Indonesia merupakan daerah tropis sehingga membuat keadaan tubuh menjadi lebih lembab dan berkeringat. Akibatnya bakteri mudah berkembang dan menyebabkan bau tidak sedap terutama pada bagian lipatan tubuh seperti ketiak dan lipatan organ genetalia pada perempuan. Keputihan adalah hal yang biasa yang dialami oleh kaum perempuan. Keputihan dianggap bukanlah penyakit. Perilaku menjaga dan merawat kebersihan organ kewanitaan dengan baik perlu ditingkatkan. Apalagi, sekitar 90% perempuan indonesia berpotensi mengalami keputihan, bahkan 31,8% gejala keputihan dialami oleh remaja putri. Data ini membuktikan bahwa masih banyak perempuan di indonesia yang belum memiliki perilaku untuk menjaga feminine hygiene secara baik agar tidak menimbulkan berbagai infeksi berbahaya bagi organ reproduksi perempuan. Sehingga penerapan Sustainable Feminine Hygiene yang tepat dapat mengurangi kejadian keputihan. Tujuan dari penelitian ini yaitu Mengetahui hubungan pengetahuan dan Hubungan Pengetahuan Dan Penerapan Sustainable Feminine Hygiene kejadian keputihan pada Santri Putri Di Pondok Pesantren Stikes Surya Global Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif pendekatan cross sectional. Sample yang disertakan adalah150 orang responden dengan menggunakan uji Chi Square. Berdasarkan hasil analisis data dari 150 Responden yang di teliti memiliki pengetahuan baik sebesar 75 (50%), Penerapan Sustainable Feminine Hygiene baik sebesar 49 (32,25). Kesimpulan yang dapat diambil yaitu Terdapat Hubungan pengetahuan dan Penerapan sustainable feminine hygiene kejadian keputihan pada santri putri di pondok pesantren surya global yogyakarta.