Suci Andini
Universitas Singaperbangsa Karawang

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Framing Berita Relokasi SDN Pondok Cina 1 Pada Media Online Detik.Com Dan Cnnindonesia.Com Suci Andini; Hendra Setiawan
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 5 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v5i2.13765

Abstract

Media massa beradaptasi dengan mengikuti perkembangan zaman yang sudah memasuki era digitalisasi. Dimana sebelumnya media massa membagikan beritanya melalui media cetak dan media elektronik sebagai sarana komunikasi. Namun, saat ini media massa memanfaatkan media online sebagai sarana komunikasinya dengan memiliki platform online masing-masing untuk membagikan berita pada khalayak luas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembingkaian media Detik.com dan Cnnindonesia.com dalam menyajikan berita relokasi SDN Pondok Cina 1. Metode penelitian menggunakan teknik kualitatif. Metode analisis yang digunakan yaitu teknik pembingkaian Zhong Dang Pan dan Gerald M. Kosicki. Kedua media online memiliki kesamaan dan perbedaan. Persaamaan terletak pada struktur skrip yang dimana kedua media online sudah memenuhi unsur 5W+1H dan struktur tematik yang dimana keduanya menggunakan kata ganti nama narasumber di beberapa kutipan. Adapun perbedaann terletak pada struktur sintaksis dan retoris. Struktur sintaksis Detik.com maksimalisasi kinerja pemerintah dalam menjalankan tugasnya sehingga membentuk opini positif. Sedangkan Cnnindonesia.com di satu sisi menunjukan sikap keberpihakan pemerintah pada masyarakat sehingga membentuk opini positif sementarara itu di satu sisi menunjukan sikap pemerintah yang terkesan arogan hal tersebut dilihat melalui headline yang menggunakan kata “musnahkan” sehingga membentuk opini negatif. Dalam pemberitaan Detik.com menggunakan kata “penggusuran” merujuk pada aksi yang dilakukan Satpol PP sementara Cnnindonesia.com menggunakan istilah lain yang terkesan frontal yaitu kata “musnahkan”.