Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan di Kota Pariaman Ahmad Zikri; Roni Ekha Putera; Kusdarini Kusdarini
Journal of Social and Policy Issues Volume 3, No 1 (2023): January - March
Publisher : Pencerah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58835/jspi.v3i1.71

Abstract

The lack of knowledge and concern for the survival of turtles and the rampant trade and consumption of turtles, the steps that can be taken are to use conservation areas as ecotourism for visitors in the marine conservation area of Kota Pariaman which is carried out by the UPTD for conservation and supervision of marine and fishery resources. West Sumatera. This research was conducted using a qualitative description method. Data were collected through interviews with selected informants using purposive sampling technique, direct observation to see field conditions, and documentation by collecting documents related to regulations on the use of marine conservation areas. The theory used in this research is George C Edwards III which consists of several variables. The data obtained is then analyzed. The results showed that the implementation of the regulation of the Minister of Marine Affairs and Fisheries of the Republic of Indonesia Number 47 / PERMEN-KP / 2016 concerning the use of water conservation areas in Pariaman City. First on the communication variable, that this policy is clear enough and well-transmitted and consistently implemented. Second, the resource variable for quantity is clearly lacking but in terms of quality it is good and adequate, for facilities it is adequate but there are some facilities that need to be updated. The three disposition variables for the appointment of bureaucrats have been effective, while incentives have been given as a form of motivation. The fourth variable for SOPs and fragmentation has been able to run well by policy implementers.
ABNORMALITAS TOKOH PEREMPUAN DALAM NASKAH MALIN KUNDANG KARYA SYAFRIL: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Ahmad Zikri; Ihsanul Fuadi Yusda
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 6 No 1 (2023): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/alfabeta.v6i1.2721

Abstract

Penelitian ini berfokus pada abnormalitas yang terjadi pada tokoh perempuan dalam naskah Malin Kundang karya Syafril. Abnormalitas adalah suatu perilaku yang tidak sesuai dengan keadaan pada umumnya. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bentuk-bentuk abnormalitas dan penyebab terjadinya abnormalitas tokoh perempuan. Jenis penelitian yang digunakan ialah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode yang digunakan untuk meneliti kondisi objek yang alamiah dan peneliti sebagai instrumen kunci. Teori yang digunakan ialah psikologi sastra, khususnya teori psikologi kepribadian yang dikemukan oleh Gordon W. Allport. Tujuan penelitian psikologi sastra ialah untuk memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam karya sastra. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah teknik baca catat, kepustakaan, dan instrumen. Setelah permasalahannya dianalisis maka disimpulkan beberapa hal, yaitu: (1) tindakan abnormal tidak peduli dengan kehidupan keluarganya yang miskin; (2) perkataan berprasangka buruk kepada suaminya; (3) perkataan yang tidak sesuai situasi dan kondisi; (4) tidak percaya dengan apa yang telah diceritakan oleh tokoh perempuan tua; (5) menganggap sebuah doa tidak akan ada lagi gunanya, (6) dan mengatakan suaminya telah hilang dan telah menikah dengan perempuan lain.
Sistem Kata Sapaan dalam Bahasa Ocu di Desa Sipungguk Kecamatan Salo Kabupaten Kampar Provinsi Riau Vrestanti Novalia Santosa; Ahmad Zikri
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 6 No 1 (2023): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/alfabeta.v6i1.2741

Abstract

Penelitian ini menggambarkan kata sapaan dalam bahasa Ocu. Kata sapaan adalah bahasa yang digunakan oleh seseorang kepada lawan tuturnya, baik itu kepada orang yang lebih tua, sebaya, atau kepada orang yang lebih muda. Melalui kata sapaan, seseorang dapat membedakan tingkatan usia, pangkat, jabatan, hubungan kekerabatan, dan jenis kelamin seseorang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan metode penelitian deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan, terdapat kata sapaan berdasarkan keturunan (hubungan darah) dan perkawinan. Kata sapaan berdasarkan keturunan terdiri atas (1) kata sapaan terhadap orang tua (kakek dan nenek), (2) kata sapaan terhadap nenek, (3) kata sapaan terhadap kakek, (4) kata sapaan terhadap ibu kandung, (5) kata sapaan terhadap ayah kandung, (6) kata sapaan terhadap saudara kandung atau sepupu, (7) kata sapaan terhadap saudara perempuan kandung atau sepupu, (8) kata sapaan terhadap saudara kandung anak pertama, (9) kata sapaan terhadap saudara kandung anak kedua, (10) kata sapaan terhadap saudara kandung anak ketiga, dan (11) kata sapaan terhadap anak kandung. Sedangkan berdasarkan perkawinan, terdiri atas (1) kata sapaan terhadap suami, (2) kata sapaan terhadap istri, (3) kata sapaan terhadap ayah mertua, (4) kata sapaan terhadap ibu mertua, (5) kata sapaan terhadap kakak ipar, dan (6) kata sapaan terhadap menantu. Sehingga, dapat disimpulkan kata sapaan berdasarkan keturunan lebih dominan jika dibandingkan dengan kata sapaan berdasarkan perkawinan.