Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Perbandingan Efektifitas Chlorhexidine Gluconate 4% dan Povidone Iodine 10% Pada Perawatan Luka Patah Tulang Terbuka Derajat III Kurniawan, Doni; Muzakkie, Muzakkie; Bastomi, Ismail; Theodorus, Theodorus; Riyanto, D.Y.
JURNAL KEDOKTERAN DAN KESEHATAN Vol 1, No 1 (2014): Oktober 2014
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Patah tulang terbuka derajat III mempunyai insidensi infeksi berkisar antara 10% sampai dengan 50%. Debridemen, Perawatan luka di ruangan saat ini dengan menggunakan povidone iodine 10%. Chlorhexidine gluconate 4% memiliki keunggulan selain bersifat antibakterial juga memiliki toksisitas yang rendah dan tidak mengganggu penyembuhan luka. Dilakukan uji klinis untuk membandingkan antara efektifitas chlorhexidine gluconate 4% dengan povidone iodine 10% dalam menurunkan jumlah koloni bakteri pada pasien dengan patah tulang ekstremitas bawah terbuka derajat III yang dirawat di RSMH Palembang.Tujuan penelitian ini ntuk mengetahuiefektifitaschlorhexidine gluconate 4% dibandingkan dengan povidone iodine 10% dalam menurunkan hitung koloni bakteri pada perawatan luka patah tulang ekstremitas bawah terbuka derajat III.Penelitian Randomized Controlled Trialini dilakukan di RS Moehammad Hoesin Palembang dari bulan Mei sampai bulan September 2013, terdiri dari 30 pasien patah tulang ekstremitas bawah terbuka derajat III yang memenuhi kriteria inklusi yang didistribusikan secara Simple Random Sampling menjadi 2 kelompok; Chlorhexidine Gluconate 4% (n=15) danPovidone Iodine 10% (n=15). Dilakukan swabpenghitungan koloni bakteri sesudah debridemen hari ke-0, dan setelah debridemen hari ke-2.Hasil penelitian didapatkan: Antara kelompok chlorhexidine gluconate 4% dan povidone iodine 10%, tidak didapatkan perbedaan bermakna untuk karakteristik umur (p=0,603), jenis kelamin (p=0,651), tingkat pendidikan (p=0,630) dan pekerjan (p=0,898). Tidak didapatkan perbedaan bermakna untuk jumlah bakteri awal (p=0,584) dan jumlah bakteri akhir (p=0,699) pada kedua kelompok perlakuan.Simpulan: Tidak didapatkan perbedaan bermakna antara kelompok perlakuan povidone iodine 10% dan chlorhexidine gluconate 4% dengan nilai p=0,699, meskipun ekftifitas chlorhexidine gluconate 4% (p=0,023) lebih baik dibandingkan povidone iodine 10% (p=0,558) terhadap hitung koloni bakteri.
Open reduction, acetabular and femoral head fixation of Pipkin type IV fracture in an adolescent: A Case Report Bastomi, Ismail; Mulyadi, Dicky
The Hip and Knee Journal Vol 4, No 1 (2023): February
Publisher : Indonesian Hip and Knee Society (IHKS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (9983.761 KB) | DOI: 10.46355/hipknee.v4i1.102

Abstract

Femoral head fracture is extremely rare in adolescent. There are few  studies that focus on cases treated of pipkin type IV. A 15-year-old male adolescent suffered a serious traffic accident when he was sitting on the front seat of car. Several hours after accident at the local hospital, he diagnosed as posterior dislocation of the right hip with drop foot , and treat closed reduction immobilisation with skin traction.   After first operation he transferred to another hospital.    Pelvic radiograph  computed tomography revealed a head femoral fracture and large acetabular rim fracture. This was diagnosed as a Pipkin type IV acetabular and femoral head fracture with dislocation. An open reduction Inion Freedom bioscrew fixation of head femur and 4.5 cortical screw fixation of acetabular fracture was performed via a Kocher Langenbeck approach. After 1-year follow-up, the patient could walk without aid and participate in physical activities. The X-ray results showed that the fractures healed well with no evidence of complications. Open reduction, fixation both acetabular and femoral head is an available therapy to treat Pipkin type IV in adolescent