi, maka terdapat suatu probabilitas dimana beban melebihi kapasitas struktur; probabilitas ini adalah probabilitas kegagalan (Pf) dan kehandalan dinyatakan dengan (1- Pf). Dalam makalah ini diuraikan konsep dasar dan aplikasi analisis kehandalan berdasarkan kapasitas fatigue (kelelahan) pada sambungan, dengan mengambil studi kasus anjungan lepas pantai tipe jacket. Pembahasan difokuskan pada evaluasi persamaan fungsi performansi akhir dengan pendekatan semi probabilitas.Abstract. The fundamental concept for reliability analysis is that resistance and load factors are statistical quantities with mean value, variance and some form of distribution (probability density function, e.g. Normal, Log Normal, etc). When combined together via an expression to describe the limit state, there will be a finite probability that the load will exceed the resistance; this defines the probability of failure (Pf) and since reliability is equal to (1- Pf). This paper will discuss the basic consideration involved in a reliability based on joint’s fatigue capacity approach for the design and analysis of jacket offshore structure. Emphasis will be placed on a systematic semiprobabilistic approach in evaluation of fatigue limit state function.
Pengembangan Formula SCF untuk Analisa Kelelahan Joint (Sambungan) T pada Struktur Bangunan Lepas Pantai Tawekal, Ricky Lukman; Fitriany, Fitriany; Tukuboya, M. Taufan
Jurnal Teknik Sipil Vol 13, No 1 (2006)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.459 KB)

Abstract

Abstrak. Beban pada sambungan tubular akan menimbulkan tegangan hotspot, yaitu tegangan maksimum pada kaki sambungan yang besarnya beberapakali dari tegangan nominal sehingga memacu percepatan timbulnya kelelahan pada struktur akibat beban yang berulang (siklik). Perbandingan antara tegangan-tegangan hotspot dan tegangan nominal disebut Stress Concentration Factor (SCF). Pada makalah ini, dikembangkan rumus empiris SCF baru dengan manggunakan pemodelan elemen hingga. Perangkat lunak ANSYS versi 9 digunakan untuk menganalisis tegangan pada sambungan tubular struktur berupa joint T. Rumus emipiris SCF baru dikembangkan berdasarkan data geometris tubular utama (chord) dan tubular sekunder (brace), yaitu diameter chord (D), diameter brace (d), ketebalan chord (T), ketebalanbrace (t), panjang chord (L), panjang brace (l), dengan mengacu pada rasio perbandingan geometris yang digunakan untuk persamaan parametrik.Abstract. Loading on tubular joints will create hotspot stresses at intersection which several times higher than the nominal stress so that accelerate fatigue to the joints due to cyclic loadings. The ratio of hotspot stress and the nominal stress is called Stress Concentration Factor (SCF). In this paper, new empirical formulas of SCF are developed by using finite element modeling. ANSYS software is used to analyze stresses at T joint. .The new empirical formula of SCF is developed based on geometric data of chord and brace, namely diameter of chord (D), diameter of brace (d), thickness of chord (T), thickness of brace (t), length of chord (L), length of brace (l), by having reference geometric comparison for parametric formula.
Analisis Tekuk Lateral Pipa Gas Bawah Laut Hidayaturrohmah, Fitrotul Laeli; Tawekal, Ricky Lukman
Jurnal Teknik Sipil Vol 23, No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.798 KB) | DOI: 10.5614/jts.2016.23.2.8

