Bagan Perahu merupakan salah satu alat penangkapan ikan yang dioperasikan oleh nelayan di perairan Demak dengan fish target ikan teri (Stolephorus sp). Alat tangkap ini dioperasikan secara pasif di perairan menggunakan lampu sebagai alat bantu pengumpul ikan. Mayoritas nelayan mengoperasikan Bagan Perahu pada fishing ground yang ditentukan berdasarkan perkiraan dari pengalaman-pengalaman operasi penangkapan ikan yang lalu. Hal ini memiliki resiko pada perolehan ikan hasil tangkapan dan tingginya operational cost yang dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan parameter Suhu Permukaan Laut (SPL) dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan teri pada Bagan Perahu, sehingga dapat memberikan informasi mengenai potensi lokasi fishing ground secara presisi dan nelayan dapat menghindari kehilangan operational cost. Penelitian dilakukan dengan melakukan pengoperasian Bagan Perahu pada 7 (tujuh) titik lokasi dan melakukan pengambilan data yang terdiri dari bobot ikan tangkapan, dan SPL. Selain itu, digunakan data SPL dan klorofil-a level 3 periode 2017-2019 dari citra satelit NPP VIIRS untuk analisis spasial dan selanjutnya dilakukan analisis korelasi untuk menjawab tujuan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil tangkapan ikan teri secara maksimal pada SPL 29-30ᵒC dan konsentrasi klorofil-a 0,46-0,50 mg/m3. Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang sangat kuat antara SPL dan klorofil-a terhadap hasil tangkapan ikan teri dengan nilai p ≥ 8,20. Berdasarkan analisis spasial diperoleh 2 titik lokasi fishing ground potensial untuk penangkapan ikan teri yaitu pada koordinat 6º 51' 30" LS - 110º 24' 0" BT dan 6º 40' 0" LS - 110º 24' 0" BT.