Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Enklitik Bahasa Makassar sebagai Penanda Aspek Aris Sukardi; Hasan Busri; Moh. Badrih
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v10i1.3420

Abstract

Penelitian ini membahas tentang penggunaan enklitik dalam bahasa Makassar sebagai penanda aspek dalam kalimat. Enklitik adalah elemen linguistik yang memiliki peran penting dalam menyampaikan informasi tentang durasi, kesudahan, atau kelanjutan suatu tindakan dalam kalimat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan mengumpulkan data dari bahasa Makassar, terutama kalimat-kalimat yang menggunakan enklitik sebagai penanda aspek. Hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa dalam bahasa Makassar, enklitik memiliki peran khusus sebagai penanda aspek dalam kalimat. Ketika frasa verba diberi enklitik -mi frasa tersebut menandakan aspek duratif (sedang berlangsung), ketika diberi enklitik -ji frasa tersebut tidak memiliki penanda aspek, dan ketika diberi enklitik -pi frasa tersebut menandakan aspek futuristik (akan terjadi di masa depan). Ketika enklitik digabungkan dengan frasa nomina, frasa tersebut tidak memiliki penanda aspek jika diberi enklitik –mi atau -ji tetapi memiliki penanda aspek futuristik jika diberi enklitik –pi. Sementara itu, pada frasa adjektiva, jika diberi enklitik -mi frasa tersebut menandakan aspek perfektif (telah selesai), jika diberi enklitik -ji frasa tersebut tidak memiliki penanda aspek, dan jika diberi enklitik -pi frasa tersebut menandakan aspek futuristik. Penelitian ini memberikan pemahaman yang mendalam tentang peran enklitik dalam bahasa Makassar sebagai penanda aspek, serta memperkaya pengetahuan dalam bidang linguistik. Penggunaan enklitik dengan penanda aspek yang berbeda memberikan nuansa khusus dalam berkomunikasi dalam bahasa tersebut
Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Kehidupan Sosial Pasca Pandemi Covid-19 di Pacitan Yeni Utami; Hasan Busri; Akhmad Tabrani
JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DAN ILMU SOSIAL Vol. 5 No. 5 (2024): Jurnal Manajemen Pendidikan dan Ilmu Sosial (Agustus - September 2024)
Publisher : Dinasti Review

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/jmpis.v5i5.2590

Abstract

Penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sosial pasca pandemi covid-19 di Pacitan banyak macamnya. Misalnya digunakan oleh kalangan keagamaan, kesehatan, bisnis, ekonomi, pendidikan, kenegaraaan, kesenian, dan digunakan dalam media sosial. Fokus penelitian ini hanya penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sosial pasca pandemi covid-19 di Pacitan sampai dengan 25 juli 2024. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan dan mendeskripsikan 1). penggunaan bahasa Indonesia dalam kalangan keagamaan pasca pandemi covid-19 di Pacitan, 2). penggunaan bahasa Indonesia dalam kalangan kesehatan pasca pandemi covid-19 di Pacitan, 3). penggunaan bahasa Indonesia dalam kalangan bisnis pasca pandemi covid-19 di Pacitan, 4). penggunaan bahasa Indonesia dalam kalangan ekonomi pasca pandemi covid-19 di Pacitan, 5). penggunaan bahasa Indonesia dalam kalangan pendidikan pasca pandemi covid-19 di Pacitan, 6). penggunaan bahasa Indonesia dalam kalangan kenegaraan pasca pandemi covid-19 di Pacitan, 7). penggunaan bahasa Indonesia dalam kalangan kesenian pasca pandemi covid-19 di Pacitan, 8). penggunaan bahasa Indonesia dalam kalangan media sosial pasca pandemi covid-19 di Pacitan. Metode penelitian ini adalah pendekatan penelitian kualitatif dan jenis penelitian deskriptif. Oleh karena itu pada penelitian ini akan menjelaskan dan medeskripsikan tujuan penelitian. Berdasarkan hasil penelitian, bahwa masih banyak penggunaan bahasa Indonesia baik dalam kalangan keagamaan, kalangan kesehatan, kalangan bisnis, kalangan ekonomi, kalangan pendidikan, kalangan kenegaraan, dan kalangan kesenian pasca pandemi covid-19 di Pacitan. Simpulan dari penelitian ini berdasarkan penggunaan bahasa Indonesia meskipun ada pandemi covid-19 di Pacitan, masyarakat Pacitan masih diberikan kesempatan untuk melangsungkan kehidupan dan beraktivitas seperti biasanya dengan menggunakan bahasa Jawa yang disebut dengan bahasa daerah atau dengan bahasa Indonesia yang disebut dengan bahasa nasional. Selain itu, melalui bahasa Indonesia dapat mengenalkan penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sosial pasca pandemi covid-19 di Pacitan kepada generasi penerus.