Dalam kegiatan produksi tidak terlepas dari operator, dalam interaksi antara manusia dan mesin tersebut membutuhkan postur tubuh yang baik agar produk yang dikeluarkan lebih optimal. Sering kali para pekerja mengalami nyeri otot saat melakukan pekerjaan terutama pada bagian leher dan punggung, hal tersebut dikarenakan oleh postur kerja yang tidak ergonomi sehingga berakibat pada tingginya terjadi risiko cedera musculoskeletal disorder. Agar hal tersebut terantisipasi maka bisa dengan melakukan analisis pada postur tubuh sehingga pekerja merasa nyaman dengan pekerjaannya dan produk yang dikeluarkan menjadi optimal. Metode yang digunakan dalam melakukan perhitungan pengolahan data postur tubuh yaitu dengan metode Quick Exposure Checklist (QEC) dan metode Rapid Upper Limb Assessment (RULA). Hasil yang didapatkan setelah menghitung data yang didapatkan yaitu pada metode QEC postur tubuh pekerja mendapatkan nilai sebesar 96,29% yang memiliki arti bahwa postur tubuh tersebut perlu tindakan perubahan secepatnya, sedangkan hasil dari metode RULA mendapatkan skor 7 sehingga postur tubuh membutuhkan perubahan postur dalam bekerja sekarang juga. Perbaikan yang perlu dilakukan pada pekerja tersebut yaitu dengan memperhatikan postur tubuh saat bekerja yang mana tubuh diusahakan tegak dan posisi tubuh jangan condong ke depan dan juga pada tempat kerja perlu penyesuaian dengan tubuh pekerja agar pekerja bisa melakukan pekerjaannya dalam keadaan berdiri.Kata Kunci: postur kerja, QEC, RULA, Musculoskeletal Disorder, ergonomi.