Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kaji Eksperimental Permukaan Dalam Falling Film Evaporator dengan Humidifikasi Z Zulfikar; M Muhammad; T Hafli
Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology Vol 4, No 2 (2016): Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology
Publisher : Malikussaleh University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjmst.v4i2.10890

Abstract

Produktivitas dan kuantitas garam produksi masih sangat rendah. Produksi garam secara tradisi di provinsi Aceh dilakukan dengan dua tahapan, yaitu : tahap produksi ie kuloh atau ie iku (larutan garam) dan tahap perebusan sehingga terbentuk kristal garam. Produktivitas produksi larutan kosentrat garam masih sangat rendah, karena proses evaporasi yang terjadi lamban. Pengembangan dan penerapan teknologi distilasi dengan evapotar terpisah dapat meningkatkan laju penguapan. Pada penelitian tahap pertama akan dikembangkan falling film evaporator dengan efek humidifikasi. Falling film evaporator dengan efek humidifikasi telah dibuat dari pipa stainless steel dengan diamter ½ inchi dan panjang 1000 mm. Air laut sebagai bahan baku dikondisikan pada 60oC dan diumpankan ke  evaporator melalui bagian atas evaporator. Udara dihembuskan dari bagian bawah evaporator dengan bantuan blower. Permukaan bagian dalam pipa evaporator divariasikan, yaitu pipa tanpa hambatan (pipa polos) dan pipa dengan hambatan bagian dalam (pipa dengan meshing pada permukaan dalam). Pengujian mengukur kehilangan massa air untuk menghitung laju penguapan dan mengukur kadar garam di dalam larutan yang dihasilkan. Hasil pengujiam menunjukkan bahwa penggunaan meshin pada bagian dalam falling film evaporator dengan efek humidifikasi telah meningkatkan laju penguapan secara signifikan dibandingkan dengan tanpa menggunakan meshing. Laju penguapan meningkat seiring dengan semakin tinggi kadar garam dalam larutan. Laju penguapan untuk permukaan evaporator dengan hambatan rata-rata  4,216 L/h sedangkan evaporator tanpa hambatan rata-rata 2,792 L/h. 
Pengaruh Besar Belah dan Overlap Terhadap Torsi dan Medan Alir Rotor Savonius Jenis J dengan Computational Fluid Dynamics Z Zulfikar; Syawal Fitriansyah
Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology Vol 2, No 1 (2014): Malikussaleh Journal of Mechanical Science and Technology
Publisher : Malikussaleh University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/mjmst.v2i1.10921

Abstract

Perhatian dan ketertarikan dunia terhadap sistem energi baru dan terbarukan meningkat pesat karena faktor ramah lingkungan dan semakin berkurangnya cadangan energi fosil. Energi angin merupakan salah stu sumber energi baru dan terbarukan yang sangat berpotens dikembangkan di nergara kepulauan seperti Indonesia. Potensi energi angin dapat dikonversikan dengan menggunakan turbin angin sumbu horizontal (TASH) maupun turbin angin sumbu vertikal (TASV). Turbin angin sumbu vertikal tidak membutuhkan pengarah dan konstruksi sederhana sangat sesuai diterapkan untuk keperluan pembangkit skala kecil, maupun non pembangkit pada daerah pesisir dan kepulauan yang kecepatan angin relatif rendah. Rotor Savonius merupakan salah satu turbin angin sumbu vertikal dengan bentuk sudu S. Pada artikel ini akan dikaji pengaruh besar celah dan overlap terhadap unjuk kerja rotor Savonius jenis J. Rotor Savonius jenis J memiliki diameter 300mm dengan overlap 10mm; 20mm; 30mm; 40mm; 50mm dan 60mm pada celah 20mm; 30mm dan 40mm. Rotor  telah disimulasikan 2D dengan model k-ε standard dan kondisi tunak pada sudut putar 0o, 45o, 90o dan 135o. Hasil simulasi berupa kontur tekanan, medan vektor kecepatan dan torsi digunakan untuk menganalisa karakteristik unjuk kerja rotor. Hasil simulasi menunjukkan besar celar dan jarak overlap secara signifikan mempengaru torsi yang dibangkitkan rotor. Torsi meningkat seiring dengan meningkat celah pada batas celah yang diuji. Nilai torsi juga meningkat dengan semakin besar jarak overlap hingga 30mm, kemudian akan menurun karena efek pengereman yang terjadi pada ujung sudu sisi dalam overlap