p-Index From 2020 - 2025
1.116
P-Index
This Author published in this journals
All Journal PHARMACON
Gerald E. Rundengan
Unknown Affiliation

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

EVALUASI KINERJA MANAJEMEN GUDANG FARMASI DINAS KESEHATAN KABUPATEN TORAJA UTARA Febrylia T. Pongsitammu; Gayatri Citraningtyas; Gerald E. Rundengan
PHARMACON Vol. 10 No. 4 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.37404

Abstract

ABSTRACTPerformance measurement and inspection in the Pharmacy Warehouse is important to find out and minimize errors in the Pharmacy Warehouse for better health services. This study aims to determine the performance of the pharmacy warehouse management at the Health Office of North Toraja Regency used analysis warehouse check-up and to find out what needs to be improved in the Pharmacy Warehouse of the Health Office of North Toraja Regency to improve warehouse management. This type of research is a quantitative study with a descriptive approach. The population in this study is administrative data in the Pharmacy Warehouse and all warehouse officers. Retrieval of data through interviews and direct observation used observation worksheets. The results showed that the final score for the Pharmacy Warehouse of North Toraja Regency used a warehouse check-up was 89 and entered the status Running Properly (RP). The conclusion is that the North Toraja Regency Pharmacy Warehouse had been well managed, but there are still points that need to be improved for better health services.Keywords: Performance, Pharmacy Warehouse, Health Office, North Toraja Regency ABSTRAKPengukuran kinerja dan pemeriksaan dalam Gudang Farmasi penting untuk mengetahui dan meminimalkan kesalahan dalam Gudang Farmasi demi pelayanan kesehatan yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja manajemen Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara menggunakan analisis warehouse check-up dan mengetahui hal yang perlu diperbaiki di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Toraja Utara untuk meningkatkan manajemen gudangnya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah data administrasi dalam Gudang Farmasi dan seluruh petugas gudang. Pengambilan data melalui wawancara dan observasi langsung menggunakan lembar kerja pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor akhir Gudang Farmasi Kabupaten Toraja Utara dengan menggunakan warehouse check-up adalah 89 dan masuk pada status Running Properly (RP). Kesimpulannya Gudang Farmasi Kabupaten Toraja Utara sudah dikelola dengan baik namun masih terdapat poin - poin yang perlu diperbaiki demi pelayanan kesehatan yang lebih baik.Kata kunci: Kinerja, Gudang Farmasi, Dinas Kesehatan, Kabupaten Toraja Utara
ANALISIS KINERJA INSTALASI FARMASI RSUD NOONGAN KABUPATEN MINAHASA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (BSC) Julianti Simei Sumolang; Widya Astuty Lolo; Gerald E. Rundengan
PHARMACON Vol. 10 No. 4 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.37416

