Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Factors Influencing Cash Holding In Property, Real Estate And Construction Companies Nurainun Bangun; Khairina Natsir; Ngadiman Ngadiman
Jurnal Akuntansi Vol. 27 No. 2 (2023): May 2023
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ja.v27i2.1356

Abstract

This study aims to “examine academically the relationship between operating cash flow, growth opportunity, and financial distress on the company's cash holding. 43 samples were taken from 79 of property, real estate and construction sector companies on the IDX period 2018 to 2021. Data analysis began with the multicollinearity and heteroscedasticity test. After that, a hypothesis test was carried out which consisted of a t-test and an R2 test. The analysis was performed using Multiple Regression Model. The findings from this study are growth opportunity and operating cash flow have a positive effect on the company's cash holding, while financial distress has a negative effect on cash holding. The implication of this finding is that companies need to control the amount of cash holding so that the amount of cash supply in the company can be maintained at an optimal point so that the company can avoid bankruptcy.”
STUDI TENTANG FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CONSUMPTIVE BEHAVIOR PADA KOLEKTOR MERCHANDISE K-POP Michelle Britney Attan; Khairina Natsir
Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis Vol. 7 No. 1 (2023): Jurnal Muara Ilmu Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmieb.v7i1.22937

Abstract

Globalisasi telah membuat interaksi antar bangsa-bangsa didunia menjadi begitu terbuka seolah tanpa batas. Korean wave merupakan suatu sebutan yang sering digunakan untuk bertransmisinya secara luas kultur populer Korea yang sering dimanifestasikan dalam berbagai bentuk  produk seperti musik, drama, makanan, fashion, dan lain-lain. Satu dari sekian produk dari Korean Wave yang saat ini sangat digemari oleh masyarakat Indonesia adalah apa yang disebut dengan K-pop. Perkembangan K-pop pun telah membuat membentuk perilaku sendiri pada penggemarnya. Perilaku tersebut tampak dari peningkatan pada permintaan terhadap produk-produk asal Korea. Maksud dari studi  ini yaitu untuk menganalisis pengaruh income,  financial literacy dan self control kepada  consumptive behavior pada kolektor merchandise K-Pop. Rancangan penelitian menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif.  Objek keseluruhan  dari riset ini adalah para kolektor merchandise K-Pop di Jabodetabek. Pengumpulan dan pemilihan data  dilakukan dengan teknik non-probability sampling dengan mendistribusikan kuesioner dalam format google form kepada para responden melalui media sosial. Sampel yang terkumpul dan memenuhi syarat adalah sebanyak 160 responden. Analisis menggunakan model SEM (Structural Equation Model) dilakukan dengan dukungan aplikasi  Smart-PLS. Temuan dari penelitian ini memperlihatkan bahwa financial literacy berpengaruh negatif terhadap consumptive behavior, self control  berdampak positif dan secara nyata  terhadap consumptive behavior, sementara income tidak secara nyata  dalam memengaruhi consumptive behavior para kolektor merchandise K-Pop.   Globalization has made interaction between nations in the world so open as if it were borderless. The Korean wave is a term that is often used for the widespread transmission of Korean popular culture which is often manifested in various forms of products such as music, drama, food, fashion, and so on. One of the many products from the Korean Wave that is currently very famous among Indonesian people is better known as K-pop term. The growth of K-pop has also shaped its own behavior towards its fans. This behavior is reflected  from the increase in demand for products from Korea. The aims of this study is to analyze the impact of income, financial literacy, and self-control toward the  consumptive behavior among K-Pop merchandise collectors. The design of the research uses a quantitative descriptive design. The overall object of this study is the collectors of K-Pop merchandise in Jabodetabek. Data collection and selection was conducted out using a nonprobability sampling technique by send-out questionnaires in Google form format to respondents via social media. The samples collected and fulfilled the requirements were 160 respondents. Analysis using the SEM (Structural Equation Model) model was done by implementing the Smart-PLS application. The findings from this study indicate that financial literacy has a negative influence  on consumptive behavior, self-control has a positive significant impact toward consumptive behavior, while income does not significantly affect to the consumptive behavior of K-Pop merchandise collectors.
PELATIHAN PENCATATAN KEUANGAN UMKM BERBASIS DIGITAL KHAIRINA NATSIR; Alfredo Marthen Waani
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 1 (2023): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v6i1.20964

