Ramlan Nasution, Ramlan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI MENSTRUASI PADA SISWI SMA 3 KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2014 Siregar, Ratni; Nasution, Ramlan; Harahap, Elly Indrani
Jurnal Ilmiah PANNMED (Pharmacist, Analyst, Nurse, Nutrition, Midwivery, Environment, Dentist) Vol 9 No 3 (2015): Jurnal Ilmiah PANNMED Periode Januari-April 2015
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemetrian Kesehatan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.915 KB)

Abstract

Nyeri pada saat menstruasi atau haid sering dikeluhkan seorang wanita sebagai sensasi tidak nyaman, bahkankarena timbulnya nyeri tersebut dapat mengganggu aktivitas dan memaksa penderita untuk istrahat danmeninggalkan pekerjaan atau aktivitas rutinnya selama beberapa jam atau beberapa hari. Relaksasi secaraumum sebagai metode yang paling efektif terutama pada pasien yang mengalami nyeri sehingga perludilakukan penelitian pengaruh terapi relaksasi terhadap nyeri menstruasi. Penelitian ini bertujuanmenganalisis perbedaan derajat nyeri menstruasi sebelum dengan sesudah dilakukan terapi relaksasi padasiswi SMAN 3 Padangsidimpuan. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan disain quasiexperimental untuk mengetahui pengaruh relaksasi pernapasan terhadap nyeri menstruasi pada siswi SMAN3. Jumlah sampel terdiri dari 30 orang yang diambil dengan teknik consecutive sampling. Pengumpulan datadiambil melalui hasil kuisioner dan observasi yang diperiksa berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, dananalisis data berupa analisis univariat dan bivariat dengan menggunakan uji-t berpasangan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa umur menarche responden < 11 tahun ada sebanyak 7 orang (23,33%), umur 11 – 13tahun ada sebanyak 15 orang (50%), dan umur >14 tahun ada sebanyak 8 orang (26,67%). Sebelumpemberian teknik relaksasi nafas dalam, responden yang merasakan intensitas nyeri ringan ada sebanyak 4orang (13,33%), nyeri sedang ada sebanyak 16 (53,33%) orang, dan nyeri berat ada sebanyak 10 orang(33,34%) maka mayoritas responden merasakan intensitas nyeri sedang yaitu sebanyak 16 orang (53,33%).Setelah pemberian teknik relaksasi nafas dalam, responden yang merasakan intensitas nyeri ringan adasebanyak 23 orang (76,67%), nyeri sedang ada sebanyak 7 orang (23,33%), dan nyeri berat tidak ada (0%),maka mayoritas responden merasakan intensitas nyeri ringan sebanyak 23 orang (76,67%). Analisis bivariatmenunjukkan adanya perbedaan nilai rerata intensitas nyeri sebelum dan setelah perlakuan sebesar 2,93. Darihasil analisis statistik dengan menggunakan uji T Berpasangan didapatkan nilai P=0,001 < α=0,05 dimanaada perbedaan bermakna antara pre dan post intervensi, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruhpemberian relaksasi nafas dalam yang signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri dismenore pada SiswaSMAN 3 Kota Padangsidimpuan.
DEMOGRAPHIC STUDY AND THE MANAGEMENT OF URETHRAL STRICTURE IN H. ADAM MALIK GENERAL HOSPITAL Utomo, Doli Catur; Prapiska, Fauriski Febrian; Nasution, Ramlan
Indonesian Journal of Urology Vol 29 No 3 (2022)
Publisher : Indonesian Urological Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32421/juri.v29i3.576

Abstract

Objective: This study aims to describe the demographic data and clinical characteristics of patient with urethral stricture in Adam Malik Hospital. Material & Methods: This research was a retrospectively designed descriptive study, with a consecutive sampling method. Data such as age, clinical symptoms, length and locations of stricture, and the type of operation conducted, were obtained from medical records from May 2013 to June 2017. All subjects had given consent that their medical records can be involved in this research. Results: 60 urethral stricture cases were found, with trauma as a major cause with a percentage of 58.3% of the cases. While the iatrogenic cause (combining post cystoscopy and post operation) contributed only 15% of the total cases. The mean age for subjects was 34.07 ± 2.044 and most of them complained about urinary retention and difficulty in initiating micturition (hesitancy). In contrast, the symptoms that were rarely revealed by subjects were weak stream and pain during micturition, with total of only 3.4% of the cases. A large part of the urethral stricture cases originated from the Bulbous part (30%) with the stricture mean length is 18.32 ± 1.944, and the part where stricture would least likely happen is the membranous and the prostatic part (8.3%). Urethrotomy (Sachse) was the favorite surgical technique used by urologists to manage urethral strictures. Conclusion: This research showed that the characteristics of patients who were diagnosed having urethral stricture in Indonesia are similar with the results from other studies conducted before. It also showed even though urethroplasty has vast advantages compared to the conventional urethrotomy (Sachse), it was still underappreciated by the surgeons.