Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENERAPAN MOTIF RAGAM HIAS SANGIHE PADA KAOS DENGAN TEKNIK SENI CETAK SABLON Josafat Lady Makagingge; Ferdinand Pangkey; Johanis Saul
KOMPETENSI Vol. 3 No. 4 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36852/kompetensi.v3i4.6115

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kurangnya minat generasi muda dalam pelestarian budaya yang ada di kepulauan Sangihe, khususnya pelesatrian motif-motif ragam hias Sangihe. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan motif ragam hias Kepaluan Sangihe pada kaos dengan teknik seni cetak sablon. Hal ini diharapkan dapat menciptakan rasa cinta terhadap kebudayaan Kepulauan Sangihe. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dalam bingkai pendekatan kualitatif. Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui proses observasi, wawancara, dokumentasi dan studi pustaka. Data yang diperoleh dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data, penerikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif-motif ragam hias suku Sangihe merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia yang perlu dilestarikan dan dikembangkan dengan berbagai cara termasuk dengan menjadikannya sebagai motif pada kaos. Penerapan motif ragam hias suku Sangihe pada kaos dengan teknik seni cetak sablon meliputi tahapan proses desain, pembuatan film atau klise sablon, pengeringan tahap awal, proses penyinaran, proses pengembangan, proses Tusir, pengeringan tahap akhir, proses mencetak dan proses akhir penyablonan. Motif-motif ragam hias yang diterapkan dalam proses penyablonan kaos adalah Isin Kemboleng, Dalombo, Sohi, Nalang U Anging, Kakunsi Tiwatu, Luwu, Nihiabe + Nalang U Anging, dan Malihuge. Selain pada kaos, temuan penelitian juga menunjukkan bahwa motif-motif ragam hias suku Sangihe juga bisa ditemui pada berbagai macam kerajinan seperti pembuatan tikar, kain pembatas ruangan dan kain alas tempat tidur.
KEBERADAAN WARUGA DI BENTENG MORAYA (KAJIAN HISTORIS DAN ESTETIS) Vinsensius Exel Moningka; Ferndinand Pangkey; Johanis Saul
KOMPETENSI Vol. 3 No. 03 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini disusun untuk memberikan deskripsi terhadap asal-usul dan sejarah Waruga di Benteng Moraya sebagai peninggalan sejarah dalam kehidupan dan tradisi masyarakat Tondano, Kabupaten Minahasa. Selain itu penelitian ini disusun untuk memberikan deskripsi terhadap bentuk dan makna motif Waruga yang ada di Benteng Moraya. Penelitian disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif di mana pengumpulan datanya dilakukan melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September tahun 2020 di Benteng Moraya, Tondano, Kabupaten Minahasa. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan analisis semiotika Charles S. Pierce (1902). Tahapan analasis meliputi tahap deskripsi, tahap reduksi, dan tahap seleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Waruga adalah salah satu peninggalan budaya dan seni zaman megalitik suku Minahasa yang sarat akan berbagai nilai. Waruga dapat ditemui di berbagai daerah di Minahasa. Nilai estetik Waruga tercermin dari ornamen-ornamen yang ada pada sisi wadah dan penutup. Ornamen-ornamen tersebut merupakan cerminan budaya dan sistem kepercayaan leluhur suku Minahasa.