Abstract

ABSTRACTThe increase of hospital quality and performance needs to be done to give a qualified service to societ. One method that can be used to find the Balanced Scorecard method is a coherent and comprehensive method as a management evaluation tool. This study aims to determine the performance of the Pharmacy Installation of Noongan District Hospital with the Balanced Scorecard (BSC) method from a financial perspective and an internal business process perspective. This research is descriptive with retrospective data collection for the financial perspective and prospectively for the internal business perspective. Primary date was obtained from direct observation and secondary data was obtained from financial administration reports of pharmacy installation and Noongan District Hospital. The results showed that from a financial perspective in 2020 an ITOR 3.25 times, average age of inventory 112 days, and the contribution of IFRS to RSUD 85.87%. From a internal business perspective, average dispensing time for non-concoction prescriptions is 16.10 minutes, drug availability rate is 90.71%, and concoction prescriptions in Pharmacy Installation which are usually given to children, are replaced with drugs that are already available according to the patient's illness, components Drug information given to patients still does not meet the standards set by the Minister of Health of the Republic of Indonesia No. 73 of 2016. Based on the results obtained, it can be concluded that the performance of the Pharmacy Installation of the Noongan Hospital is quite good, although improvements are still needed in terms of controlling drug supplies, dispensing time and drug information services. Keywords: Performance, Pharmacy Installation Noongan District Hospital, Balanced Scorecard  ABSTRAKPeningkatan mutu dan kinerja rumah sakit perlu dilakukan untuk memberikan pelayanan yang berkualitas kepada masyarakat. Salah satu metode yang dapat digunakan ialah metode Balanced Scorecard yang merupakan metode yang koheren dan kompherensif sebagai alat evaluasi manajemen. Penelitian ini betujuan untuk mengetahui kinerja Instalasi Farmasi RSUD Noongan Kabupaten Minahasa dengan metode Balanced Scorecard (BSC) pada perspektif keuangan serta perspektif proses bisnis internal. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif untuk perspektif keuangan dan prospektif untuk perspektif bisnis internal. Data primer diperoleh dari observasi langsung dan data sekunder diperoleh dari laporan administrasi keuangan IFRS dan RSUD Noongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada perspektif keuangan tahun 2020 diperoleh ITOR 3,25 kali, average age of inventory 112 hari, dan kontribusi IFRS ke RSUD 85,87%. Pada perspektif bisnis internal diperoleh average dispensing time untuk resep non-racikan 16,10 menit, tingkat ketersediaan obat 90,71%, dan resep racikan di IFRS yang biasanya diberikan pada anak, diganti dengan obat yang sudah tersedia sesuai dengan penyakit yang diderita pasien, komponen informasi obat yang diberikan kepada pasien masih belum memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Permenkes RI No.73 Tahun 2016. Berdasarkan hasil yang diperoleh dapat disimpukan bahwa kinerja Instalasi Farmasi RSUD Noongan sudah cukup baik, walaupun masih perlu upaya perbaikan dalam hal pengendalian persediaan obat, dispensing time dan pelayanan informasi obat. Kata kunci: Kinerja, Instalasi Farmasi RSUD Noongan, Balanced Scorecard
KESESUAIAN PERENCANAAN DAN PENGADAAN TERHADAP KETERSEDIAAN OBAT DI INSTALASI FARMASI RSUD NOONGAN KABUPATEN MINAHASA Sherina H. Karauwan; Gayatri Citraningtyas; Gerald E. Rundengan
PHARMACON Vol. 11 No. 1 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.11.2022.39150

Abstract

ABSTRACTPlanning and procurement is a component in ensuring the quality of pharmaceutical services in the availability of drugs. This study aims to determine the description of planning and procurement of drugs at the Pharmacy Installation of RSUD Noongan in 2020 by measuring Standard Indicators. This research is descriptive in nature, taking data retrospectively, secondary data namely planning, procurement and primary data from interviews. Percentage of Allocation of Drug Procurement Fund in 2020 30%, Proportion of the number of products received from the total planned amount is 71%, Frequency of procurement of each drug item per year is 20x. The percentage of available funds is 45%, the comparison of the number of existing drug items with the number of drug items in actual use is 53%, the comparison of the number of items in each drug item with the number of drug items in actual use is 5%, the frequency of delayed payments is 29 times. 2 Indicators that cannot be measured, Frequency of incomplete orders/contracts and Percentage of quantity used from the total available quantity. The results of planning and procurement research at the Pharmacy Installation of the Noongan Hospital have not met standard indicators.Keywords : Planning, Procurement, Drug, Noongan Hospital Pharmacy InstallationABSTRAKPerencanaan dan pengadaan merupakan komponen dalam menjamin mutu pelayanan kefarmasian dalam ketersediaan obat. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran perencanaan dan pengadaan obat di Instalasi Farmasi RSUD Noongan tahun 2020 dengan mengukur Indikator Standar. Penelitian ini bersifat deskriptif, pengambilan data secara retrospektif, data sekunder yaitu perencanaan, pengadaan dan data primer dari wawancara. Persentase Alokasi Dana Pengadaan Obat tahun 2020 30%, Proporsi jumlah produk diterima dari jumlah total direncanakan 71%, Frekuensi pengadaan tiap item obat per tahun 20x. Persentase dana yang tersedia 45%, Perbandingan jumlah item obat yang ada dengan jumlah item obat dalam kenyataan pemakaian 53%, Perbandingan jumlah barang dalam tiap item obat dengan jumlah barang item obat dalam kenyataan pemakaian 5%, Frekuensi tertundanya pembayaran 29 kali. 2 Indikator yang tidak dapat diukur, Frekuensi kurang lengkapnya surat pesanan/kontrak dan Persentase jumlah yang digunakan dari total jumlah tersedia. Hasil penelitian perencanaan dan pengadaan di Instalasi Farmasi RSUD Noongan belum sesuai indikator standar.Kata Kunci : Perencanaan, Pengadaan, Obat, Instalasi Farmasi RSUD Noongan
GAMBARAN PELAYANAN INFORMASI OBAT TERHADAP PASIEN RAWAT JALAN DI INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT X DI KABUPATEN MINAHASA Senia Blessy Porayow; Widya Astuty Lolo; Gerald E. Rundengan
PHARMACON Vol. 11 No. 1 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.11.2022.39151