Abstract

MSMEs have been proven to play a vital role in the Indonesian economy. The number of MSMEs in Indonesia is currently 64.13 million, occupying a portion of 99.92 percent of the total business sector in Indonesia. MSMEs also contribute very significantly to GDP, reaching 60.5 percent, and the supply of labor is 96.9 percent of the total national labor absorption. Nowadays the government is paying great attention to the development of MSMEs by promoting digitalization programs. Supported by various conveniences and facilities provided by the government, MSME players are expected benefit from technological advances as well as possible in accordance with their business needs. In the accounting field, the SI APIK application is available, which is a digital-based application managed by Bank Indonesia that can be used by MSMEs to manage and record their business transactions. This community service activity partners with MSME actors in RW 09, Kelapadua Village, Tangerang City. So far, MSME entrepreneurs, especially in the Tangerang area, have not used many digital applications, even though using digital applications will help MSMEs to record activity transactions easily and also provide reporting facilities. Good reporting from MSMEs in accordance with the provisions will provide benefits for the MSMEs themselves such as for monitoring business development and for accessing capital from banks. Service activities carried out are trying to answer partner problems. Based on the conditions experienced by partners, training has been carried out for MSME actors on the use of the APIK SI application for recording transactions and reporting business activities. The activity was carried out on Saturday, October 29 2022 in Kelapadua Village, Tangerang. The number of participants present was 20 people. ABSTRAKUMKM sudah terbukti sebagai pengemban peran vital dalam perekonomian Indonesia. Jumlah UMKM di Indonesia saat ini sebesar 64.13 juta menempati porsi 99.92 persen dari total sektor usaha di Indonesia. UMKM juga berkontribusi sangat signifikan terhadap PDB yaitu mencapai 60,5%, dan penyediaan tenaga kerja sebesar 96,9% dari total serapan tenaga kerja nasional. Saat ini pemerintah memberikan perhatian yang besar bagi perkembangan UMKM dengan penggalakan program digitalisasi. Dengan didukung oleh berbagai kemudahan dan fasilitas yang disediakan oleh pemerintah pelaku UMKM seyogyanya mendapatkan manfaat dari kemajuan teknologi sebaik-baiknya sesuai dengan kebutuhan bisnisnya. Di bidang akuntansi tersedia aplikasi SI APIK, yaitu sebuah aplikasi berbasis digital yang dikelola oleh Bank Indonesia yang dapat dipergunakan oleh UMKM untuk mengelola dan mencatat transaksi bisnisnya. Kegiatan Pengabdian ini bermitra dengan pelaku UMKM di RW 09, Kelurahan Kelapadua, Kota Tangerang. Selama ini banyak UMKM, khususnya di daerah Tangerang yang belum mengetahui dan menggunakan aplikasi digital, padahal dengan penggunaan aplikasi digital akan membantu UMKM untuk mencatat transaksi kegiatan dengan mudah dan juga menyediakan fasilitas pelaporan. Pelaporan yang baik dari UMKM yang sesuai dengan ketentuan akan memberikan manfaat bagi UMKM itu sendiri seperti untuk memonitoring perkembangan usaha dan untuk mengakses permodalan dari bank. Kegiatan Pengabdian yang dilakukan adalah berusaha untuk menjawab permasalahan mitra. Berdasarkan kepada kondisi yang dialami oleh mitra maka telah dilakukan pelatihan kepada pelaku UMKM tentang penggunaan aplikasi SI APIK untuk pencatatan transaksi dan pelaporan aktivitas usaha. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 Oktober 2022 di Kelurahan Kelapadua, Tangerang. Jumlah peserta yang hadir adalah 20 orang.
PELATIHAN PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA KELOMPOK UMKM DI KELAPA DUA TANGERANG Nurainun Bangun; Khairina Natsir; Ngadiman Ngadiman
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 6 No. 2 (2023): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v6i2.26340

Abstract

A very prominent contribution from MSMEs is their role in supporting the regional economy by increasing businesssector income. Determining a reasonable product selling price is an important focus of attention to ensure that theproduct launched on the market can win the competition and have a direct impact on the potential for increasingMSME income. In synergy with these conditions, the Tarumanagara University community service activities arerealized with the aim of encouraging MSMEs to improve their competence in determining the correct cost ofproduction. This community service activity is very urgent to carry out considering that MSMEs have so far placedmore emphasis on product sales prices based only on costs incurred for production materials alone plus a certainprofit mark up value, there is no calculation for other cost elements, even though apart from raw materials. Thetarget audience for community service activities is a group of MSME actors who are currently engaged in theculinary business located in the city of Tangerang with a total of 20 (twenty) participants. Training activities arecarried out with an educational approach, where a series of material is delivered directly first, followed bydiscussion and problem solving experienced by partners in their business. From the team's observations after thetraining, there was an increase in the training participants' understanding of the material presented, understandinghow to calculate basic production prices by adopting the production costs involved, and being able to determineproduct selling prices by setting a certain profit margin by implementing the full costing method.”Keywords: Cost of Production, Full Costing, Selling Price, MSME ABSTRAK Kontribusi yang sangat menonjol dari UMKM adalah perannya dalam menopang perekonomian daerah melaluipeningkatan pendapatan sektor usaha. Menentukan harga jual produk yang layak merupakan fokus perhatian pentinguntuk menjadikan produk yang dilempar ke pasar dapat memenangkan persaingan dan memberikan dampaklangsung kepada potensi kenaikan pendapatan UMKM. Bersinergi dengan kondisi tersebut, kegiatan tridharmaperguruan tinggi melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat diwujudkan dengan maksud untuk mendorongUMKM dalam meningkatkan kompetensinya guna menentukan harga pokok produksi yang benar. Pada saat hargapokok produksi sudah dikalkulasikan dengan benar maka akan lebih mudah dalam menetapkan harga jual produk.Kegiatan abdimas ini sangat urgen untuk dilaksanakan dengan mempertimbangkan bahwa UMKM selama ini lebihmenekankan pada harga penjualan produk hanya berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk bahan produksi sajaditambah dengan sejumlah nilai mark up keuntungan, tidak ada perhitungan untuk unsur-unsur biaya lainnya,padahal selain bahan baku produksi banyak lagi jenis biaya yang terlibat dalam suatu aktivitas produksi. Khalayaksasaran kegiatan abdimas adalah kelompok pelaku UMKM yang selama ini bergerak dalam bisnis kuliner yangberlokasi di kota Tangerang dengan jumlah peserta sebanyak 20 (dua puluh) orang. Kegiatan pelatihan dilakukandengan pendekatan edukatif, dimana serangkaian materi disampaikan secara langsung terlebih dahulu, diikutidengan diskusi dan penyelesaian masalah yang pernah dialami oleh mitra dalam bisnisnya. Dari pantauan timsesudah terlaksananya pelatihan terjadi peningkatan pemahaman dari peserta pelatihan terhadap materi yangdisampaikan, mengerti menghitung harga pokok produksi dengan mengadopsi biaya-biaya produksi yang terlibat,dan mampu menetapkan harga jual produk dengan menetapkan margin laba tertentu dengan mengimplementasikanmetode full costing