Desa Bejijong merupakan desa wisata yang berbasis kearifan lokal yang dimana desa ini sangat terkenal dengan peninggalan situs sejarah Nusantara, khususnya di era Kerajaan Majapahit contohnya seperti Candi Brahu, Situs Siti Inggil dan Budha Tidur. Pendidikan di Desa Bejijong masih kurang terlaksana dengan baik banyak anak-anak yang putus sekolah bahkan dalam dunia literasi banyak yang masih kurang paham dan tahu. Sehingga dengan dilakukannya 2 kali survey ternyata Desa Bejijong memiliki beberapa banyak permasalahan yaitu mengenai pengunaan media sosial untuk berjualan dalam mepromosikan UMKM-Nya, jenjang pendidikan yang dimiliki masyarakat di Desa Bejijong masih kurang yang dimana kebanyakan masyarakat memiliki mindset bahwa sekolah itu tidak penting melainkan yang terpenting ialah memilih bekerja dengan menghasilkan uang banyak dan masyarakat Desa Bejijong terutama pada para remajanya masih banyak yang mengonsumsi NARKOBA. Sehingga dengan adanya permasalahan yang terjadi di Desa Bejijong maka penulis dalam mencapai prioritas desa melalui program-program yang pengusul tawarkan pada implementasi Kegiatan Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) maka permasalahan tersebut dapat diatasi salah satunya dengan dibuatkan implementasi mengenai pendidikan. Hal ini dapat dibuktikan bahwa penulis dapat membantu dan mengembangkan Sumber Daya Manusia dalam bidang softskills dan hardskills di Desa Bejijong serta dapat meningkatkan dan mendorong potensi yang dimiliki masyarakat di Desa Bejijong melalui 5 program Pojok Literasi yang diusulkan yaitu Pojok Literasi Bahasa Inggris, Pojok Literasi Branding Class, Pojok Literasi Taman Baca Ramah Anak, Pojok Literasi Pendidikan PAUD, dan Pojok Literasi Kejar Paket. Sehingga Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Dan Hasil dari kegiatan ini diharapkan seluruh anak-anak atau masyarakat Desa Bejijong memiliki kualitas pendidikan yang baik dan masa depan yang baik.