Charisma Dina Wulandari
Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANOMALI DALAM PESAN IKLAN DAN RELEVANSINYA TERHADAP PARADIGMA SAINS THOMAS S. KUHN (Studi Deskriptif Pada Iklan Pantene Miracle Hair Suplemen Versi Keanu) Charisma Dina Wulandari; Ana Kuswanti
JURNAL KOMUNIKATIO Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Komunikatio
Publisher : Universitas Djuanda Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.332 KB) | DOI: 10.30997/jk.v9i1.7729

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisa iklan Pantene Miracle Hair dan membahas mengenai anomali pesan yang terdapat dalam iklan tersebut serta bagaimana relevansinya dengan pandangan Thomas S. Kuhn. Penelitian dilakukan karena adanya permasalahan yang terjadi berupa pelanggaran etika iklan yang dilakukan oleh para pelaku usaha demi menampilkan iklan yang unik dan menarik. Seperti yang terjadi di iklan Pantene Miracle Hair yang dalam kontennya mengandung banyak pelanggan iklan yang menimbulkan anomali dalam paradigma teori iklan yang llama Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif. Untuk mencapai tujuan penelitian, analisis data menggunakan analisis semiotika Roland Barthes.  Hasil penelitian menunjukkan dalam iklan Pantene Miracle Hair Supplement yang dibintangi oleh selebgram Keanu, terdapat anomali pesan di dalamnya yaitu a) normalisasi interaksi antara pria dan wanita tanpa adanya batasan dan juga pengawasan, b) normalisasi penampilan laki-laki yang menyerupai perempuan, c) sikap kasar yang ditunjukan Keanu dalam mengingatkan temannya. Relevansi anomali pesan iklan ini terhadap paradigma sains Thomas S. Kuhn yaitu lahirnya paradigma baru terkait etika iklan yang mewajarkan hal-hal tersebut karena dianggap menampilkan konten iklan yang unik dan bukan sebagai melanggar norma sosial.
Fenomena Buzzer Di Media Sosial Jelang Pemilu 2024 Dalam Perspektif Komunikasi Politik Charisma Dina Wulandari; Munadhil Abdul Muqsith; Fitria Ayuningtyas
Avant Garde Vol 11, No 1 (2023): Avant Garde
Publisher : Fakultas Komunikasi & Desain Kreatif - Universitas Budi Luhur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36080/ag.v11i1.2380

Abstract

Elections are an important moment in the democratic life of a country, where the people have the opportunity to elect its leader and deputy. In an increasingly advanced digital age, social media has become a significant platform in influencing public opinion and shaping political narratives. The rapid development of technology must also be accompanied by the character of social media users, so that the progress of the times will be in harmony. In order to receive and disseminate information through technology based on real facts. This study aims to provide a description of the phenomenon of spreading hoax news, namely buzzers ahead of the 2024 election from social media, as well as how to respond to the hoax news. This research method uses qualitative descriptive, where this method uses qualitative approach research methods in order to describe and see data and facts about hoaxes and how to overcome them. The result is if this cheap and easy technological advancement becomes a determining factor when accessing information and social media connoisseurs become smarter when using information, namely in understanding media literacy which is often considered as real truth news. The role of the government in controlling its dissemination is the existence of the right legal policy that has been regulated and listed in the ITE Law. The promotion procedure also reflects the homogenization (similarity) of characteristics between account holders and followers. Social unrest is caused by the rise of fake news in Indonesia. Social media users can respond to this by becoming social media users who are more wise and shrewd, and careful in disseminating information.