Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

QUALITY ASSURANCE IN LEARNING SUPPORT IN DISTANCE EDUCATION SYSTEM: AN EFFORT TO PROVIDE QUALIFIED HIGHER EDUCATION IN INDONESIA Boromeus, Supartomo Corolus; Malau, Ribut Alam; Andriani, Durri; Hiariey, Lilian Sarah
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol 14 No 2 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Universitas Terbuka, a higher education institution in Indonesia which implements a distance education system with the head office located in Jakarta and 37 regional offices across the country, ensures that all activities have been conducted using quality assurance system. The system adopted from the Indonesia Accreditation Board for Higher Education and the International standard for Distance Education institution. All UTs ROs have got ISO (International Organisation for Standardisation). To ensure that the procedures in ISO have been followed accordingly, monitoring and evaluation have been done in all aspects including face-to-face tutorial. Nevertheless, Ambon RO and Kupang RO face challenges in providing qualified face-to-face tutorials as a result of limited expertise in the areas, limited facilities for face-to-face tutorials, and transportation problems. The analysis of how Ambon RO and Kupang RO implement regulations and procedures on face-to-face tutorial is carried out through document analysis. Data on face-to-face tutorial preparation and implementation in the first and second semester of 2011 for Ambon RO and first semester of 2012 for Kupang RO is analyzed. In general, Ambon and Kupang ROs have managed to follow the procedures required to ensure that they have provided quality face-to-face tutorials for students. Some adjustment have to be taken to accomodate constraints faced. Universitas Terbuka, perguruan tinggi yang menerapkan sistem pendidikan jarak jauh dengan kantor pusat di Jakarta dan 37 Unit Pelaksana Belajar Jarak Jauh UT yang tersebar di seluruh Indonesia, memastikan seluruh kegiatan dilakukan sesuai dengan sistem jaminan mutu yang telah ditetapkan. Sistem jaminan mutu di UT dikembangkan dengan merujuk pada Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan peraturan dari lembaga internaisonal. UT juga telah mendapatkan ISO. Salah satu aspek penting di UT adalah layanan bantuan belajar untuk mahasiswa dalam bentuk tutorial tatap muka. Tulisan ini menyajikan hasil analisis penanganan tutorial tatap muka di dua UPBJJ UT, Ambon dan Kupang. Mengelola tutorial tatap muka di kepulauan membuat UPBJJ UT Ambon dan Kupang mengalami kendala dalam menunjuk tutor yang kompeten, keterbatasan sarana, dan kesulitan transportasi. Data yang digunakan dalam analisis adalah data persiapan dna pelaksanaan tutorial tatap muka semester 1 dan 2 tahun 2011 di UPBJJ Ambon dan semester 1 di UPBJJ UT Kupang. Data dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis menunjukkan bahwa secara umum UPBJJ UT Ambon dan Kupang sudah berhasil melakukan persiapan dan pelaksanaan tutorial tatap muak sesuai dengan prodedur yang ditetapkan. Meskipun demikian dilakukan ditemukan penyesuaian prosedur untuk mengakomodasi kendala yang ada.
ONLINE TUTORIAL FOR ODL STUDENTS: SHARING EXPERIENCE FROM PHILOSOPHY OF SCIENCE COURSE OFFERED AT DEPARTMENT OF EDUCATION - UNIVERSITAS TERBUKA Andriani, Durri
Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh Vol 14 No 1 (2013)
Publisher : LPPM Universitas Terbuka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tutorial online (tuton) pada pendidikan jarak jauh seharusnya memungkinkan proses belajar yang asinkronus. Saat ini, sekitar 60% dari seluruh mata kuliah yang ditawarkan di Universitas Terbuka sudah dilengkapi dengan tuton. Tingkat partisipasi pada tuton, yang dicerminkan dari paling tidak ada satu mahasiswa yang registrasi pada tuton mata kuliah tersebut, mencapai 98%. Meskipun demikian, tingginya prosentase ini tidak otomatis mencerminkan tingginya tingkat partisipasi mahasiswa pada aktivitas tuton di mata kuliah. Agar dapat berpartisipasi dalam tuton, mahasiswa disyaratkan untuk melakukan registrasi mata kuliah dan mengaktifkan fasilitas tuton. Dalam artikel ini, dilaporkan hasil analisis terhadap aktivitas mahasiswa pada dua kelas tuton (kelas A dan kelas B) untuk mata kuliah Filsafat Ilmu yang ditawarkan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada semester pertama tahun 2012. Data memperlihatkan bahwa seluruh mahasiswa sudah mengaktifkan tuton tetapi hanya 50% -80% mahasiswa yang aktif dalam tuton. Sementara itu, hanya 60%-75% mahasiswa yang paling tidak pernah satu kali login pada tuton, 30%-48% aktif berdiskusi, dan 20%-72% mengirimkan tugas. Data ini menunjukkan bahwa mahasiswa belum sepenuhnya memanfaatkan tuton. Wawancara dengan peserta tuton memperlihatkan bahwa kesulitan pada koneksi internet dan ketidakbiasaan terhadap sistem yang digunakan merupakan dua kendala utama bagi peserta untuk aktif dalam tuton. Online tutorial in open and distance learning is supposed to provide asynchronous learning process. At present, around 60% of all courses offered by Universitas Terbuka are complemented with online tutorials. The participation rate for the course complemented with online tutorials which reflected with at least one student login in the online tutorials is high, 95-98%. However, this percentage does not guarantee that participation in the online tutorials is equally high. In order for students to be able to participate in the online tutorials, they have to first register the course and activate the UT online facilities. To analyze student activities in online online tutorials, data from two online tutorial classes in Philosophy of Science online tutorials offered in the first and second semester of 2012 at Department of Education are used. The data showed that all of the students have activated the online tutorials facilities but only 50%-80% of the students were actively engaged in the online tutorials. Furthermore, only 60%-75% students were at least login the online tutorials once in the eight week period, 30%-48% students engaged in discussion, and 40%-72% submitted assignments. This findings show that students have not taken full advantage of the online tutorials. Interviews with the students showed that difficulties in the internet connection and unfamiliarity with the system are two main constrains for student to be actively engage in the online tutorial.
Pengembangan Dan Implementasi Materi Belajar Interakti Pada Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Di Institusi Pendidikan Jarak Jauh Andriani, Durri
JIM: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Sejarah Vol 8, No 4 (2023): Agustus, Social Religious, History of low, Social Econmic and Humanities
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jimps.v8i4.29603