Abstract

Abstrak. Untuk mencegah terjadinya penggumpalan, biasanya hydrocarbon ditransfer dalam keadaan bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi. Tekanan dan temperatur yang tinggi ini memicu timbulnya tegangan aksial di sepanjang pipa. Interaksi antara tanah dan permukaan pipa menimbulkan gaya tahanan yang menahan gaya aksial pada pipa dan dapat menyebabkan terjadinya tekuk global. Menurut DNV RP F110, tekuk global dapat terjadi pada beberapa arah, salah satunya yaitu pada arah lateral. Tekuk arah lateral biasanya hanya terjadi pada pipa yang tidak dipendam. Tekuk lateral terjadi saat gaya tekan pada pipa dibebaskan pada satu titik imperfection sehingga kelebihan gaya pada slip zone berubah menjadi tekuk. Menurut DNV RP F 110 (2007) terdapat 3 metode analisis yang dapat digunakan untuk melakukan analisis tekuk lateral pada pipa, yaitu metode Hobbs, Van gaf, dan Spinazle. Pada makalah ini, analisis tekuk lateral dilakukan pada pipa gas bawah laut sepanjang 7.67 km  dengan menggunakan metode Hobbs dan didapatkan kesimpulan bahwa pipa berpotensi mengalami tekuk lateral. Pemodelan dengan menggunakan perangkat lunak ABAQUS dilakukan untuk mendapatkan lokasi terjadinya tekuk lateral, yaitu lokasi dimana terdapat tegangan yg lebih dari tegangan yg diijinkan. Abstract. To prevent solidification on the pipeline, hydrocarbon is transferred in high temperature and high pressure. High presure and temperature lead to axial tension appearence along the pipeline. Interaction between soil and the surface of pipeline trigering frictional resistance which holding axial force on the pipeline and could cause the occurence of global buckling. According to DNV RP F110, global buckling may occur in several directions which one of them is in the lateral direction. Lateral buckling usually occurs only in the exposed pipe which occurs when the compressive force on the pipe imperfection released at one point so that the excess force in the slip zone turn into buckling. According to DNV RP F 110, there are three methods of analysis that can be used to perform the analysis of lateral buckling the pipe. Those are methods of Hobbs, Van GAF, and Spinazle. In this paper, lateral buckling analysis performed on a 7.67 km subsea gas pipeline by using Hobbs method which concluded that the pipeline has the potential to lateral buckling. Analysis by using software ABAQUS was also carried out to determine the location of the lateral buckling which is the location where overstressed occur.
Studi Mekanisme Upheavel Buckling pada Pipa Penyalur Bawah Laut Tawekal, Ricky Lukman
Jurnal Teknik Sipil Vol 11, No 3 (2004)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.524 KB) | DOI: 10.5614/jts.2004.11.3.2

Abstract

Abstrak. Lengkungan awal pada pipa penyalur yang terpasang bisa terjadi akibat ketidakrataan permukaan dasar perairan atau adanya rintangan yang menonjol. Kombinasi dari kenaikan temperatur saat operasional dan gaya gesek tanah akan menghasilkan gaya tekan aksial efektif pada pipa. Gaya aksial efektif yang bekerja pada pipa penyalur yang mempunyai lengkungan awal ini akan menimbulkan gaya tekan vertikal pipa terhadap lapisan tanah di atasnya. Jika gaya tekan vertikal ini melebihi gaya tahan yang diakibatkan oleh berat lapisan tanah di atasnya dan berat pipa pada kondisi operasi, maka pipa akan bergerak ke atas. Fenomena ini dikenal sebagai upheaval buckling. Abstract. An initial over-bend of an installed pipeline may occur due to uneven seabed or obstacles. Combination of temperature increase during operation and friction between pipeline and soil will create an axial compressive force on the pipeline. On an over-bend pipeline, the compressive force will induce uplift force to the soil above the pipeline. The pipeline will move upward if the uplift force is greater than uplift resistance due to weight of soil above the pipeline and weight of the pipeline during operational .This phenomenon is known as upheavel buckling.
Studi Mekanisme Upheavel Buckling pada Pipa Penyalur Bawah Laut Ricky Lukman Tawekal
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 3 (2004)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2004.11.3.2

Abstract

Abstrak. Lengkungan awal pada pipa penyalur yang terpasang bisa terjadi akibat ketidakrataan permukaan dasar perairan atau adanya rintangan yang menonjol. Kombinasi dari kenaikan temperatur saat operasional dan gaya gesek tanah akan menghasilkan gaya tekan aksial efektif pada pipa. Gaya aksial efektif yang bekerja pada pipa penyalur yang mempunyai lengkungan awal ini akan menimbulkan gaya tekan vertikal pipa terhadap lapisan tanah di atasnya. Jika gaya tekan vertikal ini melebihi gaya tahan yang diakibatkan oleh berat lapisan tanah di atasnya dan berat pipa pada kondisi operasi, maka pipa akan bergerak ke atas. Fenomena ini dikenal sebagai upheaval buckling. Abstract. An initial over-bend of an installed pipeline may occur due to uneven seabed or obstacles. Combination of temperature increase during operation and friction between pipeline and soil will create an axial compressive force on the pipeline. On an over-bend pipeline, the compressive force will induce uplift force to the soil above the pipeline. The pipeline will move upward if the uplift force is greater than uplift resistance due to weight of soil above the pipeline and weight of the pipeline during operational .This phenomenon is known as upheavel buckling.
Studi Kehandalan Struktur Anjungan Lepas Pantai Tipe Brace Monopod Ricky Lukman Tawekal; Aria R Baskara; Ricky Adriadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 4 (2004)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2004.11.4.4

