Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DISEMINASI TEKNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK DARI LIMBAH PERTANIAN DAN PETERNAKAN DI DESA MENCEH, KAB. LOMBOK TIMUR Liza Umitasari; Susi Rahayu; Afiatul Hafifah; Ahmad Risandi F.; Alda Berlian; Anggie Dwi P.; Arzyl Akbar; Enggar Juwanda K.; Huan Ahmad T.; Legi Aprila; Mammi Dwi R.
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 1 (2023): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i1.13787

Abstract

ABSTRAKPenduduk desa Menceh mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Saat ini ketersediaan pupuk pertanian cukup langka. Kelangkaan ini berdampak pada mahal nya harga pupuk kimia. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu inovasi penggantian pupuk kimia dengan pupuk organik. Sehingga perlu dilakukan suatu kegiatan untuk menambah wawasan masyarakat terkait manfaat dari pupuk organic. Adapun tujuan lain pelaksanaan kegiatan ini yakni untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pembuatan pupuk organic. Untuk mencapai tujuan tersebut maka kegiatan dilakukan dalam tiga tahapan utama. Tahap pertama melalui kegiatan sosialisasi peranan penting penggunaan pupuk organic terhadap kesuburan tanah. Tahap kedua dengan kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organic. Dan tahapan terakhir yakni pendampingan secara berkala pembuatan pupuk, pengaplikasian pupuk, dan pengemasan pupuk. Adapun dalam pelaksanaan kegiatan digunakan beberapa metode pendekatan yaitu Model Participatory Rural Appraisal (MPRA), Model Community Development (MCD) dan edukatif. Melalui serangkaian tahapan dan metode pendekatan tersebut, hasil evaluasi menunjukkan bahwa masyarakat telah mamapu secara mandiri membuat, menggunakan, dan mengemas pupuk sesuai dengan arahan tim KKN. Dengan kemandirian tersebut diharapkan dapat mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap penggunaan pupuk kimia. Kata kunci: sekam padi; kohe kambing; pelatihan ABSTRACTThe majority of Menceh villagers work as farmers. Currently, the availability of agricultural fertilizers is quite scarce. This scarcity has a direct impact on the high price of chemical fertilizers. Therefore, innovation is necessary to replace chemical fertilizers with organic fertilizers. Consequently, it is essential to elevate public knowledge regarding the benefits of natural fertilizer. In addition, the community needs to train on how to make organic fertilizer. Three main stages are conducted to achieve this goal. Firstly, the critical role of using organic fertilizers on soil fertility is introduced to the farmers. Also, peasants are taught how to create non-chemical fertilizers appropriately. Ultimately, the land workers are supervised regularly in making fertilizer, applying fertilizer, and packaging fertilizer. Several approaches are leveraged in the implementation processes: the Participatory Rural Appraisal Model (MPRA), the Community Development Model (MCD), and the educative. Through a series of stages and the approach method, the evaluation results reveal that the local community is able to fabricate, utilize, and wrap fertilizer independently according to the KKN team's directions. This independence is hoped to reduce the community's dependence on chemical fertilizers. Keywords: rice husks; goat kohe; training