Rian Tasalim
Fakultas Kesehatan, Universitas Sari Mulia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Pengaruh Pemberian Infused Water Mentimun terhadap Penurunan Tekanan Darah Pralansia Hipertensi Citta Ayunda Heriyanti; Rian Tasalim; Muhammad Riduansyah; Angga Irawan
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan: Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (254.008 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i2.943

Abstract

Hipertensi masih menjadi masalah utama di dunia. Jika hipertensi tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, retinopati, penyakit pembuluh darah tepi serta gangguan saraf hingga dapat menyebabkan kematian. Salah satu alternatif pengobatan non farmakologis yaitu infused water buah mentimun diharapkan mampu menjadi sebuah solusi baru untuk mengatasi hipertensi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian infused water mentimun terhadap penurunan tekanan darah pralansia hipertensi. Desain penelitian ini menggunakan pre eksperimental one group pre-post test design. Instrumen dalam penelitian berupa lembar observasi dan sphygmomanometer digital. Populasi pada penelitian ini adalah pralansia yang berkunjung pada kegiatan Posbindu PTM Desa Anjir Pulang Pisau. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 pralansia yang telah dipilih dengan teknik purposive sampling. Uji wilcoxon digunakan untuk menganalisa hasil. Penelitian ini telah layak etik dengan nomor etik penelitian No. 293/KEP-UNISM/XII/2022. Hasil analisis data didapatkan nilai Asym.sig (2-tailed) 0,01 < 0,05  maka H0 ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat perbedaan rata-rata antara tekanan darah pralansia sebelum dan sesudah meminum infused water buah mentimun. Dari hasil penelitian didapatkan kesimpulan bahwa terjadi penurunan tekanan darah pada responden setelah di berikan infused water buah mentimun.
Efektivitas Psikoedukasi terhadap Peningkatan Self-Efficacy dan Kepatuhan Minum Obat Antihipertensi Fatmawati Fatmawati; Rian Tasalim; Muhammad Riduansyah; Latifah Latifah
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 2 (2023): Jurnal Keperawatan: Juni 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.128 KB) | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i2.961

Abstract

Hipertensi adalah jenis penyakit tidak menular, namun membutuhkan pengobatan jangka panjang bahkan seumur hidup penderitanya. Konsumsi obat antihipertensi adalah terapi farmakologi untuk menstabilkan tekanan darah. Kepatuhan mengonsumsi obat berkaitan dengan self-efficacy atau keyakinan dirinya mampu menjalani semua masalah. Psikoedukasi menjadi salah satu intervensi yang dapat meningkatkan keyakinan diri serta pemahaman terhadap penyakit yang diderita. Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas psikoedukasi terhadap peningkatan self-efficacy dan kepatuhan minum obat antihipertensi di wilayah kerja Puskesmas Sungai Tabuk 2. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan quasy-eksperiment dengan menggunakan kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sampel dalam penelitian ini masing-masing kelompok adalah 15 responden yang diambil dengan teknik purposive sampling. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner MASES-R dan MMAS-8. Hasil uji validitas MASES-R bernilai 0,861 dan hasil uji reliabilitas sebesar 0,898. Uji validitas kuesioner MMAS-8 known groups validity menunjukkan hasil sebesar 0,824 dan hasil uji test-retest reliability menggunakan Spearman’s rank correlation sebesar 0,881, sehingga kuesioner ini dapat dikatakan valid serta reliabel. Analisis data menggunakan paired t-test, wilcoxon sign test dan mann-whitney test. Hasil dari penelitian ini adalah pemberian intervensi psikoedukasi efektif dalam meningkatkan self-efficacy dengan nilai p-value 0.032. Hasil juga menunjukkan psikoedukasi efektif meningkatkan kepatuhan minum obat pada penderita hipertensi dengan nilai p-value 0.010 di wilayah kerja Puskesmas Sungai Tabuk 2. Kesimpulan yang dapat diambil adalah psikoedukasi efektif meningkatan self-efficacy dan kepatuhan minum obat antihipertensi.
Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat dan Progressive Muscle Relaxation (PMR) terhadap Penurunan Mean Arterial Pressure (MAP) Penderita Hipertensi Rainy Maulida Putri; Rian Tasalim; Mohammad Basit; Rifa’atul Mahmudah
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 3 (2023): Jurnal Keperawatan: September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i3.988

Abstract

Hipertensi dikatakan sebagai penyakit yang dapat membunuh secara diam-diam  karena dapat terjadi kematian tanpa menunjukkan gejala penyakit sebelumnya. Pengobatan hipertensi nonfarmakologi yang dapat dilakukan yaitu terapi rendam kaki air hangat karena mampu  mempertahankan elastisitas pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi lancar. Tindakan progressive muscle relaxation berefek menurunkan ketegangan dengan memusatkan perhatian pada aktivitas otot sehingga perasaan menjadi rileks dan terbukti terjadi penurunan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh rendam kaki air hangat dan progressive muscle relaxation terharap penurunan mean arterial pressure penderita hipertensi. Metode penelitian menggunakan pre-experiment dengan pendekatan one-grup pretest-posttest design. Teknik sampling menggunakan purposive sampling dan didapatkan sampel 15 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi lembar observasi, sphygmomanometer dan stetoskop yang sudah terkalibrasi. Analisis data menggunakan wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan Sebelum dilakukan terapi PMR dan rendam kaki air hangat, MAP tertinggi ada pada rentang hipertensi ringan sebanyak 7 orang (40%). Hasil sesudah diberikan terapi MAP menurun dalam kategori normal tinggi sebanyak 5 orang (33,3%). Penggunaan terapi PMR dan rendam kaki air hangat memberikan dampak terhadap penurunan MAP (p-value 0,004<0,05). Kesimpulan penelitian adalah adanya penurunan nilai MAP dari pretest ke posttest menunjukkan bahwa terapi PMR dan rendam kaki air hangat memiliki pengaruh pada penderita hipertensi yaitu memiliki dampak untuk menurunkan tekanan darah.
Efektivitas Terapi Self-Instruction terhadap Tingkat Kecemasan Keluarga pada Pasien Cedera Kepala Masdayani; Muhammad Riduansyah; Rian Tasalim
Jurnal Keperawatan Vol 15 No 3 (2023): Jurnal Keperawatan: September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v15i3.989

