Dian Fransiska Ramadhani
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Ibu Rumah Tangga Terhadap Kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD di Desa Sambirejo Timur Firmansyah Tarigan; Fadillah Nur Maisyah; Dian Fransiska Ramadhani; Dewi Agustina
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 10 No 1 (2023): Maret
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36835/modeling.v10i1.1401

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular vektor yang disebabkan oleh infeksi virus dengue. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) menular melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina. Pemberantasan DBD dititik beratkan pada penggerakan peran masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk. Pencegahan DBD dimulai dari tingkat rumah tangga, salah satu yang mempunyai peran penting dalam pencegahan DBD adalah ibu. Perilaku ibu tentang pencegahan DBD dan penanganannya terkhusus pada upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) penting untuk mencegah komplikasi DBD pada anggota keluarga. Tujuan penelitian untuk menganalisis hubungan faktor risiko terkait dengan perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) DBD ibu rumah tangga di Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang tahun 2022. Metode penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sampel berjumlah 111 orang, teknik pengambilan sampel menggunakan metode simple random sampling. Karakteristik mayoritas usia responden ialah usia 40-55 tahun sebesar 51.4%. Rata-rata responden berusia 40 tahun dengan usia minimum 26 tahun dan maksimum 67 tahun. Tingkat pendidikan mayoritas responden adalah tamatan SMA atau yang sederajat dengan persentase 53.2%. Sumber informasi terkait DBD yang paling berkesan bagi mayoritas responden ialah informasi yang bersumber dari petugas kesehatan (bidan, perawat, dokter) sebesar 44.1%. Paparan atau banyaknya jumlah informasi yang diperoleh responden terkait DBD didapati bahwa mayoritas responden hanya mendapat 1 sumber informasi terkait DBD dengan persentase 27.9%. Kondisi lingkungan dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk DBD didapati bahwa mayoritas kondisi lingkungan responden tidak atau kurang mendukung dalam upaya pemberantasan sarang nyamuk DBD dengan jumlah persentase 66,7%. Tingkat pengetahuan terkait pemberantasan sarang nyamuk DBD mayoritas responden memiliki pengetahuan baik sebesar 87.4%. Distribusi mayoritas responden terkait upaya pemberantasan sarang nyamuk DBD lebih banyak memiliki perilaku cukup dengan persentase 54.1%, perilaku baik sebesar 39.6%, dan perilaku buruk sebesar 6.37%. Pada tabel faktor risiko terlihat bahwa terdapat hubungan antara faktor risiko pengetahuan (p = 0.047 atau < 0.05) dan paparan informasi (p = 0.027 atau < 0.05) dengan perilaku pemberantasan sarang nyamuk DBD. Sedangkan tidak terdapat hubungan antara usia (p = 0.927 atau > 0.05), pendidikan (p = 1.000 atau > 0.05) dan kondisi lingkungan (p = 0.631 atau > 0.05) dengan perilaku pemberantasan sarang nyamuk DBD.