Infeksi Luka Operasi (ILO) merupakan salah satu komplikasi setelah tindakan pembedahan. Infeksi nosokomial sering terjadi pada pasien bedah karena tindakan melukai jaringan dengan sengaja. Bakteri yang sering menyebabkan terjadinya ILO adalah jenis bakteri Staphylococcus. Resistensi adalah kemampuan bakteri untuk menetralisir dan melemahkan daya kerja antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui data faktual terkait resistensi bakteri Staphylococcus aureus terhadap antibiotik Vancomycin (30mcg) dan Ciprofloxacin (5mcg) sebagai salah satu bentuk strategi penanganan resitensi bakteri. Metode penelitian ini adalah deskriptif dan menggunakan teknik sampling accidental sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari – Februari 2022 di RS “JIH” Solo. Data sampel yang didapatkan dalam penelitian ini 22 sampel pus dengan data sekunder dan data primer dari Desember 2019 – Februari 2022. Hasil penelitian ini diperoleh Staphylococcus aureus sensitive 100% terhadap vancomicin (30mcg).Staphylococcus aureus sensitive 36%, Intermediet 9%, dan Resisten 55% terhadap Ciprofloxacin (5mcg) dari 22 jumlah sampel pus yang didapatkan di Laboratorium mikrobiologi RS “JIH SOLO” sejak Desember 2019- Februari 2022. Simpulan dari penelitian ini tidak terdapat resistensi Staphylococcus aureus terhadap antibiotik vancomicin (30mcg) dari 22 jumlah sampel pus dan terdapat resistensi Staphylococcus aureus terhadap antibiotik Ciprofloxacin (5mcg) 12 sampel dari 22 sampel pus pada infeksi luka operasi (ILO) di RS “JIH SOLO”.Kata Kunci : Infeksi Luka Operasi, Reistensi, Staphylococcus aureus