Hupitoyo Hupitoyo
Poltekkes Kemenkes Malang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat: Kesehatan (JPKMK)

Pemanfaatan Toga dan Pembinaan Paguyuban ‘Jamu Gendong Kartini’ di Wilayah Kerja Puskesmas Kromengan Kabupaten Malang Ni Luh Putu Sudiwati; Ardi Panggayuh; Budi Susatia; Ekowati Retnaningtyas; Hupitoyo Hupitoyo; Tanto Hariyanto; Nia Lukita Ariani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 1 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.296 KB)

Abstract

Pembangunan kualitas kesehatan diprioritaskan pada upaya preventif, promotif dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu strategi pembangunan kesehatan adalah mendorong masyarakat agar mampu memelihara kesehatannya serta mengatasi gangguan kesehatan ringan secara mandiri melalui kemampuan dalam asuhan mandiri dalam pemanfaatan Taman Obat Keluarga (TOGA). Puskesmas Kromengan merupakan Puskesmas yang memiliki program pelayanan kesehatan obat tradisional dan salah satu bentuk program ini adalah pembinaan paguyuban jamu gendong Kartini. Tujuan dari kegiatan ini adalah agar anggota paguyuban jamu gendong Kartini mempunyai kemampuan memproduksi jamu yang higienis sehingga dapat meningkatkan nilai ekonomi, serta pembentukan kedai jamu di Puskesmas Kromengan. Metode yang digunakan adalah pemberian penyuluhan dan praktek pembuatan jamu melalui workshop serta musyawarah untuk pembentukan kedai jamu. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat peningkatan pengetahuan dan kemampuan anggota paguyuban jamu dalam pengolahan jamu, pengemasan jamu yang lebih memenuhi standar serta terbentuknya kedai jamu. Pada kegiatan selanjutnya perlu dilakukan pembinaan yang berkelanjutan agar kualitas dan produksi jamu dapat dipertahankan, serta bekerjasama dengan pihak terkait untuk memperluas pemasaran.
Mewujudkan Generasi Sehat Melalui Kegiatan Donor Darah Sebagai Gaya Hidup Remaja di SMKN 2 Kota Malang: Building A Healthy Generation Through Blood Donor as A Youth Lifestyle at SMKN 2 Malang Ni Luh Putu Eka Sudiwati; Ardi Panggayuh; Budi Susatia; Ekowati Retnaningtyas; Hupitoyo Hupitoyo; Tanto Hariyanto; Nia Lukita Ariani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat : Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2022): Juli
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STIKES Notokusumo Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (873.087 KB)

Abstract

Abstrak: Kegiatan rekrutmen donor menjadi tantangan tersendiri bagi setiap Unit Transfusi Darah (UTD) terutama di masa pandemi. Hampir seluruh UTD mengalami penurunan stok darah. Hal ini tidak seimbang dengan kebutuhan darah yang tetap bahkan cenderung meningkat. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menjaring calon pendonor adalah melalui upaya sosialisasi dan kampanye donor darah sukarela. Upaya lainnya adalah dengan membentuk kelompok relawan donor darah. Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pemahaman siswa- siswi SMKN 2 Kota Malang tentang donor darah serta merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kepedulian siswa agar menjadi donor darah sukarela. Selain itu, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada relawan donor darah sukarela melalui peningkatan pemahaman guru- guru tentang cara seleksi awal donor. Kegiatan ini diikuti oleh 210 siswa dan 18 guru. Metode yang digunakan dalam memberikan edukasi adalah dengan metode ceramah dan diskusi interaktif. Data dianalisis secara deskriptif dan perbedaan nilai pretest serta post-test diuji menggunakan uji t berpasangan. Pretest dan post-test secara berturut- turut diberikan sesaat sebelum dan setelah pemberian materi tentang definisi, syarat donor, dan manfaat donor darah bagi siswa dan seleksi donor bagi guru. Rerata nilai pretest siswa yaitu 76.72 dan meningkat menjadi 91.58 saat post-test (p<0.05). Rerata nilai pretest guru yaitu 54.70 dan meningkat menjadi 86.47 saat post-test (p<0.05). Hal ini menunjukkan bahwa ada peningkatan pemahaman peserta tentang definisi, syarat, manfaat dan cara seleksi donor awal setelah diberi edukasi secara signifikan. Adanya kegiatan pengabdian masyarakat ini diharapkan dapat meningkatkan donor sukarela dari kalangan siswa dan juga pemberdayaan relawan donor darah di kalangan guru. Abstract: Donor recruitment activities are a challenge for each blood transfusion unit (UTD), especially during the pandemic. Almost all UTDs experienced a decrease in blood stock. This is not balanced with the need for blood that remains and even tends to increase. One of the efforts that can be made to attract potential donors is through outreach efforts and voluntary blood donor campaigns. Another effort is to form a blood donor volunteer group. The purpose of this community service activity is to increase the understanding of students of SMKN 2 Malang City about blood donation and is one of the efforts to increase students' awareness to become voluntary blood donors. In addition, this activity aims to provide assistance to voluntary blood donor volunteers through increasing teachers' understanding of the initial selection of donors. This activity was attended by 210 students and 18 teachers. The methods used in providing education are the lecture method and interactive discussion. A paired t-test was used to test for differences in pretest and post-test scores. The pretest and post-test were given, respectively, just before and after the presentation of material on the definition, donor requirements, and benefits of blood donation for students and donor selection for teachers. The mean score of the students' pretest was 76.72 and increased to 91.58 during the post-test (p<0.05). The teacher's mean pretest score was 54.70 and increased to 86.47 at the post-test (p<0.05). This shows that there is an increase in participants' understanding of the definition, terms, benefits, and methods of initial donor selection after being given education. The existence of this community service activity is expected to increase the number of volunteer blood donors among students and to empower volunteer blood donors among teachers.