Diyah Ayu Puspitasari
Departemen Gizi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Brawijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

CAPACITY BUILDING OF HEALTH CADRES IN PREVENTING STUNTING IN DISASTER-PRONE AREAS (CASE IN SIDOMULYO VILLAGE, LUMAJANG REGENCY) Husnul Khotimah; Widya Rahmawati; Mustika Dewi; Samichah Samichah; Diyah Ayu Puspitasari
Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1 (2023): CARING Jurnal Pengabdian Masyarakat (April 2023)
Publisher : Caring : Jurnal Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.caringjpm.2023.003.01.1

Abstract

Stunting is a child development disorder characterized by a lack of optimal height due to malnutrition or recurrent infections. Stunting can have short and long-term impacts, including the disturbance of health problems, intelligence, risk of chronic disease, and decreased productivity. The purpose of the project: 1) Explore the problem of stunting, its causes and efforts to improve it in the activity area; 2) Increase the knowledge and skills of cadres related to early detection and management of stunting by cadres, maternal and child health, the practice of making MP-ASI B2SA, 3) Improve the completeness of POSYANDU’s equipment, and 4) Increase motivation, self-confidence, and cooperation of cadres. This activity involved 38 cadres from 7 POSYANDU and one regional midwife. The results of the FGD found cadres' understanding of stunting, 8 factors that cause it, and 5 efforts to prevent and overcome it. The results of the cadre training showed a significant increase in cadre knowledge scores of stunting prevention. The result of the practice of making MP-ASI B2SA is the cadres can make menus with attractive appearance and good taste. Fulfilment of Posyandu completeness, motivation, self-confidence, and cadre cooperation has been carried out, hope that in the future they can carry out their duties better. It can be concluded that the role of POSYANDU cadres plays an important role in preventing stunting in Sidomulyo Village, Pronojiwo Subdistrict, Lumajang Regency.
Kandungan Gizi dan Uji Organoleptik Beras Analog Kedelai Edamame dan Rumput Laut Eunike Cecilia Setiawan; Diyah Ayu Puspitasari; Shinta Kirana Rakhmani; Muhammad Naufal Rizqi Alfani; Arvin Wahyu Nor Imam; Rahma Micho Widyanto
Indonesian Journal of Human Nutrition Vol. 9 No. 1 (2022)
Publisher : Department of Nutrition, Faculty of Health Sciences, Universitas Brawijaya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.ijhn.2022.009.01.1

Abstract

Diabetes Melitus Tipe 2 (DMT2) merupakan penyakit dengan karakteristik hiperglikemia yang disebabkan oleh resistensi insulin, gangguan sekresi insulin, maupun keduannya. DMT2 dapat diperbaiki melalui penatalaksanaan secara non farmakologi salah satunya melalui terapi nutrisi medis. Beras analog menjadi solusi alternatif bahan pangan sumber karbohidrat yang lebih sehat sebagai pengganti beras putih bagi pasien DMT2. Penelitian ini bertujuan untuk membuat produk beras analog kombinasi tepung kedelai edamame dan rumput laut untuk mengetahui hasil organoleptik dan kandungan gizinya. Uji organoleptik dilakukan kepada 25 panelis terlatih untuk mengetahui tingkat kesukaan berdasarkan rasa, aroma, warna, dan tekstur. Untuk mengetahui kandungan gizi, dilakukan uji proksimat dan uji anthrone. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Data hasil analisis diuji secara statistik menggunakan uji ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey. Persentase tingkat kesukaan tertinggi secara keseluruhan berada pada beras analog F3 (50%TE+50%TRL) yang mengandung karbohidrat sebesar 83,71 g, protein 2,76 g, lemak 0,23 g, kadar air 12,89 ml, abu 0,41 g, gula 0,18 g, serat larut 3,89 g, serat tidak larut 3,44 g total serat 7,29 g dan energi sebesar 346,92 kkal dalam 100 g. Uji statistika menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara kandungan gizi beras analog dengan beras putih (p<0,05).