Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Perbandingan Performansi Protokol Routing Aodv Dan Dsdv Pada Wireless Sensor Network Justisia Satiti; Indrarini Dyah Irawati; Lenna Vidya Yovita
eProceedings of Engineering Vol 2, No 2 (2015): Agustus, 2015
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Wireless Sensor Network (WSN) merupakan kumpulan sensor yang disusun menjadi sebuah jaringan. Agar node-node sensor tersebut dapat berkomunikasi dengan baik, maka diperlukan pemilihan rute yang tepat. Protokol wireless ad-hoc routing dinilai cocok untuk WSN karena topologinya yang dinamis serta beroperasi dengan energi yang terbatas. Terdapat dua model dengan sifat yang berbeda dari protocol wireless ad-hoc routing, yakni Ad Hoc On Demand Distance Vector (AODV) yang bersifat reaktif dan Destination Sequenced Distance Vector (DSDV) yang bersifat proaktif. Tugas akhir ini menganalisis perbandingan kinerja kedua protocol wireless ad-hoc routing dengan dua sifat berbeda tersebut. Analisis perbandingan dilakukan melalui simulasi menggunakan Network Simulator 2 (NS-2.35) berstandarkan IEEE 802.15.4 (zigbee) dengan skenario perubahan banyaknya jumlah node, serta penambahan jumlah node ZED yang aktif secara bersamaan. Simulasi dilakukan pada saat proses pertukaran paket data antar node dengan parameter berupa delay, throughput, routing overhead dan energy consumption. Dengan melihat hasil simulasi dari keempat parameter tersebut didapatkan bahwa protocol routing AODV lebih unggul dalam setiap parameter. Ditandai dengan delay yang lebih stabil ketika menghadapi kepadatan trafik, throughput yang lebih baik, routing overhead yang lebih kecil dan energy consumption yang lebih sedikit dibandingkan DSDV,maka protocol routing yang lebih cocok diterapkan pada WSN adalah AODV. Kata kunci: Wireless Sensor Network, AODV, DSDV, NS-2, zigbee.
Algoritma Routing Aodv Manet-dtn Untuk Komunikasi Bencana Danastri Ratna Nursanti Dewi; Lenna Vidya Yovita; Ridha Muldina Negara
eProceedings of Engineering Vol 5, No 3 (2018): Desember 2018
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Kemampuan Mobile Ad Hoc Network (MANET) dalam melakukan self-configure dan membentuk mobile mesh menggunakan jalur nirkabel dapat digunakan pada kondisi yang ekstrem, seperti kondisi pada daerah akibat bencana. Salah satu routing yang digunakan dalam MANET adalah routing AODV. Routing AODV adalah salah satu routing reaktif yang diperlukan ketika ada permintaan untuk mengirim data. Namun dalam implementasi pada kondisi bencana, routing AODV memiliki kelemahan yaitu rentan terhadap kondisi lingkungan yang sangat ekstrim. Maka dapat mengganggu proses kerja sistem jaringan dan menghambat waktu dalam pengiriman pesan. Dalam penelitian ini akan dirancang komunikasi yang toleransi terhadap gangguan akibat bencana yaitu MANET AODV-DTN. Dengan sistem ini nilai parameter Probability Delivery Ratio (PDR) dapat meningkat yang dibuktikan dengan pengujian modifikasi variable jumlah node menjadi sebesar 0.431 %, meningkatkan average delay sebesar 37.5 %, dan menjadikan konsumsi energi yang dihasilkan meningkat sebesar 0.170 %. Begitu juga dengan pengujian modifikasi variable kecepatan diperoleh PDR 0.482 %, meningkatkan average delay sebesar 70.54 % dan konsumsi energi meningkat 0.167 %. Modifikasi variable ukuran buffer diperoleh hasil PDR 0.729 %, meningkatkan average delay 39.39 % dan konsumsi energi meningkat 0.161 %. Dari data tersebut didapatkan hasil bahwa MANET routing AODV-DTN lebih baik dibandingkan dengan MANET routing AODV. Kata kunci: MANET, AODV, DTN, bundle, average delay Abstract Mobile Ad Hoc Network (MANET) has ability to self -configure and establish a mobile mesh using wireless lines that can be used in extreme conditions, such as conditions in areas affected by disasters. One of the routings in MANET is AODV routing. AODV is one of the reactive routing needed to send data. However, in the implementation of disaster conditions, AODV has weaknesses that are vulnerable to extreme environmental conditions. Then can occur in the process and changes in message delivery. In this study, communication will be designed that leads to disruption due to disaster, namely MANET AODV-DTN. With this system the Probability Delivery Ratio (PDR) parameter value can be increased as evidenced by the variable modification of the number of nodes to be 0.431%, reducing the average delay by 37.5%, and producing the energy consumption increased by 0.170%. Likewise with the variable modification of speed obtained by PDR 0.482%, reducing the average delay by 70.54% and energy consumption increased by 0.167%. Modification of buffer size variables obtained 0.729% PDR results, reducing the average delay of 39.39 % and energy consumption increased by 0.161%. From these data, MANET AODV-DTN is better than MANET AODV. Keywords: MANET, AODV, DTN, bundle, average delay