Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STATUS KERUSAKAN TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA PADA LAHAN BEKAS GALIAN INDUSTRI BATU BATA Sarirotul 'Alim; Ali Munawar; Djoko Mulyanto
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v19i1.9460

Abstract

Kegiatan industri batu bata sering kurang memperhatikan kelestarian lingkungan dan mengakibatkan kerusakan sifat-sifat tanah, sehingga menurunkan produktivitas lahan bekas galian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis kegiatan dalam industri batu bata yang menyebabkan kerusakan sifat-sifat tanah, menentukan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa, dan memetakan status kerusakan lahan bekas galian di Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Oktober 2021 menggunakan metode survey. Titik sampel pewakil ditentukan secara purposive, yakni pada lahan bekas galian yang belum difungsikan dan yang difungsikan kembali untuk budidaya. Parameter kriteria baku kerusakan tanah meliputi kedalaman jeluk , kebatuan permukaan, komposisi fraksi, berat isi (BV), porositas total, permeabilitas, pH, daya hantar listrik (DHL), redoks potensial (Eh), dan jumlah mikroba. Penetapan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa melalui tahap matching dan scoring sesuai ketentuan Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia (2009). Hasil penetapan diperoleh dua status kerusakan yaitu Rusak Ringan (R.I) dan Rusak Sedang (R.II) dengan faktor pembatas kedalaman jeluk (s), komposisi fraksi (f), porositas total (v), permeabilitas (p), dan redoks potensial (r). Status Rusak Ringan dengan faktor pembatas f dan r seluas 9 ha, Rusak Ringan dengan faktor pembatas f, p, dan r seluas 43,9 ha, Rusak Ringan dengan faktor pembatas s, f, p, dan r seluas 6 ha, dan Rusak Sedang dengan faktor pembatas s, f, v, p, dan r seluas 5 ha.
STATUS KERUSAKAN TANAH UNTUK PRODUKSI BIOMASSA PADA LAHAN BEKAS GALIAN INDUSTRI BATU BATA Sarirotul 'Alim; Ali Munawar; Djoko Mulyanto
Jurnal Ilmu Tanah dan Air Vol 19, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31315/jta.v19i1.9460

Abstract

Kegiatan industri batu bata sering kurang memperhatikan kelestarian lingkungan dan mengakibatkan kerusakan sifat-sifat tanah, sehingga menurunkan produktivitas lahan bekas galian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui jenis kegiatan dalam industri batu bata yang menyebabkan kerusakan sifat-sifat tanah, menentukan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa, dan memetakan status kerusakan lahan bekas galian di Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Kabupaten Bantul. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Oktober 2021 menggunakan metode survey. Titik sampel pewakil ditentukan secara purposive, yakni pada lahan bekas galian yang belum difungsikan dan yang difungsikan kembali untuk budidaya. Parameter kriteria baku kerusakan tanah meliputi kedalaman jeluk , kebatuan permukaan, komposisi fraksi, berat isi (BV), porositas total, permeabilitas, pH, daya hantar listrik (DHL), redoks potensial (Eh), dan jumlah mikroba. Penetapan status kerusakan tanah untuk produksi biomassa melalui tahap matching dan scoring sesuai ketentuan Kementerian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia (2009). Hasil penetapan diperoleh dua status kerusakan yaitu Rusak Ringan (R.I) dan Rusak Sedang (R.II) dengan faktor pembatas kedalaman jeluk (s), komposisi fraksi (f), porositas total (v), permeabilitas (p), dan redoks potensial (r). Status Rusak Ringan dengan faktor pembatas f dan r seluas 9 ha, Rusak Ringan dengan faktor pembatas f, p, dan r seluas 43,9 ha, Rusak Ringan dengan faktor pembatas s, f, p, dan r seluas 6 ha, dan Rusak Sedang dengan faktor pembatas s, f, v, p, dan r seluas 5 ha.