Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Kompleksitas Algoritma A-star, Floyd-warshall, Viterbi Pada Sdn (software Defined Networking) Andi Tiana Putra; Rumani M Rumani M; Marisa W. Paryasto
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Algoritma Pencarian jalur terpendek atau lebih dikenal sebagai shorterst-path dipakai dalam menentukan rute dalam sebuah graff. Ini dilakukan untuk menentukan jalur terpendek dari titik awal sampai titik tujuan dalam sebuah graff.Algoritma pencarian jalur terpendek sendiri sudah diimplementasikan didalam jaringan, ini dilakukan untuk mencari jalur atau rute terpendek dari suatu host awal ke host tujuan dengan topologi tertentu. Dengan adanya banyak algoritma pencarian jalur terpendek tentunya memberikan kita pilihan untuk menentukan algoritma mana yang ingin digunakan. Disamping itu kita harus menentukan algoritma manakah yang memiliki waktu komputasi tercepat dan penggunaan ruang memori yang efisien. Dalam penelitian ini dilakukan perbandingan kompleksitas algoritma pada jaringan SDN. dimana tujuannya adalah menentukanalgoritma yang paling baik dalam sebuah topologi dengan menentukan kompleksitas masing masing algoritma. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian QoS dengan parameter delay, delay yang dimaksud adalah one way delay (latency) dan resource utilization. juga mininet dipilih sebagai emulator jaringan SDN yang yang bertindak sebagai data plane, sementara RYU dipilih sebagai controller yang bertindak sebagai control plane. Dan protokol yang dipilih adalah protokol OpenFlow. Penggunaan algoritma A-star, Floyd-warshall, dan Viterbi sebagai penjaluran yang diimplentasikan didalam controller. dengan topologi yang digunakan yaitu mesh dan tree dengan penggunaan variasi switch yang berbeda yakni 5,8, dan 11. Berdasarkan pengujian didapat nilai delay dan resource utilites dengan mengacu pada standarisasi ITU.T G.1010 dengan nilai ratarata delay < 60s dan packet loss 0%. sehingga  dapat dikatakan layanan ini sudah baik menurut standarisasi ITU.T G.1010. Didapatkan juga bahwa kompleksitas total yang didapatkan dari pengujian menunjukan bahwa algoritma Floyd-warshall memiliki nilai kompleksitas paling rendah pada topologi mesh dan algoritma viterbi memiliki kompleksitas paling rendah pada topologi tree.. 
Perancangan Sistem Keamanan Dan Kontrol Smarthome Berbasis Internet Of Things Rijal Permana; Rumani M Rumani M; Unang Sunarya
eProceedings of Engineering Vol 4, No 3 (2017): Desember, 2017
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Setiap orang menginginkan keamanan dan kenyamanan untuk rumahnya dan keluarganya, sebab keamanan dan kenyamanan keluarga maupun rumah seseorang merupakan hal yang sangat penting. Untuk itu diperlukan sistem untuk menjaga keamanan dan kenyamanan rumah dan keluarga agar terhindar dari pencurian, kebakaran, ataupun bahaya lainnya yang dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan.Dalam tugas akhir ini dibuat sebuah sistem smarthome yang mampu menjadi solusi untuk menjaga keamanan dan kenyamanan rumah. Smarthome ini dapat melakukan pemantauan rumah dan mengontrol rumah secara remote dengan menggunakan mikrokontroler Arduino uno dan NodeMCU yang dapat di akses melalui aplikasi android yang terhubung dengan Raspberry pi webserver. Sistem ini dapat memberikan notifikasi saat keadaan di rumah tidak seperti seharusnya. Sistem ini juga mampu menangkap gambar dengan menggunakan kamera yang terpasang dan dikirimkan ke webserver.Berdasarkan hasil pengujian tugas akhir ini, sistem keamanan dan automasi smart home ini terintegrasi dan berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil pengujian pengiriman data dari sistem monitoring yang terkirim 100% dengan delay rata-rata sebesar 9.6 detik tiap pengiriman data sensor melalui pengujian ESP8266. Begitu juga dari pengujian sistem kontrol, NodeMCU mampu untuk mengirimkan perintah dengan delay rata-rata 2.3 detik untuk tiap pengontrolannya.Â