Latar Belakang: Kualitas tidur dapat menurun seiring dengan bertambahnya usia manusia. Karena itu sangat rentan bagi lansia untuk mengalami penurunan kualitas tidur. Hal ini disebabkan karena pada fase usia 60 tahun keatas terjadi perubahan bio, psiko, sosial dan spiritual. Pada aspek biologis terjadi kemunduran baik fungsi maupun struktur dalam tubuh yang menyebabkan lansia rentan mengalami berbagai macam penyakit, yang disertai dengan gaya hidup kurang sehat. dapat menjadi faktor penyebab terjadinya penyakit degeneratif. Penanganan non farmakologis termasuk penanganan yang aman, efektif, dan tanpa efek samping seperti terapi komplementer. Pemberian teh chamomile berpengaruh dalam peningkatan kualitas tidur, karena mengandung apigenin yang akan berikatan dengan reseptor benzodiazepine di otak sehingga dapat menangani gangguan kecemasa, depresi, dan gangguan kualitas tidur. Tujuan: mengetahui efektifitas the chamomile terhadap peningkatan kualitas tidur lansia. Metodologi: penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain one group pre test and post test design. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 20 lansia. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Instrumen penelitian terdiri dari kuesioner PSQI. Data dianalisis menggunakan deskriptif analitik dan inferential statistik yaitu menggunakan paired t-testĀ untuk mengetahui perbedaan skor dalam satu kelompok. Hasil: penelitian menunjukkan rata-rata skor kualitas tidur pretest yaitu 7,85 dan posttest 6,80. Hasil uji bivariat didapatkan p value 0.000. Kesimpulan dan saran; menjadi salah satu referensi untuk salah satu pilihan terapi nonfarmakologi untuk mengatasi gangguan tidurĀ