Ketergantungan dan kurangnya kemampuan dalam perawatan diri secara mandiri merupakan salah satu masalah yang dialami oleh kelompok anak berkebutuhan khusus, salah satunya adalah anak dengan autis. Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, tingkat kemandirian anak normal dengan anak autis tentunya sangat berbeda, dimana anak autis mengalami ketidakmampuan secara mandiri dikarenakan adanya kelainan fisik, mental intelektual, sosial dan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemandirian perawatan diri pada anak autis di SLB Kota Yogyakarta. Metode penelitian ini yaitu kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Populasi dalam penelitian ini yaitu orangtua yang memiliki anak autis. Teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling dengan jumlah sampel 40 responden. Teknik pengumpulan data diambil dengan menggunakan kuesioner kemandirian perawatan diri anak autis. Hasil uji validitas terhadap kuesioner kemandirian perawatan diri 15 item pernyataan yang telah diajukan pada 30 responden penelitian adalah 0,819 > 0,361. Dari hasil uji reliabilitas kuesioner kemandirian perawatan diri diperoleh nilai Cronbach alpha 0,759 > 0,61. Data dianalisis menggunakan data univariat dan ditampilkan dalam bentuk frekuensi dan presentase. Kemandirian perawatan diri pada anak autis di SLB Kota Yogyakarta menunjukkan sebagian besar responden memiliki kategori baik sebanyak 31 responden (77,5%), kategori cukup berjumlah 7 responden (17,5%), dan kategori kurang berjumlah 2 responden (5,0%). Kemandirian perawatan diri pada anak autis di SLB Kota Yogyakarta sebagian besar dalam kategori baik dengan jumlah 31 responden (77.5%).