Arhamni Arhamni, Arhamni
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MISKONSEPSI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA PADA MATERI BANGUN DATAR SEGI EMPAT Wirda, Elva; Arhamni, Arhamni
Pedagogik : Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Aceh Vol 9, No 2, Oktober (2022)
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37598/pjpp.v9i2, Oktober.1757

Abstract

Matematika dikenal dengan ilmu pengetahuan yang abstrak, sehingga diperlukan pola pikir yang baik dan benar dalam mempelajari matematika. Hal ini diperlukan agar pemahaman siswa terhadap konsep matematika yang abstrak tidak salah dan terjadi miskonsepsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan miskonsepsi siswa sekolah menengah pertama pada materi bangun datar segi empat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMPN 16 Banda Aceh yang terdiri dari tiga siswa (S1, S2, danS3) yang paling banyak mengalami miskonsepsi. Pemilihan subjek menggunakan teknik pemilihan sampel bertujuan (purposive sampling) dan didasarkan pada miskonsepsinya dan kelancaran komunikasi (lisan dan tulisan) siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes tertulis yang kemudian dilanjutkan dengan wawancara. Data yang diperoleh kemudian dilakukan triangulasi untuk memeriksa keabsahan data. Data dianalisis dengan tahap reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Miskonsepsi pada materi persegi dan persegi panjang siswa S1 adalah miskonsepsi akibat kesalahan klasifikasional, korelasional dan teoritik. Kesalahan klasifikasional ditandai dengan siswa S1 tidak tepat dalam menentukan jenis, sifat dan bentuk persegi dan persegi panjang, kesalahan korelasional ditandai dengan subjek S1 tidak tepat dalam menentukan hubungan antara konsep persegi dan persegi panjang, dan kesalahan teoritik ditandai dengan siswa S1 salah dalam memberikan argumennya tentang persegi dan persegi panjang; (2) Miskonsepsi pada materi jajargenjang siswa S2 adalah miskonsepsi akibat kesalahan klasifikasional dan teoritik. Kesalahan klasifikasional ditandai dengan siswa S2 tidak tepat dalam menentukan sifat dari jajargenjang. Sedangkan kesalahan teoritik ditandai dengan siswa S2 salah dalam memberikan argumennya tentang jajargenjang; dan (3) Miskonsepsi pada materi belah ketupat siswa S3 adalah miskonsepsi akibat kesalahan klasifikasional. Kesalahan klasifikasional ditandai dengan siswa S3 tidak tepat dalam menentukan sifat dari belah ketupat