Perdebatan masalah selera seringkali terjadi pada setiap orang, terutama dalam perdebatan selera kuliner dan selera estetik. Maka dari itu, penelitian ini penting dilakukan untuk menguji terkait selera konsumen yang tidak perlu diperdebatkan dalam hal rasa, estetika selera, pemenuhan kebutuhan, kesan, kebiasaan, kegunaan dan manfaat, serta kepuasan. Tujuan dari penelitian ini adalah menguji sindrom de gustibus non est disputandum pada konsumen Kopi Nineteen di kota Tangerang Selatan dan menganalisis pengaruh selera terhadap perilaku konsumen. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif dengan instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner, teknik pengumpulan data menggunakan metode survei berdasarkan pada populasi dan sampel yang telah ditentukan, serta teknik pengolahan data menggunakan model persamaan struktural SEM PLS 3. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa hubungan antara variabel selera konsumen dengan variabel perilaku konsumen memiliki hasil yakni kondisi sindrom de gustibus non est disputandum berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku konsumen pada konsumen Kopi Nineteen di kota Tangerang Selatan. Selain itu, pengaruh secara simultan antara variabel selera konsumen terhadap perilaku konsumen menunjukan bahwa terdapat hasil yang memberikan pengaruh positif secara signifikan.