Abstract

Artikel ini menjelaskan tentang pengembangan materi pembelajaran interaktif (MPI) yang digunakan dalam mata kuliah Sistem Informasi Manajemen (SIM) yang ditawarkan di Program Studi Pendidikan Ekonomi PEKO), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Terbuka (UT), Indonesia. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta meningkatnya mobilitas peserta didik mengharuskan lembaga pendidikan jarak jauh (PJJ) mengembangkan cara penyampaian materi pembelajaran agar lebih sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Untuk itu, sejak tahun 2019, UT telah mengembangkan MPI yang memungkinkan peserta didik berinteraksi dengan materi pembelajaran dengan memanfaatkan TIK yang semakin maju. Pada saat yang sama, UT juga harus mempertimbangkan perbedaan kemampuan peserta didik dalam mengoperasikan TIK dan ketersediaan Internet di tempat tinggal peserta didik. Augmented Reality (AR) digunakan untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih kaya kepada peserta didik. Dengan AR, peserta didik dapat mempelajari materi dengan lebih leluasa karena dapat berinteraksi langsung dengan topik yang dipelajari. Sementara itu, audio dan video dimasukkan dalam MPI untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang daerah tempat tinggalnya tidak atau kurang memiliki fasilitas internet yang memadai sehingga tidak dapat mengakses AR. Melalui audio dan video, peserta didik diharapkan mampu mempelajari materi. Salah satu mata kuliah yang dilengkapi MPI adalah SIM. Mata kuliah SIM dipilih karena dua alasan, pertama, sesuai dengan namanya, mata kuliah ini mengandung teknologi informasi yang berat dan kedua, peserta didik yang mengikuti mata kuliah ini adalah guru yang dituntut memiliki kemampuan memanfaatkan TIK dalam perannya sebagai guru. MPI pada mata kuliah SIM diterjemahkan ke dalam modul yang dilengkapi dengan program audio, video dan AR untuk materi relevan yang dipilih berdasarkan tujuan pembelajaran yang ditargetkan. Artikel ini menjelaskan pengembangan MPI dalam satu topik (Big Data) yang dilengkapi dengan empat program video dan empat program AR.
Evaluation of Program For Funding Assistance for Beginner Entrepreneurs: A Case in Universitas Terbuka Andriani, Durri
Asian Journal of Social and Humanities Vol. 1 No. 12 (2023): Asian Journal of Social and Humanities
Publisher : Pelopor Publikasi Akademika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59888/ajosh.v1i12.276

Abstract

This research examines the impact of the Entrepreneurship Development Assistance Program initiated by the Ministry of Cooperatives and SMEs through the Field of Entrepreneurship Development and Human Resource Development on Open University (UT) students. In 2015, the Ministry provided financial support and limited training and mentoring to UT students to foster entrepreneurship. The program is monitored over two years, from the student submitting a business proposal to funding, and is extended to the next three semesters. Students interested in starting their own business must submit a proposal, which is evaluated for feasibility and potential funding. This research involves contacting students who have participated in the 2015 Program. A total of 266 program participants were identified as the target population for the study. These participants came from Bandung, Batam, Denpasar, Jember, Jogjakarta, and Semarang. By equipping student entrepreneurs with adaptability and resilience, the program has the potential to foster a culture of entrepreneurship and contribute to economic growth and innovation in the long run.