Abstract

Abstrak. Standard API RP2A "“ LRFD dikembangkan berdasarkan kondisi lingkungan di Teluk Meksiko. Karena itu, penggunaan standard tersebut di Indonesia akan menghasilkan desain struktur yang berlebih karena kondisi lingkungan di Indonesia lebih tenang dibandingkan kondisi lingkungan di Teluk Meksiko. Dalam makalah ini, sebuah model struktur anjungan lepas pantai tipe brace monopod digunakan untuk mempelajari angka kehandalannya dan untuk menentukan faktor beban yang sesuai dengan kondisi lingkungan di perairan Sumatera Tenggara. Struktur tersebut didesain berdasarkan standard API RP2A "“ WSD. Hasil studi menunjukkan bahwa struktur memiliki angka kehandalan yang melampaui kebutuhan minimum dan, berdasarkan angka kehandalan yang sama, faktor beban lingkungan yang digunakan  seharusnya lebih kecil dari yang ditentukan dalam API RP2A "“ LRFD.Abstract. API RP2A "“LRFD standard was developed based on Gulf of Mexico environment. Therefore, application of the standard in Indonesia will result in an over designed structure since the environment in Indonesia is less severe compare to the environment in Gulf of Mexico. In this paper, a model of a brace monopod platform is used to study the reliability index of the structure and to determine the environmental load factors based on environmental condition at South East Sumatera Area. The structure was designed based on API RP2A "“ WSD standard. The result shows that the reliability index of the structure is exceeding the minimum requirement and, by using the same reliability index, the environmental loading factors shall be less then those determined in API RP2A "“ LRFD.
Pengembangan Formula SCF untuk Analisa Kelelahan Joint (Sambungan) T pada Struktur Bangunan Lepas Pantai Ricky Lukman Tawekal; Fitriany Fitriany; M. Taufan Tukuboya
Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 1 (2006)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2006.13.1.4

Abstract

Abstrak. Beban pada sambungan tubular akan menimbulkan tegangan hotspot, yaitu tegangan maksimum pada kaki sambungan yang besarnya beberapakali dari tegangan nominal sehingga memacu percepatan timbulnya kelelahan pada struktur akibat beban yang berulang (siklik). Perbandingan antara tegangan-tegangan hotspot dan tegangan nominal disebut Stress Concentration Factor (SCF). Pada makalah ini, dikembangkan rumus empiris SCF baru dengan manggunakan pemodelan elemen hingga. Perangkat lunak ANSYS versi 9 digunakan untuk menganalisis tegangan pada sambungan tubular struktur berupa joint T. Rumus emipiris SCF baru dikembangkan berdasarkan data geometris tubular utama (chord) dan tubular sekunder (brace), yaitu diameter chord (D), diameter brace (d), ketebalan chord (T), ketebalanbrace (t), panjang chord (L), panjang brace (l), dengan mengacu pada rasio perbandingan geometris yang digunakan untuk persamaan parametrik.Abstract. Loading on tubular joints will create hotspot stresses at intersection which several times higher than the nominal stress so that accelerate fatigue to the joints due to cyclic loadings. The ratio of hotspot stress and the nominal stress is called Stress Concentration Factor (SCF). In this paper, new empirical formulas of SCF are developed by using finite element modeling. ANSYS software is used to analyze stresses at T joint. .The new empirical formula of SCF is developed based on geometric data of chord and brace, namely diameter of chord (D), diameter of brace (d), thickness of chord (T), thickness of brace (t), length of chord (L), length of brace (l), by having reference geometric comparison for parametric formula.
Analisis Kehandalan Anjungan Lepas Pantai Tipe Jacket Berdasarkan Kapasitas Fatigue pada Sambungan Ricky Lukman Tawekal; Rony Heriana
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 2 (2007)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2007.14.2.3