Abstract

ABSTRACTOne aspect of hospital clinical pharmacy services is Drug Information Service which is an activity of providing drug information with the aim of supporting rational drug use. The purpose of this study was to find out the implementation of drug information services provided by pharmacy officers at the time of drug delivery to outpatients at the Pharmacy Installation of X Hospitals in Minahasa district. This study used descriptive research methods with a sample of 100 patients. Data collection is done by interview and direct observation using a check list sheet. The results showed the percentage of components that were delivered at the time of delivering drug information, including the name of the drug was 92%, dose 94%, efficacy 76%, dosage type 9%, rule of use 22%, how to use the drug 11%, time of use 86%, side effects 10% and how to save 0%. These results indicate that the drug information submitted by pharmaceutical officers was incomplete, and it was concluded the description of the implementation of drug information services at pharmacy installations of X Hospital was categorized as bad with a percentage value of 44.44%. Keywords: PIO, Pharmacy Installation, Outpatient.   ABSTRAKSalah satu aspek dari pelayanan farmasi klinik rumah sakit ialah Pelayanan Informasi Obat yaitu kegiatan pemberian informasi obat dengan tujuan menunjang penggunaan obat rasional. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan informasi obat yang diberikan petugas kefarmasian saat penyerahan obat terhadap pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi RS X Kabupaten Minahasa. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 100 pasien. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara dan observasi langsung menggunakan lembar check list. Hasil penelitian menunjukkan persentase komponen yang disampaikan pada saat melakukan penyampaian informasi obat antara lain nama obat sebesar 92%, dosis 94%, khasiat 76%, jenis sediaan 9%, aturan pakai 22%, cara penggunaan 11%, waktu penggunaan 86%, efek samping 10% dan cara simpan 0%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa informasi obat yang disampaikan petugas kefarmasian belum lengkap, dan disimpulkan gambaran pelaksanaan pelayanan informasi obat di instalasi farmasi RS X dikategorikan buruk dengan nilai persentase 44,44%. Kata kunci: PIO, Instalasi Farmasi, Pasien Rawat Jalan.
IMPLEMENTASI CARA DITRIBUSI OBAT YANG BAIK PADA PEDAGANG BESAR FARMASI DI PT PARIT PADANG GLOBAL Oke Juwita Lintogareng; Widya Astuty Lolo; Gerald E. Rundengan
PHARMACON Vol. 11 No. 2 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.11.2022.41731

Abstract

ABSTRACTThe Good Distribution Practice (GDP) aims to ensure quality throughout the distributions of drugs in accordance with  the requirements and intended use. Distribution facilities must ensure that the quality of the drug or drug substance and the integrity of the distribution chain are maintained throughout the distribution process. The study aims to determine the implementation of GDP based on the Regulation of the Head of BPOM RI Number HK.03.1.34.11.12.7542 of 2012 concerning technical guidelines for GDP at PT Parit Padang Global in 2018. This study is an observational and descriptive study that gives a complete picture of how GDP is applied to Pharmaceutical Wholesalers. The results of research related to nine aspects of GDP show that PT Parit Padang implementes the Regulation of the Head of BPOM RI Number HK.03.1.34.11.12.7542 of 2012 concerning technical guidelines for GDP.Keywords: GDP, Pharmaceutical Wholesalers.ABSTRAKCara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) bertujuan memastikan mutu sepanjang jalur distribusi atau penyaluran obat sesuai persyaratan dan tujuan penggunaannya. Fasilitas distribusi harus memastikan bahwa mutu obat dan/atau bahan obat dan integritas rantai distribusi dipertahankan selama proses distribusi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengimplementasian cara distribusi obat yang baik berdasarkan pada Peraturan Kepala BPOM RI Nomor HK.03.1.34.11.12.7542 tahun 2012 tentang Pedoman Teknis CDOB di PT Parit Padang Global pada tahun 2018. Penelitian ini merupakan penelitian observasi dan deskriptif yaitu peneliti memberikan gambaran lengkap mengenai penerapan cara distribusi obat yang baik pada PBF. Hasil penelitian terkait sembilan aspek CDOB menunjukan bahwa PT Parit Padang telah mengimplementasikan dengan baik Peraturan Kepala BPOM RI Nomor HK.03.1.34.11.12.7542 tahun 2012 tentang pedoman teknis CDOB. Kata Kunci: CDOB, Pedagang Besar Farmasi.