Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Evaluasi Proses Bisnis ERP dengan Menggunakan Process Mining (Studi Kasus : Goods Receipt (GR) Lotte Mart Bandung) Satriyo Wicaksono; Imelda Atastina; Angelina Kurniati
eProceedings of Engineering Vol 1, No 1 (2014): Desember, 2014
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Saat ini banyak sekali perusahaan yang menggunakan sistem informasi guna untuk menunjang proses bisnis yang dilakukan oleh perusahaan. Namun pada kenyataannya hanya sedikit perusahaan yang melakukan evaluasi terhadap proses bisnis pada sistem informasi tersebut. Evaluasi yang dilakukan berguna untuk menghasilkan data Event Log yang merupakan hasil proses ekstraksi Enterprise Resource Planning (ERP) untuk evaluasi proses bisnis yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Salah satu metode untuk mengevaluasinya adalah menggunakan Process Mining. Process Mining berguna untuk memperdalam proses transaksi sehingga terbentuk suatu workflow dalam bentuk Petri Net sehingga menghasilkan proses bisnis yang aktual. Petri Net itu sendiri merupakan penggambaran suatu bentuk workflow proses bisnis, selanjutnya dari Petri Net akan dilakukan suatu analisis untuk mengetahui kesesuaian algoritma dengan model yang terbentuk. Dengan adanya ProM Tools maka penggambaran mengenai proses bisnis ERP dapat terbentuk.Penggambaran model tersebut menggunakan algoritma yang berada pada ProM Tools lalu disesuaikan dengan proses bisnis ERP Goods Receipt di Lotte Mart Bandung. Algoritma ini digunakan untuk mengevaluasi proses bisnis. Hasil akhir tugas akhir ini adalah dapat menentukan algoritma yang sesuai untuk mengevaluasi proses bisnis ERP yang terjadi pada Goods Receipt di Lotte Mart Bandung. Kata kunci : Process Mining, Event Log, Petri Net
Analisis Penilaian Kesiapan & Implementasi Sistem Informasi B-m@x dengan ITIL Versi 3 pada Domain Service Transition & Service Operation) Studi kasus PT.PLN Regional Jawa Barat dan Banten Nadya Annisa; Angelina Kurniati; Shinta Puspitasari
eProceedings of Engineering Vol 1, No 1 (2014): Desember, 2014
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

B-m@x adalah salah satu hasil inovasi dari PT.PLN yang digunakan untuk membatu petugas lapangan dalam melakukan baca meter, yang telah diimplementasikan sejak April 2013. Aplikasi ini melibatkan beberapa bagian kerja dalam menjalankannya, antara lain bagian server data, back office unit setiap area dan petugas lapangan. Penerapan aplikasi ini masih digunakan untuk daerah Jawa Barat dan Banten, Pada pelaksanaannya PT. PLN masih mengalami permasalahan, salah satu yang sering terjadi keterlambatan dalam pengiriman data baca meter. Berbagai faktor terjadi yang menyebabkan hal ini terjadi. Untuk mencapai target agar nantinya dapat di implementasikan pada regional yang lebih besar dan penggunaan yang maksimal, perlu dilakukan evaluasi service management sistem informasi B- m@x. Sesuai dengan SK DIR PT PLN, proses, pengembangan dan pemeliharaan sistem teknologi informasi hanya dapat dilaksanakan setelah dilakukan pengujian dan analisa resiko terhadap sistem teknologi informasi eksiting maupun terhadap bisnis perorangan. Untuk itu perlu dilakukan audit sistem informasi b-m@x menggunakan Information Technology Infrastructure Library (ITIL) versi 3 yang memiliki focus pada pengembangan tata kelola teknologi informasi khususnya dalam hal layanan (IT service)Selain itu, ITIL sangat tepat digunakan sebagai panduan dalam mengembangkan sebuah teknis pelaksanaan, karena sifatnya best practice dan memiliki library yang terinci untuk mengembangkan langkah- langkah dalam prosedur.Best Practice adalah suatu cara yang paling efisien (upaya paling sedikit) dan efektif (hasil terbaik) untuk menyelesaikan suatu tugas, berdasarkan suatu prosedur yang dapat dilakukan berulang yang mana telah terbukti berhasil digunakan banyak pihak dalam jangka waktu yang cukup lama. Standar prosedur layanan teknologi informasi berbasis ITIL versi 3 menjadi referensi dalam pendefinisian dan implementasi proses-proses layanan teknologi informasi B-m@x. Kata kunci: b-m@x, PT.PLN, audit sistem informasi
Analisis Penilaian Kesiapan & Implementasi Sistem Informasi B - M@X Dengan Itil Versi 3 Pada Domain Service Transition & Service Operation Studi Kasus : Pt.Pln Regional Jawa Barat Dan Banten Nadya Annisa; Angelina Kurniati; Shinta Puspitasari
eProceedings of Engineering Vol 1, No 1 (2014): Desember, 2014
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

B-m@x adalah salah satu hasil inovasi dari PT.PLN yang digunakan untuk membatu petugas lapangan dalam melakukan baca meter, yang telah diimplementasikan sejak April 2013. Aplikasi ini melibatkan beberapa bagian kerja dalam menjalankannya, antara lain bagian server data, back office unit setiap area dan petugas lapangan. Penerapan aplikasi ini masih digunakan untuk daerah Jawa Barat dan Banten, Pada pelaksanaannya PT. PLN masih mengalami permasalahan, salah satu yang sering terjadi keterlambatan dalam pengiriman data baca meter. Berbagai faktor terjadi yang menyebabkan hal ini terjadi. Untuk mencapai target agar nantinya dapat di implementasikan pada regional yang lebih besar dan penggunaan yang maksimal, perlu dilakukan evaluasi service management sistem informasi B- m@x. Sesuai dengan SK DIR PT PLN, proses, pengembangan dan pemeliharaan sistem teknologi informasi hanya dapat dilaksanakan setelah dilakukan pengujian dan analisa resiko terhadap sistem teknologi informasi eksiting maupun terhadap bisnis perorangan. Untuk itu perlu dilakukan audit sistem informasi b-m@x menggunakan Information Technology Infrastructure Library (ITIL) versi 3 yang memiliki focus pada pengembangan tata kelola teknologi informasi khususnya dalam hal layanan (IT service)Selain itu, ITIL sangat tepat digunakan sebagai panduan dalam mengembangkan sebuah teknis pelaksanaan, karena sifatnya best practice dan memiliki library yang terinci untuk mengembangkan langkah- langkah dalam prosedur.Best Practice adalah suatu cara yang paling efisien (upaya paling sedikit) dan efektif (hasil terbaik) untuk menyelesaikan suatu tugas, berdasarkan suatu prosedur yang dapat dilakukan berulang yang mana telah terbukti berhasil digunakan banyak pihak dalam jangka waktu yang cukup lama. Standar prosedur layanan teknologi informasi berbasis ITIL versi 3 menjadi referensi dalam pendefinisian dan implementasi proses-proses layanan teknologi informasi B-m@x.