Abstract

Abstrak. Konsep dasar dari analisis kehandalan menyatakan bahwa kapasitas dan faktor beban adalah suatu besaran statistik dengan nilai rata-rata, standar deviasi, dan memiliki bentuk probabilitas tertentu (misalnya bentuk probabilitas normal, log normal, dan lain-lain). Ketika kapasitas dan beban tersebut diekspresikan dalam bentuk fungsi performansi, maka terdapat suatu probabilitas dimana beban melebihi kapasitas struktur; probabilitas ini adalah probabilitas kegagalan (Pf) dan kehandalan dinyatakan dengan (1- Pf). Dalam makalah ini diuraikan konsep dasar dan aplikasi analisis kehandalan berdasarkan kapasitas fatigue (kelelahan) pada sambungan, dengan mengambil studi kasus anjungan lepas pantai tipe jacket. Pembahasan difokuskan pada evaluasi persamaan fungsi performansi akhir dengan pendekatan semi probabilitas.Abstract. The fundamental concept for reliability analysis is that resistance and load factors are statistical quantities with mean value, variance and some form of distribution (probability density function, e.g. Normal, Log Normal, etc). When combined together via an expression to describe the limit state, there will be a finite probability that the load will exceed the resistance; this defines the probability of failure (Pf) and since reliability is equal to (1- Pf). This paper will discuss the basic consideration involved in a reliability based on joint's fatigue capacity approach for the design and analysis of jacket offshore structure. Emphasis will be placed on a systematic semiprobabilistic approach in evaluation of fatigue limit state function.
Analisis Tekuk Lateral Pipa Gas Bawah Laut Fitrotul Laeli Hidayaturrohmah; Ricky Lukman Tawekal
Jurnal Teknik Sipil Vol 23 No 2 (2016)
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2016.23.2.8

Abstract

Abstrak. Untuk mencegah terjadinya penggumpalan, biasanya hydrocarbon ditransfer dalam keadaan bertekanan tinggi dan bertemperatur tinggi. Tekanan dan temperatur yang tinggi ini memicu timbulnya tegangan aksial di sepanjang pipa. Interaksi antara tanah dan permukaan pipa menimbulkan gaya tahanan yang menahan gaya aksial pada pipa dan dapat menyebabkan terjadinya tekuk global. Menurut DNV RP F110, tekuk global dapat terjadi pada beberapa arah, salah satunya yaitu pada arah lateral. Tekuk arah lateral biasanya hanya terjadi pada pipa yang tidak dipendam. Tekuk lateral terjadi saat gaya tekan pada pipa dibebaskan pada satu titik imperfection sehingga kelebihan gaya pada slip zone berubah menjadi tekuk. Menurut DNV RP F 110 (2007) terdapat 3 metode analisis yang dapat digunakan untuk melakukan analisis tekuk lateral pada pipa, yaitu metode Hobbs, Van gaf, dan Spinazle. Pada makalah ini, analisis tekuk lateral dilakukan pada pipa gas bawah laut sepanjang 7.67 km  dengan menggunakan metode Hobbs dan didapatkan kesimpulan bahwa pipa berpotensi mengalami tekuk lateral. Pemodelan dengan menggunakan perangkat lunak ABAQUS dilakukan untuk mendapatkan lokasi terjadinya tekuk lateral, yaitu lokasi dimana terdapat tegangan yg lebih dari tegangan yg diijinkan. Abstract. To prevent solidification on the pipeline, hydrocarbon is transferred in high temperature and high pressure. High presure and temperature lead to axial tension appearence along the pipeline. Interaction between soil and the surface of pipeline trigering frictional resistance which holding axial force on the pipeline and could cause the occurence of global buckling. According to DNV RP F110, global buckling may occur in several directions which one of them is in the lateral direction. Lateral buckling usually occurs only in the exposed pipe which occurs when the compressive force on the pipe imperfection released at one point so that the excess force in the slip zone turn into buckling. According to DNV RP F 110, there are three methods of analysis that can be used to perform the analysis of lateral buckling the pipe. Those are methods of Hobbs, Van GAF, and Spinazle. In this paper, lateral buckling analysis performed on a 7.67 km subsea gas pipeline by using Hobbs method which concluded that the pipeline has the potential to lateral buckling. Analysis by using software ABAQUS was also carried out to determine the location of the lateral buckling which is the location where overstressed occur.