Abstract

Cedera kepala menjadi masalah kesehatan yang perlu mendapatkan perhatian khusus karena menyebabkan kecacatan hingga kematian. Populasi remaja di Indonesia yang tinggi ternyata menimbulkan kekhawatiran, hal ini karena mayoritas kejadian cedera kepala dialami oleh kelompok usia kerja (15-24 tahun). Dampak terjadi pada keluarga yaitu masalah psikologis saat keluarga mendapati informasi terjadi cedera kepala pada keluarganya. Self-Instruction memiliki keuntungan untuk dapat menggantikan pandangan negatif individu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas Self-Instruction terhadap penurunan tingkat kecemasan keluarga pada pasien cedera kepala di IGD RSUD Dr. H. Moch Ansari Saleh. Penelitian kuantitatif ini  menggunakan pra-experimental one group pre post test design. Populasi penelitian ini adalah keluarga pasien dengan cedera kepala di IGD. Jumlah sampel adalah 30 yang diambil dengan teknik purposive sampling. Uji analisa menggunakan Paired T-Test. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner HARS yang telah valid (r hitung > rtabel (0,361) dan reliable dengan nilai r 0,942. Hasil penelitian sebelum pemberian intervensi didapatkan mayoritas kecemasan keluarga dalam kategori sedang (76,7%), sedangkan setelah pemberian intervensi didapatkan mayoritas mengalami kecemasan ringan (80%). Hasil uji diketahui bahwa nilai signifikasi (2-tailed) yaitu 0,000<0,05 menunjukan adanya perbedaan antara variable awal dan akhir. Maka dapat disimpulkan adanya efektifitas pemberian teknik Self-Instruction terhadap penurunan tingkat kecemasan keluarga pada pasien cedera kepala.
Hubungan Aktivitas Fisik dengan Risiko Terjadinya Low Back Pain pada Mahasiswa Keperawatan Andrian Fadillah; Rifa’atul Mahmudah; Muhammad Riduansyah; Rian Tasalim
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 14 No 1 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: Januari 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v14i1.1649

Abstract

Low back pain disebut dengan adanya masalah nyeri punggung bawah.  Masalah ini termasuk dalam jenis gangguan musculoskeletal yang dapat menyerang semua orang. Low back pain termasuk dalam nyeri akut pada regio lumbal atau sakral yang mungkin terkait dengan sprain pada otot, strain pada ligamen, pergeseran diskus intervertebralis, maupun kondisi lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan risiko terjadinya low back pain pada mahasiswa keperawatan angkatan XII, XIII dan XIV di Universitas Sari Mulia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Besar sampel dalam penelitian sebanyak 68 orang, pengambilan sampel menggunakan simple random sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner Global Physical Activity Questionnaire (GPAQ) dengan 16 pertanyaan dan nordic musculoskeletal dengan 28 pertanyaan. Analisis uji statistik menggunakan Spearman Rho. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik sebagian besar tinggi (47,1%) dan risiko terjadinya low back pain rendah (91,2%). Hasil uji statistik aktivitas fisik dengan low back pain p value 0,313. Simpulan dalam penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara aktivitas fisik terhadap risiko terjadinya keluhan low back pain pada mahasiswa keperawatan angkatan XII, XIII dan XIV di Universitas Sari Mulia.
Hubungan Lingkungan Kerja dan Beban Kerja Perawat terhadap Missed Nursing Care Lavenia Dwi Pratiwi; Mohammad Basit; Rian Tasalim
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan: Maret 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i1.1466

Abstract

Perawat merupakan petugas kesehatan yang berperan penting dalam menyediakan layanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu tugas perawat adalah memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan aman tanpa missed nursing care (MNC). Terjadinya MNC menjadi permasalahan yang dapat menurunkan kualitas kepuasan pasien, meningkatkan read mission ahkan dapat menjadi penyebab naiknya angka mortalitas. Lingkungan kerja dan beban kerja dapat menjadi faktor pemicu terjadibya MNC. Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan lingkungan kerja dan beban kerja terhadap MNC di rumah sakit Tk. III dr. R. Soeharsono TPT Banjarmasin. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif studi korelasi dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah perawat Ruangan Sakti, Ruangan Wira, dan Ruangan HCU pada bulan Februari 2023 berjumlah 34 orang, diambil menggunakan teknik total sampling. Pengambilan data menggunakan lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji Spearman Rho. Hasil dalam penelitian ini adalah lingkungan kerja sangat baik didapatkan sebanyak 27 orang (79,4%). Beban kerja sedang sebanyak 16 orang (47,1%). MNC tidak pernah terlewat sebanyak 18 orang (55,9%). Tidak terdapat hubungan lingkungan kerja terhadap MNC (p=0,133>0,05). Terdapat hubungan beban kerja terhadap MNC (p=0,016<0,05), r= -0,417. Maka disimpulkan tidak ada hubungan antara lingkungan kerja terhadap MNC dan ada hubungan antara beban kerja terhadap MNC di Rumah Sakit Tk. III dr. R. Soeharsono TPT Banjarmasin.