Klinik Caesar adalah klinik salah satu Klinik yang melayani pasien kecelakaan. Dalam melayani pasien kecelakaan, Klinik Caesar menerapkan sistem akuntansi biaya konvensional dalam menghitung biaya setiap pasiennya. Sistem konvensional ini menghitung biaya dari setiap pasien/unit cost berdasarkan biaya-biaya langsung yang dikonsumsi pasien seperti biaya obat-obatan, jasa medis, dan rawat inap. Sistem akuntansi biaya konvensional sendiri tidak akurat karena tidak membebankan biaya-biaya aktivitas sebagai biaya tidak langsung/overhead kepada pasien. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan: 1) Untuk mengetahui pelayanan medis pasien kecelakaan berdasarkan metode ABC ( Activity Based Costing), 2) Untuk mengetahui perbandingan unit cost/HPP pasien kecelakaan berdasarkan metode konvensional dengan metode ABC (Activity Based Costing). Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data penelitian ini dengan melakukan analisisis dokumen berupa kartu pesanan pasien kecelakaan dan wawancara kepada pemilik klinik. Data yang didapat kemudian dianalisis dengan menerapkan teori penerapan Activity Based Costing (ABC) oleh Charles T. Horngren. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perhitungan unit cost/HPP pasien kecelakaan berdasarkan metode ABC (Activity Based Costing) lebih mahal Rp70.800. Hal ini disebabkan metode ABC menghitung lebih akurat dibandingkan dengan metode konvensional dengan menghitung biaya-biaya aktivitas yang timbul sebagai biaya tidak langsung/overhead.