Sri Yanniarti
Jurusan Kebidanan Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN PENERIMAAN KONSEP PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN MELALUI PEMBENTUKAN PUSAT INFORMASI KESEHATAN REMAJA DAN PENERAPAN MEDIA ULAR TANGGA Epti Yorita; Diah Ekanugraheni; Else Sri Rahayu; Sri Yanniarti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 2 (2023): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i2.13949

Abstract

Abstrak: Kejadian stunting di Indonesia masih tinggi, dengan faktor risiko kehamilan usia muda. Sehingga diperlukan akses informasi yang relevan pada remaja tentang PendewasaanUsia Perkawinan (PUP). Pusat Informasi Kesehatan Remaja (PIK-R) dan media ular tanggamerupakan wadah dan media bagiremaja terkait penyampaian pesanPUP. Tujuan pengabdian masyarakat membentuk kelompok PIK-R dan menerapkan media ular tangga untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan kemampuan kelompok PIK R tentang PUP di SMP N 14 Kecamatan Singaran Pati Kota Bengkulu dengan mitra berjumlah 46 orang terdiri dari kelompok PIK R, Remaja siswa SMP guru sekolah, PLKB Kecamatan SIngaran Pati, Puskesmas Lingkar Timur. Metode kegiatan berupa pembentukan kelompok PIK R dan pelatihan PUP dengan tahapan yang terdiri dari persiapan pelaksanaan, evaluasi dan rencana tindak lanjut. Pasca kegiatanterdapat peningkatan pengetahuan kelompok PIK R dari rerata skor 8 menjadi 17, dan skor sikap dari 30 menjadi 52. Sebanyak 90% kelompok PIK R mampu melakukan edukasi PUP melalui penerapan media permainan ular tangga. Kesimpulan pembentukan kelompok PIK R dan penerapan media ular tangga meningkatkan pengetahuan, sikap, kemampuan edukasi tentang PUP pada kelompok PIK R. Diperlukanpendampingan mitra untuk keberlangsungan kelompok PIK R.Abstract: The incidence of stunting in Indonesia is still high, with a risk factor for young pregnancy. So that access to relevant information is needed for adolescents about Maturity of Marriage Age (PUP). The Adolescent Health Information Center (PIK R) and the snakes and ladders media are platforms and media for youth regarding the delivery of PUP messages. The purpose of community service is to form the PIK R group and apply snakes and ladders media to increase the knowledge, attitudes and abilities of the PIK R group regarding PUP at SMP N 14, Singaran Pati District, Bengkulu City with school teacher partners, PLKB SIngaran Pati District, the Lingkar Timur Health Center. Methods of activity include preparation for implementation, evaluation and follow-up plans. The results showed an increase in the knowledge of the PIK R group from an average score of 8 to 17, and an attitude score from 30 to 52. The PIK R group was able to conduct PUP education through the application of the snakes and ladders media game. The conclusion is that the formation of the PIK R group and the application of snakes and ladders media increases knowledge, attitudes, educational abilities about PUP in the PIK R group. Partner assistance is needed for the sustainability of the PIK R group. 
PEMBERDAYAAN KADER SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN SIKAP KELOMPOK BINA KELUARGA REMAJA TENTANG PENDEWASAAN USIA PERKAWINAN Epti Yorita; Diah Eka Nugraheni; Sri Yanniarti; Wewet Savitri; Ratna Dewi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 7, No 6 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v7i6.17734

Abstract

Abstrak: Pernikahan usia muda masih tinggi, menyebabkan kehamilan usia muda yang berrisiko komplikasi kehamilan, persalinan, Ibu usia muda berisiko mengalami kematian pada saat hamil dan bersalin. Pendidikan, sosial ekonomi, teman sebaya, tidak menjadi beban orang tua, dorongan orang tua karena malu anak sudah hamil diluar nikah merupakan faktor yang berkontribusi terhadap kejadian pernikahan dini. Diperlukan pendidikan berbasis keluarga melalui kelompok Bina Keluarga Remaja untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap tentang pendewasaan usia perkawinan. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader sebagai pendamping Kelompok BKR dengan tahapan sosialisasi, pembentukan kelompok BKR dan pelatihan kader. Mitra terdiri dari mitra sasaran utama kader, kelompok BKR, dan mitra kegiatan yaitu petugas Puskesmas, Petugas PLKB, kepala desa dan camat berjumlah 56 orang. Tempat pelaksanaan Desa Padang Kuas dan Kuti Agung Kecamatan Sukaraja Kabupaten Seluma. Evaluasi menggunakan kuesioner dan observasi untuk mengukur pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader sebagai pendamping kelompok BKR. Hasil kegiatan ada peningkatan pengetahuan kader dari rerata skor 12.50 meningkat menjadi 17.7. Terjadi peningkatan rerata sikap kader dari skor 34.60 menjadi 52.30 setelah pelatihan. Kemampuan kader dalam melakukan penyuluhan pada kelompok BKR 93.75% baik. Terjadi peningkatan pengetahuan kelompok BKR dari rerata skor 8.6 menjadi 13.53 dan peningkatan rerata skor sikap dari 27.96 menjadi 35.90.Abstract: Early marriage is still high, resulting in young pregnancies that are at risk of complications during pregnancy and childbirth, young mothers are at risk of dying during pregnancy and childbirth. Education, socioeconomics, peers, not being a burden to parents, parental encouragement due to embarrassment that their child is pregnant outside of marriage are factors that contribute to the incidence of early marriage. Family-based education through the Bina Keluarga Remaja group is needed to improve knowledge and attitudes about maturing at the age of marriage. This community service activity aims to improve the knowledge, attitudes, and skills of cadres as BKR group facilitators through the stages of socialization, BKR group formation, and cadre training. Partners consisted of the main target partners of cadres, BKR groups and activity partners, namely Puskesmas Officers, PLKB Officers, Village Heads and Subdistrict Heads, totaling 56 people. Place of implementation Padang Kuas village and Kuti Agung Sukaraja subdistrict, Seluma Regency. Evaluation using questionnaires and observation to measure the knowledge, attitudes and skills of cadres as BKR group assistants. As a result of the activity, the knowledge of the cadres increased from an average score of 12.50 to 17.7. The average attitude of cadres increased from 34.60 to 52.30 after the training. The ability of cadres to conduct counseling in BKR groups is 93.75% good. There was an increase in the knowledge of the BKR group from an average score of 8.6 to 13.53 and an increase in the average score of attitudes from 27.96 to 35.90.