Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) belakangan ini menjadi topik penyakit yang sangat diperbincangkan. Penggunaan obat-obatan yang biasa digunakan untuk penanganan virus Corona terdahulu yaitu SARS-CoV dan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) menjadi salah satu alternative yang bisa dilakukan, hal ini dikarenakan adanya kemiripan genome diantara ketiga jenis virus ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi antara senyawa-senyawa yang terdapat pada beberapa tanaman herbal di Indonesia yang sebagai antiCOVID-19 yang bekerja sebagai inhibitor 3CLpro dan PLpro virus SARS-CoV-2 dengan reseptor target menggunakan metoda in silico. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan pendekatan insilico yang akan mengkaji hubungan interaksi senyawa yang terdapat dalam tanaman dengan reseptor target dilihat dari pendekatan visual berbasis komputasi. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah untuk target protein PLpro didapat senyawa seperti 6-gingerol dengan skor docking -99,011dibandingkan dengan senyawa pembanding sebesar -101,771. Sedangkan untuk target 3CLpro didapat senyawa kombinasi antara citral, xanthorrhizol, curcumin, dan 6-gingerol dengan skor docking -78,735 sedangkan pembandingnya sebesar -87,026. Berdasarkan hasil visualisasi terlihat adanya interaksi antara senyawa-senyawa tersebut dengan residu asam amino. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa beberapa senyawa dari bahan alam seperti curcumin, 6-gingerol dan androgapolide serta kombinasi dari beberapa senyawa bahan alam memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai anticovid-19.