This Author published in this journals
All Journal Jurnal Farmasetis
Ellin Rachmawati
Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Singaperbangsa Karawang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penilaian Kemandirian Pelayanan Kefarmasian Menggunakan Metode Basel Statement Assessment Tool pada Rumah Sakit Swasta Bella Adira Lestari; Indah Laily Hilmy; Devi Ratnasari; Ellin Rachmawati
Jurnal Farmasetis Vol 11 No 1 (2022): Jurnal Farmasetis: Mei 2022
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.873 KB)

Abstract

Perkembangan pelayanan kefarmasian dari drug oriented menjadi patient oriented didorong oleh tuntutan pasien dan masyarakat akan mutu pelayanan farmasi. Apoteker khususnya yang bekerja di rumah sakit dituntut untuk merealisasikan perluasan paradigma pelayanan kefarmasian dari orientasi produk menjadi orientasi pasien. Dalam rangka menjamin mutu rumah sakit dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu dengan cara Perencanaan Perbaikan Strategis (PPS), Stategis Improvement Plan (SIP) dan Basel Statement Assessment Tool. Pada penelitian ini menggunakan cara yang ke tiga yaitu dengan metode Basel Statement Assessment Tool. Basel statement assessment tool dibuat oleh FIP (Federation international Pharmaceutical) yang merupakan organisasi farmasi sedunia. tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran bagaimana kemandirian pelayanan kefarmasian menggunakan metode basel statement assessment tool pada rumah sakit di kabupaten Karawang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif, Sampel dalam penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian pada 4 Rumah sakit swasta yang berada di kabupaten Karawang yang memenuhi kriteria inklusi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, penilaan kemandirian pelayanan kefarmasian menggunakan metode basel statement assessmen tool pada 4 rumah sakit di kabupaten karawang memiliki nilai yang masih kurang maksimal baik dari segi keterlibatan apoteker dalam pelayanan kefarmasian, maupun dalam kegiatan penyiapan dan pendistribusian. diharapkan kepada pihak rumah sakit khususnya instalasi farmasi rumah sakit dapat menigkatkan pelayanan kefarmasian nya, dan meningkatkan pelayanan klinis yang masih belum dilaksanakan secara menyeluruh di rumah sakit tersebut, juga untuk meningkatkan teknologi dalam sistem pelayanan pada pasien.