Novi Widyastuti Rahayu
STIKES Notokusumo Yogyakarta

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Antara Stres Akademik dengan Prokrastinasi Akademik Pada Mahasiswa Program Studi Keperawatan Novi Widyastuti Rahayu; Dewi Novita Sari
NUTRIX Vol 7 No 1 (2023): Volume 7, Issue 1, 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v7i1.900

Abstract

This study aimed to determine the relationship between academic stress and academic procrastination in STIKES Notokusumo Yogyakarta students. The subjects of this study were 134 students of the Level 2 nursing education program from 4 different classes. This study used a quantitative data collection method using measuring devices in the shape of an academic procrastination scale and an academic stress scale. The Pearson Product Moment Correlation method of data analysis was employed in this investigation. According to the study, academic stress and procrastination have a significant inverse association. This is demonstrated by the correlation coefficient (r), which is -0.182 and has a significant level of 0.035 (p 0.05). This indicates that learning procrastination increases with reduced learning stress levels, while decreasing learning stress levels increases learning procrastination. The effective ratio of academic procrastination and academic stress is 3.3%, which means 3.3% of academic stress can reduce the occurrence of academic procrastination, while other behaviors are impacted by things like self-control or poor time management, resulting in delays. The findings of this study can be applied to student education to improve motivation among students. Other factors that should have been looked at in this study can be added by future researchers. Abstrak Memahami hubungan antara stres akademik dan penundaan akademik siswa STIKES Notokusumo Yogyakarta menjadi tujuan dari studi ini. Subyek penelitian ini adalah 134 mahasiswa program pendidikan keperawatan Tingkat 2 dari 4 kelas yang berbeda. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data kuantitatif dengan instrumen berupa skala prokrastinasi akademik dan skala stres akademik. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Korelasi Pearson Product Moment. Berdasarkan hasil analisis, ditemukan adanya hubungan negatif yang signifikan antara stres akademik dengan prokrastinasi akademik. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (r) = -0,182 dengan nilai signifikansi 0,035 (p < 0,05). Artinya semakin rendah stres belajar maka semakin tinggi prokrastinasi belajar, sebaliknya semakin tinggi stres belajar maka semakin rendah prokrastinasi belajar. Rasio efektif prokrastinasi akademik dan stres akademik adalah 3,3% yang berarti 3,3% stres akademik dapat mengurangi terjadinya prokrastinasi akademik, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti pengendalian diri atau manajemen waktu yang kurang baik, sehingga terjadi keterlambatan. Rekomendasi penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pelatihan siswa untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Peneliti selanjutnya dapat menambahkan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
Perubahan Tingkat Kesadaran Pada Pasien Cedera Kepala Sedang (CKS) Dengan Terapi Oksigen dan Posisi Head Up 30°: Literatur Review Maria Putri Sari Utami; Novi Widyastuti Rahayu; Nur Widia Astuti
Jurnal Keperawatan Notokusumo Vol. 9 No. 2 (2021): Desember
Publisher : LPPM STIKES NOTOKUSUMO YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.259 KB)

Abstract

Trauma pada kepala dapat menyebabkan perubahan fisik maupun psikologis, akibat yang paling fatal adalah kematian. Keadaan pasien yang mengalami penurunan kesadaran memerlukan bantuan pernafasan. Pasien CKS harus mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat untuk mencegah atau mengurangi kerusakan sel-sel otak akibat iskemia. Tujuan dari penelitian ini adalah mensintesis artikel-artikel tentang pemberian terapi oksigen dengan posisi head up 30° pada pasien CKS. Desain penelitian ini adalah literature review. Penelusuran artikel dilakukan melalui Google Scholar, DOAJ, Pubmed. Kriteria inklusi meliputi a) publikasi artikel dalam sepuluh tahun terakhir 2011-2021, b) artikel menggunakan Bahasa Indonesia dan atau Bahasa Inggris dan memiliki fulltext, c) studi yang terdiri dari randomized control trial, cohort study dan quantitative study, sedangkan kriteria ekslusi meliputi artikel yang tidak memenuhi kriteria inklusi pada penelitian ini. Dalam penelitian ini terdapat 3 artikel yang dianalisa. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa intervensi pemberian terapi oksigen dengan posisi head up 30° efektif dalam meningkatkan kesadaran, menurunkan tekanan intrakranial, meningkatkan cerebral perfusion pressure (CPP), meningkatkan SpO2 dan, perbaikan hemodinamik pada pasien CKS. Trauma to the head can cause physical and psychological changes, the most fatal result is death. The condition of the patient who has decreased consciousness requires respiratory assistance. CKS patients must receive appropriate and rapid treatment to prevent or reduce damage to brain cells due to ischemia. The purpose of this study was to synthesize articles about administering oxygen therapy with a 30° head up position in CKS patients. The design of this research is a literature review. Article search is done through Google Scholar, DOAJ, Pubmed. Inclusion criteria include a) publication of articles in the last ten years 2011-2021, b) articles using Indonesian and or English and have full text, c) studies consisting of randomized control trials, cohort studies and quantitative studies, while exclusion criteria include articles who did not meet the inclusion criteria in this study. In this study, there are 3 articles analyzed. The results of this study indicate that the intervention of giving oxygen therapy with a head up position 30° is effective in increasing awareness, reducing intracranial pressure, increasing cerebral perfusion pressure (CPP), increasing SpO2 and improving hemodynamics in CKS patients.