Munawir Munawir
Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pola Komunikasi Organisasi Prodi KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga Bireuen Aceh Munawir Munawir
An-Nasyr Vol 10 No 1 (2023): An-Nasyr
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah Samalanga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54621/jn.v10i1.594

Abstract

Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan pola komunikasi organisasi di Prodi KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga Bireuen dan efektivitas dan hambatan dalam Komunikasi di Prodi KPI Institut tersebut. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu komunikasi organisasi, teori empat sistem dan kepemimpinan dalam organisasi, komunikasi interpersonal dan iklim komunikasi dalam organisasi, jaringan komunikasi, komunikasi ke bawah, komunikasi horizontal. Dalam kajian ini ditemukan bahwa pola komunikasi organisasi yang ada di Prodi KPI IAI Al-Aziziyah Samalanga lebih banyak menggunakan pola komunikasi dari atasan ke bawahan atau downward communication, ini dapat terlihat dari adanya instruksi lisan atau tulisan, seperti surat resmi dan pengumuman yang lebih banyak dipergunakan. Rapat sebagai media komunikasi dalam organisasi menunjukkan bahwa komunikasi dari atasan lebih banyak dilakukan, sedangkan komunikasi dari bawahan yang lebih sedikit dipergunakan, ini terlihat dari rapat-rapat yang diadakan. Rapat hanya diadakan kalau ada yang perlu dibicarakan atau ketika ada masalah yang memerlukan usulan dari bawahan. Dalam komunikasi organisasi pimpinan juga perlu mendengarkan atau mengetahui masukan-masukan atau saran-saran dari bawahan, karena itu komunikasi dari bawahan dapat menunjukkan bahwa pimpinan menghargai karyawan dan mendengarkan serta berinteraksi dengan karyawan sehingga membentuk dasar bagi sebuah komunikasi yang efektif, dan salah satu bentuknya dengan meluangkan waktu untuk pertemuan tatap muka. Kurangnya apresiasi dan motivasi dari pimpinan di program studi dapat mempengaruhi sikap dari bawahannya. Untuk dapat memperbaiki hubungan, selain mempersiapkan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan, juga diperlukan hubungan yang baik antara komunikator dengan komunikan, ini karena keefektifan komunikasi secara keseluruhan masih memerlukan suasana psikologis yang positif dan penuh kepercayaan. Kemudian mendorong orang lain untuk melakukan tindakan yang sesuai dengan yang diinginkan, Komunikator selalu menginginkan agar komunikan melakukan apa yang diungkapkannya. Ketidakefektifan komunikasi terjadi karena adanya hambatan dalam komunikasi, hambatan tersebut paling banyak adalah hambatan dalam hal perbedaan persepsi.
Komunikasi Antar Jender Munawir Munawir
Ameena Journal Vol. 1 No. 1 (2023): Ameena Journal
Publisher : Yayasan Madinah Al-Aziziyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Banyak penelitian yang telah dilakukan dan dipublikasikan (terutama di Amerika dan Eropa) kepada masyarakat mengenai perbandingan gaya komunikasi antara pria dan wanita, tapi masih kurang mendapat perhatian khusus, karena sebagian besar masyarakat cenderung menganggap bahwa pria dan wanita sejajar dalam hal kemampuan, bakat, dan potensi diri, walaupun secara ilmiah, pria dan wanita memiliki banyak perbedaan, khususnya dalam berkomunikasi. Kajian ini bertujuan untuk menggambarkan peran gender dalam gaya komunikasi pria dan wanita dan perbandingan gaya komunikasi antara dua budaya yang berbeda. Teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Deficit Theory : Two Culture (Maltz dan Borker), Genderlect Styles Theory (Deborah Tannen), dan Man Are From Mars Vs Woman Are From Venus (John Gray). Dalam kajian ini ditemukan bahwa peran gender pada gaya komunikasi memang tidak dapat sepenuhnya dapat dijadikan alasan perbedaan antara gaya komunikasi pria dan wanita, namun gender telah memberikan kontribusinya melalui proses sosialisasi pada masa pertumbuhan seorang anak laki-laki dan perempuan. Peran lainnya juga dapat tergambarkan melalui adanya seksis dalam bahasa pria dan wanita dari beberapa budaya tertentu. Mengenai perbandingan gaya komunikasi antara dua budaya yang berbeda yakni budaya maskulin (pria) dan budaya feminim (wanita), tidak menunjukkan bahwa cara berkomunikasi pria lebih baik daripada cara berkomunikasi wanita atau sebaliknya. Namun perbedaan gaya komunikasi tersebut dapat diamati berdasarkan pengkategorian-pengkategorian tertentu, seperti perbedaan saat berbicara, pemilihan topic pembicaraan, cara interupsi, penggunaan kata/kalimat tanya, menggunakan cerita dan guyonan, dan kategori-kategori lainnya.